part of 3

1.6K 265 8
                                    

Pagi itu sinar mentari malah sudah menghangatkan bekas hujan badai semalam. Dapat tidur nyenyak semalaman membuat Jungkook merasa harus memberi apresiasi pada dirinya sendiri. Tapi itu semua juga karena Yeontan yang menemaninya. Tengah memasak sarapan di dapur, sebuah suara mengejutkannya dan Jungkook nyaris melempar panci yang sedang di atas kompor.

"Anjing ini namanya siapa?"

"APA?!"

Jungkook menjawab dengan refleks, menoleh ke belakang dan menemukan seseorang yang mengingatkannya pada Taehyung. Tapi orang itu bukan, melainkan sosok yang mirip—tepatnya adik tiri Taehyung.

"Yeontan, Yeonjun-ah."

"Hah? Yeontan?"

Pemuda itu bersurai biru cerah, warna yang pernah dipakai Taehyung dan maka semakin miriplah mereka. Hanya saja bedanya Yeonjun jauh lebih tinggi dari Taehyung. Membawa Yeontan ke dapur tepatnya atas meja dapur dan anak anjing itu hanya diam menatap masakan Jungkook di atas kompor menyala.

"Apa-apaan nama itu," komen yang lebih muda tidak terima.

Jungkook memasang wajah kebingungan. Adakah yang salah dengan nama itu? Diam sejenak sampai Jungkook paham.

"Yeon."

"Apa—"

"Yeontan. HAHAHA!"

Yeonjun memasang wajah cemberut melihat Jungkook tengah menjahilinya. Tapi dia tetap di sana, apalagi kalau bukan menunggu masakan matang dan memastikan dia mendapat porsi lebih banyak. Pagi-pagi kemari dengan paksaan tapi tidak sepenuhnya paksaan.

"Jangan cemberut begitu, aku sudah memberimu porsi lebih."

"Itu memang harus."

Kali ini Jungkook yang cemberut. Tak habis pikir dengan adik-kakak yang sama saja tingkahnya. Bedanya mungkin Taehyung lebih banyak diam di keadaan tertentu ketimbang Yeonjun. Tapi adakalanya mereka bisa sama-sama menggila dan membuat rumah berantakan.

"Ada apa kau kemari?"

"Hm? Taeyung Hyung menyuruhku mengecek apa Jungkook Hyung dan YeonTAN baik-baik saja," jelas Yeonjun yang mengundang tawa kecil dari Jungkook.

Mereka makan di pantry sementara Yeontan di bawah, seolah tengah khidmat menyantap masakan Jungkook yang bisa dimakan juga olehnya.

"Berlebihan, dia bisa menghubungiku."

"Ponselmu tidak aktif katanya, Hyung."

Jungkook terdiam. Menatap adik tiri seniornya itu dalam diam, seketika menepuk keningnya. Semalam dia lupa men-charger ponselnya dan bahkan Jungkook tidak tahu di mana ponselnya. Di tas atau mungkin saku jaket? Entahlah.

"Hyung."

"Apa?"

"Aku ingin punya kakak lagi."

"Hah? Bagaimana caranya?"

Jungkook melanjutkan sarapannya. Sementara itu, Yeonjun yang sudah menghabiskan sarapannya kini menatap seseorang di hadapannya. Tatapannya serius tapi auranya belum menyadarkan Jungkook sama sekali.

"Bisa saja. Aku lelah punya kakak seperti Taeyung Hyung. Kurang bisa diandalkan, aku mau punya kakak yang bisa kumintai apa saja terutama makanan."

"Oh, begitu. Kaukan bisa beli sendiri? Bukannya Taehyung Hyung sering membelikanmu makanan?"

"Aku mau dimasakkan makanan, Hyung."

Jungkook mengangguk paham. Dia masih fokus makan tapi itu malah membuat Yeonjun memukul meja pantry di tengah mereka.

"Jadi, kapan Hyung akan menjad kakak iparku?!"

ZuhausWhere stories live. Discover now