Chapter 22 - Niat Jahat

2.9K 101 0
                                    

Karya: Theressanita



22
“Dia, Suamiku!”
*
*

Happy Reading ;)

❄️❄️

“Jadi, kamu yang bernama Rean? Elisa banyak cerita tentang kamu. Katanya, kamu sangat cocok menjadi seorang pemimpin.” ucap Bagas saat bertemu dengan Rean. Ya, Rean memenuhi panggilan Bagas yang berstatus sebagai atasannya. Selama Bagas keluar negeri, Elisa hanya menggantikan posisi Bagas saja. Sementara Elisa sendiri adalah seorang designer.

Rean hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, Rean. Kamu boleh kembali bekerja. Saya hanya ingin melihat pria yang bernama Rean yang selalu saya dengar tentang kamu dari Elisa.” ucap Bagas mengulas senyum.

“Saya harap, pak Bagas tidak berpikiran aneh-aneh tentang saya dan Elisa. Saya sudah mempunyai istri dan Elisa hanya teman saya.” ucap Rean menjelaskan yang sebenarnya, ia takut Bagas salah paham dan posisinya sebagai mahasiswa yang magang akan menjadi pertimbangannya.

Bagas tertawa mendengar ucapan Rean, membuat Rean mengulas senyum getir.

“Tenang saja Rean. Saya percaya Elisa. Saya sangat mengenalnya, dan bekerjalah serileks mungkin agar kamu tidak bosan menjalani magangnya. Dan jika selesai, kamu bisa memimpin perusahaan keluarga kamu. Saya yakin, perusahaan Adhitama akan semakin maju jika berada di bawah kepemimpinan kamu.” Ucap Bagas panjang lebar, di akhiri sedikit pujian.

“Terima Kasih, pak Bagas. Kalau begitu saya permisi.”

Bagas mengangguk, Rean beranjak dari tempat duduknya lalu bergegas keluar dari ruangan Bagas.

*

Jessica dan Kayla saat ini berada dalam perjalanan. Pasalnya, mereka berdua mendapat tugas untuk turun ke lapangan demi memenuhi nilai magang mereka. Selama 3 jam berada di lapangan, akhirnya Kayla dan Jessica bisa bernapas lega.

“Seru juga ya turun lapangan. Kita jadi tau perkembangan di luar sana.” ucap Jessica.

“Iya sih, tapi cape. Dan gue jadi laper.” Ucap Kayla mengusap perutnya di sela aktivitas menyetirnya.

Jessica melirik jam di tangannya. “12 menit lagi jam makan siang. Tapi, gak ada salahnya juga kalau kita cari tempat makan.” ucap Jessica terkekeh.

Kayla tertawa, lalu berbelok masuk ke sebuah area kafe, memarkirkan mobilnya di parkiran. Rasa lapar di perutnya tidak bisa lagi ia tahan.

Mereka berdua melangkah masuk ke kafe. Kayla menjenjangkan kepalanya mencari meja yang belum di huni. Tapi, tidak ada meja yang kosong, semua telah di huni. Mungkin karena waktu istirahat makan siang sudah tiba.

“Gak ada yang kosong? Cari kafe lain aja yuk!” Kayla menarik tangan Jessica, namun Jessica menahan tubuhnya agar tidak tertarik.

“Gue udah laper banget, Jess. Cari tempat lain aja.” Ketus Kayla

“Ikut gue!” Jessica menarik tangan Kayla masuk ke dalam menghampiri sebuah meja yang di huni oleh seorang pria.

“Boleh gabung?” tanya Jessica, pria itu mendongakkan kepalanya.

“Kayla! Jessica!” Pekik pria itu terkejut melihat Jessica dan Kayla ada di hadapannya.

“Biasa aja dong. Kita boleh duduk disini gak?” Tanya Kayla ketus.

Dia Suamiku (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang