Prolog

61 3 0
                                    

Gadis itu menatap hamparan bunga di didepannya dengan tatapan kosong. Pikirannya berkelana entah kemana. Dia tidak tahu harus apa sekarang.

Air matanya tak henti mengalir di pelupuk matanya. Terus menangis dalan diam dan keterpurukan. Gadis itu tidak perduli tubuhnya disoroti sinar matahari yang akan membuat kulit cantiknya itu menjadi merah.

"Hiks....hiks aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku hiks tidak bisa berbuat apa-apa. Aku memang bodoh hiks"

"Semua akan baik-baik saja Mate, kau tidak perlu khawatir. Aku akan tetap mencintaimu walau aku tidak akan bisa berada di samping mu Mate"

Tangisannya semakin kencang saat mendengar kata-kata yang diucapkan sang Mate, sebelum akhirnya dia dibawa pergi.

"Mate"

Tangisan itu terhenti sejenak. Sebelum akhirnya kembali terdengar. Dia berlari dan memeluk nya dengan erat. Seperti tidak ada hari esok untuk kedua nya melepas rindu.

A Rogue MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang