Hal terbaik saat mencintai seseorang yaitu kau dapat memilikinya.
Namun,bagaimana untuk sebagian orang yang hanya mencintai tapi tidak dapat memiliki?
Bagaimana rasanya?
***
Daniel menatap lurus mata binar cinta nya yang sedang bercerita tentang,kekasih barunya itu.
"Daniel, kau tau kan? Donghan hyung sangat tampan huhu. Dia menyatakan cintanya padaku lewat masakan, itu tidak romantis tapi itu sederhana sekali huhuhu."
"Aku beruntung sekali punya Donghan hyung, hueeee" Jihoon mendramatis sekaligus bersemangat saat bercerita.
Daniel?
Daniel hanya mampu tersenyum dan mampu sebisanya aja.Kenapa ia tersenyum?
Karena Daniel tidak bisa untuk terlihat sedih di didepan cinta nya Park Jihoon.Jihoon adalah teman Daniel dari semasa kecil hingga sekarang mereka di bangku kuliah.
Dari dulu, dari pertama kali Daniel kenal Jihoon, Daniel langsung jatuh cinta pada Jihoon.
Tetapi dulu Daniel belum mengerti,karena mereka dulu hanyalah anak kecil yang masih berusia 5 tahun.
Seiring berjalan nya waktu,mereka tumbuh dewasa bersama. Rasa Daniel pada Jihoon semakin besar
Ia awalnya ragu,tapi akhirnya Daniel sadar.
Rasa tidak ingin Jihoon jauh, rasa sakit saat melihat Jihoon bersama orang lain, rasa ingin melindungi Jihoon sampai akhir.Itu adalah perasaan cinta.
Kang Daniel jatuh cinta pada Park Jihoon.
Tapi, Daniel tidak berani mengungkapkannya.
Ia terlalu penakut untuk menyatakan.Daniel tidak ingin persahabatan mereka hancur karna perasaan sepihak Daniel,ia belum siap jika Jihoon jauh darinya.
Tidak apa. Tidak apa jika Daniel hanya jadi tempat bersandar Jihoon jika pria manis itu sedang dilanda kesedihan.
Meskipun pada akhirnya Jihoon juga akan pergi saat ia menemukan seseorang yang membuatnya bahagia.
Daniel tidak apa-apa. Mencintai Jihoon memang harus butuh kesabaran.
"Hei! Kau melamun." Suara Jihoon membuyarkan lamunan Daniel.
Daniel langsung berkedip cepat,ia melirik Jihoon yang menatapnya dengan kebingungan
"Huh? Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Daniel sambil berusaha menetralkan pikirannya
"Daniel, kau lagi ada masalah ya?" Nada Jihoon terdengar lembut dan khawatir
Danie langsung menggeleng,"Tidak"
"Terus kenapa melamun?"
Itu karena kau.
"Huh? Aku tidak melamun tuh." Daniel menaikan bahu nya acuh,dan memasang wajah bingungnya
Jihoon mendengus. "Kau melamun. Ada apa?"
"Sudah aku bilang,aku tidak melamun"
"Pasti kau ada masalah,kenapa? Putus cinta? Atau cintamu tidak terbalas?"
Ya benar. Cintaku tidak pernah terbalas olehmu.
Daniel terkekeh hambar. Ia menatap Jihoon dengan tatapan sendunya, tapi bibirnya tersenyum
"Aku tidak. Kenapa kau penasaran sekali sih" Daniel berusaha normal dan tatapannya kembali melembut, tapi titik sendu masih terlihat jelas disana. Jari nya menyentil dahi Jihoon yang dibalas ringisan oleh sang empu
"Huh! Aku kan hanya penasaran" Jihoon mencebik kesal, bibirnya mengerucut lucu.
Daniel terkekeh kecil.
Jihoon indah. Jihoon cantik.
Tapi tidak dapat dimiliki.Tidak dapat Daniel gapai.
Pat pat.
"Utututu. Sudah kesalnya? Kau bilang hari ini ada janji sama Donghan-hyungmu?"
Jihoon langsung memekik heboh. "OH IYA! Astaga untuk kau mengingatkan ku, kalau tidak aku pasti lupa" Jihoon langsung bangkit, berlari kekamar mengambil tas kecilnya. Dan setelah itu kembali ke ruang tamu
Daniel tersenyum kecil,"Astaga. Bersemangat sekali ya."
Donghan memang beruntung..
"Hehehe. Doakan kencan keduaku lancar ya, pulang nanti aku akan belikanmu jelly!"
"Oow, sebenarnya aku tidak suka disogok. Tapi untuk jelly, deal!" Kata Daniel main-main. Hanya biar Daniel tidak terlihat kalah.
Daniel sakit. Tapi ia lebih sakit melihat Jihoon sedih.
Jihoon senang, maka Daniel juga harus senang.
"Dasar,aku pergi dulu!" Setelah seruan lembut itu, Jihoon sudah menghilang dari apartemen.
Kini tinggal Daniel sendiri.
Daniel masih menatap bayangan punggung kecil Jihoon yang perlahan menghilang.
Saat itulah, setetes air mata Daniel lolos begitu saja.
Daniel terisak pelan, ini sebenarnya terlalu menyakitkan.
Sangat menyakitkan karena memaksakan hatinya untuk baik-baik saja.
Sangat menyakitkan karena Daniel harus berpura-pura bahagia depan Jihoon.
Daniel ingin egois. Daniel ingin memiliki Jihoon hanya untuk dirinya saja.
Tapi tidak bisa.
Jihoon terlalu jauh.Jihoon terlalu jauh untuk Daniel gapai.
Perasaan Jihoon selalu tertutup untuk Daniel.Daniel seperti daun yang terjatuh dan Jihoon seperti angin yang berhembus.
Angin akan berhembus menghempas daun untuk menjauh.
Seperti Jihoon.
Jihoon akan selalu menghempas Daniel.
Perasaan Daniel.
Agar menjauh, dan tidak tersentuh.
Dan Daniel akan selalu menjadi pihak daun yang hanya diam membisu saat dihempaskan.
Menyakitkan.
Sangat menyakitkan.Begitulah rasanya.
.
A/N :
Selamat hari senin👋🏻 draft begadang aku + ditemenin musik mellow hehehe.
Byebye💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Aeternus [ NIELWINK VER ]
FanfictionHanya kumpulan kisah manis dari pasangan manis♥️ Nielwink in ur area!♥️ ©️ mochaaciato