Petals of Love

Rainy Days

Warning :
Bungo Stray Dogs belongs Asagiri Kafka~
Genderbender alert!
female!Chuuya, female!Atsushi.
(Bagi yang tidak suka genderbender, silahkan bayangkan mereka sesuai aslinya)
School, Drama, Romance, Comedy.
Typo bertebaran.
Don't like, don't read!

Happy Reading~~

Chuuya tidak menyangka pagi ini hujan kembali mengguyur. Padahal ini masih musim semi, tapi hujan sudah mengguyur sejak dini hari. Ia menghela nafas setelah menutup pintu loker miliknya untuk mengambil sepatu. Seragam yang ia kenakan basah kuyup. Ia hanya berharap semoga buku mata pelajarannya tidak ada yang sobek dan rusak.

Chuuya merasa kedinginan. Tangannya keriput dan memutih. Ide gila apa yang menghantam pikirannya sehingga ia menerjang derasnya hujan. Chuuya merasakan nafasnya semakin memburu. Kepalanya terasa pusing, seharusnya ia..

Chuuya tersentak kaget ketika sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

"Selamat pagi, pendek," sapa Dazai yang rasanya ingin Chuuya bunuh saat itu juga. Ia dengan susah payah berusaha melepaskan tangan si makhluk kotor. Tapi ternyata, Dazai semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepaskan bodoh! Seragamku basah kuyup, kau akan basah juga."

"Kita sudah sama-sama basah."

Chuuya melirik Dazai yang memeluk di belakangnya. Dazai sama seperti dirinya. Ia pun basah kuyup.

"Lepaskan tanganmu! Pelukanmu membuatku ingin mati saja," di tengah rasa pening yang melanda Chuuya berjuang keras melepaskan pelukannya. Ia mendorong kembali tangan milik Dazai untuk menjauh dari tubuhnya.

"Tidak akan kulepaskan."

Dazai yang keras kepala tak mau menuruti permintaan Chuuya.

"Kau ini menyebalkan sekali sih."

Chuuya benar-benar kesal kalau sudah berhubungan dengan orang yang satu ini. Tubuhnya yang terasa lemah harus dipaksakan untuk berdebat dengannya.

"Kau mau kucium lagi?"

Tangan kanan Dazai mengapit kedua pipi Chuuya membuat si empunya memerah.

"Kalau begitu, biar kuremukkan bijimu!"

Mendengar ucapan gadis tersebut membuat bulu kuduknya merinding. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika Chuuya benar-benar melakukan hal seperti itu padanya.

"Baiklah kulepaskan, tapi kau jangan kabur."

Pasrah dengan tatapan Chuuya yang terus memelototinya itu membuat Dazai menyerah dan melepaskan pelukannya.

"Dasar bodoh, kenapa kau ikut-ikutan basah?!" Chuuya protes.

"Aku tidak punya payung," jawab Dazai asal. Ia menghampiri loker miliknya untuk mengganti sepatu. Kakinya seperti berendam di sebuah bak es, terasa dingin.

"Kau sendiri kenapa basah kuyup?"

Dazai mulai melepas sepatu basahnya dan mengganti dengan sepatu yang baru diambilnya.

"Aku memberikan payungku untuk seseorang yang membutuhkan."

"Heh, sok pahlawan sekali." Dazai mengejek, membuat Chuuya semakin kesal.

"Terserah aku. Itu bukan urusanmu!" Chuuya juga ikutan mengganti sepatunya, namun tak disangka tubuhnya terhuyung ke depan.

Dazai yang waktu itu tengah duduk langsung sigap menangkap tubuh gadis mungil di depannya.