0:6

150 24 5
                                    

Jangan lupa votenya😙😙😙

***

Malam ini Lisa pulang kerumahnya tidak menginap lagi di apart Johan. Cewek berambut pendek itu masuk kedalam rumah yang tampak sepi, mungkin ayah sama adiknya belum pulang. Rasa lelah menyerang tubuh Lisa, dari tadi pulang dance dan tidak sempat untuk berisrahat.

"Hooamm..."

Ini sudah lewat tengah malam dan tubuhnya butuh israhat, membuka pintu kamar rasa lelah tambah terasa. Mungkin efek liat tempat tidur yang tampak begitu nyaman, udah hampir empat hari dia tidak menempati kamarnya itu.

Di rebahkannya tubuh letihnya itu di kasur yang begitu empuk, matanya sudah sayu rasa kantuk sudah menyerangnya.

Tampa terasa mata itu tertutup dengan iringan dengkuran halus, tanda Lisa sudah terbawa mimpi. Belum sekejap Lisa tertidur sudah ada saja gangguan yang merusak tidur cantiknya itu.

"Ihh!! Apasih!" Kesalnya, Lisa berjalan menuju ke nakas mengambil ponselnya.

Nama Johan tertera di layar ponselnya, dengan jengkel di angkatnya telfon itu.

"Ada apa?" Tanya to the point.

"Wih! Sabar kali mbak"

Memutar bola matanya kesal, Lisa mendengus.

"Bilang cepat apa lo mau katain"

"Sabar kali neng, lo lagi di mana?"

"Di rumah gue, kenapa emang?"

"Oh, gue fikir lo kemana tadi. Itu doang yang gue mau ucapin"

Menggerang kesal, Lisa kayak pengen teriak di hadapan cowok itu sekarang.

"Tutup cepat telfon itu sebelum gue teriakin lo"

Dengan dongkol Lisa melempar ponselnya sembarangan di atas tempat tidur, kantuknya sudah hilang. Ini gara gara sepupu bangsatnya itu, sungguh Lisa pengen pites pites sepupunya itu.

Berbaring terlentang tampa sadar Lisa memikirkan sesuatu yang terjadi padanya beberapa jam yang lalu, tidak sangka waktu akan mempertemukan dirinya lagi dengan cowok penolongnya itu. Tampa sadar bibir cewek itu melengkung ke atas, tersenyum kecil.

Tunggu...tunggu ada yang aneh pada dirinya, kenapa dia tersenyum? Seharusnya dia jengkel karena cowok itu menganggu pelesirnya di pasar malam itu. Kenapa dia harus senang, padahal tak ada yang istimewah.

Tampa sadar mata Lisa tampak sayu, memikirkan hal itu membuatnya mengantuk. Mengitung menit saja Lisa sudah terlelap di bawah mimpi.

***

Keluar dari kamar Lisa menatap pintu di hadapannya dengan bingung, sampai keningnya mengkerut. Kenapa pintu kamar adiknya itu terbuka, tak mau ambil pusing Lisa melanjutkan langkahnya untuk kebawah. Sarapan lebih baik, perutnya sudah minta untuk di isi.

Hari ini weekend ada waktu untuk Lisa menikmati minggunya di pagi yang cerah ini, dirinya sudah buat list untuk menikmati akhir pekannya.

Menuju dapur, alangkah kagetnya Lisa sudah mendapati kedua orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu. Tengah menikmati makan.

Tampak di tahan lagi senyumnya mengembang menghampiri papah dan adiknya.

"Pagi sayang" sapa sang papa, membuat Lisa menghampiri papah kesayangannya itu.

"Pagi juga pah, Jio" adiknya hanya mengangguk sambil mengunyah mekanannya.

Salah satu kebiasaan Jio jika makan dan tengah mengunyah dia malas untuk menjawab atau berbicara, dia tak menyukainya.

Posesif GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang