1.Hidup tak seenak es campur

287 16 8
                                    


🍠🍠🍠

Sunrise memang selalu indah,tak ada keraguan dijalannya,bila cuaca tak mendukungnya,ia akan mencoba kembali dekemudian hari.Sama sepertiku,aku akan mencoba kembali bila aku gagal.Bukan karana aku terlalu percaya diri,tapi berkat orang orang disekitarku,aku menjadi mentari yang bersinah dan punya jalannya sendiri.

Hi,perkenalkan namaku Olivia Ousauky,umurku masih 15 tahun.Mungkin aku adalah orang paling bahagia didunia ini,memiliki banyak teman dan keluarga yang sangat sangat perhatian terhadapku.Aku memiliki saudara laki laki bernama Argas,umurnya sudah 23 tahun,cukup jauh perbedaan umur kami,ia sangat sayang kepadaku,walau tak dipungkiri kami sangat sering bertengkar dengan hal hal sepele.

Ibuku Mila dan ayahku Reno selalu harmonis,aku tidak pernah melihat mereka bertengkar didepanku.Aku sudah cukup bahagian hidup seperti ini,aku tak mau yang lain.

"Auky,kamu pulang seperti biasakan?"Bunda membawakan segelas susu untukku seperti biasa.

"Iya dong bun,aku mau kemana lagi?hehe"

"Orang jomlo begitu mana ada yang ngajak main bun" Bang Argas duduk dimeja makan dann mengoles roti miliknya.Aku berancang untuk melonggarkan sepatuku.

"Nggakpapa anak bunda jomlo,belajar yang fokus dulu,nggak boleh ada yang namanya pacaran pacaran buat sekarang yaa".

"Eh,bunda.Kemaren aku lihat Auky boncengan sama cowok bunda"kata Argas dibuat buat.

"Ini ni,yang bunda ceritain mulut manusia berkedok konde.Bisaa aja dibuat buat.Nanti kalau ketauan boongnya ngumpetdah tu diketiak ayah"

"Sudah,cepat Auky"Ayah memasang sepatunya diambang pintu.

"Iya ayah".Ayah kurang bersemangat hari ini,apa ada masalah?Ayah terasa sangat berbeda.Bunda dan bang Argas juga tampak heran melihat ayah, apa ada kendala dikantor?

Selama di mobil ayah dan aku hanya diam,sampai aku berusaha untuk mencairkan suasana.
"Ayah,ulangan kemarin aku mendapat nilai seratus lohh.Ayah nggak mau kasih aku hadiah?"Aku menampaknya senyum pepsodenku kepada ayah.

"Ayah kok diam mulu sih...ajak aku ngomong gitu".Namun ayah hanya diam,kecepatan mobil bertambah cepat.

"Ayah ,kita mau kemana?jangan ngebut ngebut bahaya yah."Aku sangat takut melihat ayah saat ini ,sedari tadi ia hanya diam dan mengemudi dengan kecepatan penuh,ditambah lagi ini bukan jalan menuju sekolahku.

"Ayah,kita mau kemana aku takut"

"Ayah,berhenti atau aku teriak!"Aku memberanikan diri karna aku tau aku berada dalam bahaya saat ini.

"DIAM!"Ayah berteriak.
Tubuhku bergetar ketakutan,sungguh ini kali pertama aku mendapat perlakuan seperti ini.Oh tuhan,tolong lindungi aku.

Aku mencoba untuk mengeluarkan ponselku dan menghubungi mama.

"MAA,tolong aku,papa-"

BRUUK BRUUK

"KU BILANG DIAM"

Semua menjadi gelap,aku kehilangan kesadaranku.Ayah membanting kepalaku pada doshboard mobil terlalu keras.

 Olivia OusaukyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang