Cheerleaders and Basketball

1.8K 112 105
                                    

WARNING :

Bungou Stray Dogs © Asagiri Kafka & Harukawa Sango
Pair : [Soukoku] Dazai x fem!Chuuya
Genderswitch alert!
fem!Chuuya & fem!Atsushi
School, Romance, Drama (mungkin akan sedikit angst di chapter ini)

Happy Reading~

Kemarin menjadi hari yang tak terlupakan bagai Dazai. Melalui hari itu, ia yakin akan menjadi awal yang bagus untuk terus mendekati seseorang yang tengah ia incar saat ini. Ia yakin gadis pujaannya itu akan membuka kembali hatinya untuk dirinya, yang terpenting sekarang adalah berusaha lebih keras lagi dalam mengejarnya. Dazai percaya itu.

Hari ini kembali menjadi hari sibuk baginya, setelah kemarin menjenguk Chuuya dan gadis itu pun akhirnya bisa masuk sekolah kembali. Pagi hari saja ia dengan senang hati menjemput Chuuya ke apartemennya, kemudian menghabiskan waktu bersama dengan berjalan kaki menuju sekolah. Hal sesederhana itu sudah membuat hatinya senang. Kebahagiaan hanya sesederhana ini.

Enam hari tersisa menuju pertandingan bola basket antar SMA. Kini Dazai mau tak mau harus merelakan waktunya untuk mengikuti latihan basket setelah dirinya absen beberapa kali. Guru pelatih, Motojirou Kaji tak henti-hentinya mengguncangkan semangat anak didiknya untuk terus berlatih dan nantinya bisa menjadi sang juara hingga mengharumkan nama sekolah tercinta, Senior High School of Yokohama.

Kabar mengenai Dazai yang turut serta dalam perlombaan basket tersebut juga telah sampai di telinga Chuuya. Untuk kali ini saja, dia merasa penasaran dan iseng sehingga diam-diam ia mendatangi lapangan tempat dimana Dazai berlatih setelah bel pulang sekolah.

Kini Chuuya mendapati Dazai yang tengah bermain basket bersama timnya di lapangan basket yang berbentuk indoor. Chuuya memilih memperhatikan melalui pagar besi berjaring di luar indoor. Sebenarnya indoor tersebut menyediakan bangku penonton, tapi dirinya enggan untuk duduk disana. Ia lebih memilih memperhatikannya dari kejauhan.

Setahunya, Dazai bukanlah seseorang yang rajin dalam berolahraga. Ia hanya pandai membuat strategi dalam permainan tersebut, hingga akhirnya para senior dan Motojirou Kaji merekrutnya karena kecerdikannya dalam membuat siasat jitunya, tetapi sekarang ia terlihat sangat lihai dalam bermain basketnya.

Dari kejauhan Chuuya bisa melihat perubahan fisik Dazai yang begitu jelas.

Memang sejak pertama kali mereka bertemu dan menjadi teman satu kelas ketika berada di SMP, Dazai sedikit lebih tinggi darinya, tapi kini jelas terlihat tinggi cowok tersebut bertambah seiring melebarnya bahu dan punggung Dazai.

Ketika cowok tersebut dalam seragam basketnya, Chuuya bisa membayangkan otot yang menonjol pada lengan dan kaki walau tertutupi perban kesukaannya. Leher kekar dan tegap gagah seakan menambah ketampanan darinya. Jika Chuuya berdiri di sampingnya, ia hanya setinggi bahu pria tersebut.

Perempuan mana yang tidak tertarik dengan wajah tampannya, sikap kepemimpinannya sebagai seorang ketua OSIS, keahliannya dalam bermain basket, dan nilai-nilai mata pelajarannya yang selalu tinggi? Banyak anak laki-laki yang iri padanya, tetapi mereka hanya bisa mengakui kemampuan Dazai di segala bidang.

Chuuya terkadang merasa ia hanya bisa berdiri diam di belakang semua itu. Berdiri diam di belakang punggung Dazai yang dielu-elukan ramai.

Dan sekarang pertanyaan yang memenuhi isi otaknya adalah mengapa Dazai kembali mengejarnya setelah mereka di tempatkan satu kelas dan setelah empat tahun lamanya mereka berpisah?

Apakah ada yang sesuatu dalam dirinya sehingga membuat Dazai kembali mengejar? Ataukah Dazai baru menyadari sesuatu itu?

Entahlah, Chuuya tidak bisa memikirkan alasan apapun itu yang membuat Dazai kembali mengejarnya.

Petals of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang