Lycos membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Meleguh pelan, lalu merubah posisinya menjadi duduk. Dia masih memikirkan tentang ucapan alpha tentang menjadikannya seorang Jendral.
Lycos merasa pesimis dengan hal itu. Jika dibandingkan dengan jendral sebelumnya, Lionel, Lycos sudah pasti jauh di bawah Lionel. Dulu dia memang pernah bercita-cita ingin menjadi seorang yang berguna untuk Golden Pack.
Tapi saat cita-citanya sudah ada di depan matanya dia malah bingung harus bagaimana. Dia menghela napasnya kasar.
'Bagaimana jika kita beritahu Callysta. Aku rasa kita juga bisa meminta pendapatnya soal ini. Bukankah dia juga adik Jendral Lionel'
Lucas yang merasakan apa yang tengah dipikirkan he-nya ini mencoba untuk mengusulkan pendapatnya. Dia juga jujur merasa resah dengan keputusan Lycos. Walaupun Lycos tidak pernah gegabah dalam menjalankan sesuatu, tapi tetap saja dia resah.
Lycos mengangguk membenarkan. Kenapa dia tidak berfikir dari tadi.
'Karena kau bodoh' ledek Lucas
'Diam kau serigala'
Lycos memutuskan mindlink dengan Lucas, lalu beranjak menuju kamar Callysta yang berada di lantai bawah. Tanpa memperdulikan badannya yang masih berkeringat.
Orang-orang yang berlalu-lalang melihat Lycos dengan heran. Pasalnya tempat kamar Callysta berada semua berisikan perempuan. Hampir dari ujung ke ujung diisi oleh para omega perempuan.
Banyak yang menatap kagum, heran, senang, dan juga ada yang tidak perduli. Dan Lycos tidak memperdulikan semua itu. Tanpa pikir panjang Lycos langsung membuka pintu kamar Callysta.
"Mate"
~~~
Kedua gadis itu menoleh saat ada seseorang yang masuk tanpa mengetuk pintu kamar Callysta. Callysta dan Selin tersentak kaget. Namun dengan cepat Callysta merubah ekspresinya menjadi tenang kembali.
Selin menatap kaget seseorang yang berada di depan pintu kamar Callysta. Namun tatapan nya berumah menjadi memuja. Selin dengan cepat berdiri dari duduknya. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
Seorang warrior terbaik di Golden Pack berada tepat di depan matanya. Selin mendekat ke arah Lycos. Senyum tidak bisa lagi ditahan Selin. Sedangkan Lycos yang ditatap seperti itu tersenyum tipis.
"A-apakah k-kau Lycos. Golden warrior yang sangat t-tampan itu"
"Ya, aku Lycos" ucap Lycos seadanya
"Astaga mimpi apa aku semalam!. Seseorang yang aku idola kan ada di hadapan ku sekarang!" Ujar Selin girang
Callysta mendekat, lalu menatap Lycos. "Ayo masuk" ajak Callysta
Callysta mengajak Lycos dan juga Selin duduk di sofa kamarnya. Callysta duduk diantara Lycos dan juga Selin.
"Ada apa kau kemari Ly?" Tanya Callysta
"Tadinya aku ingin bicara berdua dengan mu. Tapi sepertinya aku mengganggu kalian. Aku akan kembali nanti saja" ucap Lycos lalu berdiri
"Aku akan kembali nanti malam" Callysta mengangguk. Lycos mencium kening Callysta lalu pergi keluar kamar.
Setelah pintu kamar tertutup. Selin langsung menatap Callysta senang dan juga bingung. Senang karena bertemu Lycos dan bingung karena sepertinya Lycos dan Callysta memiliki hubungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Rogue Mate
WerewolfSebuah kesalah pahaman yang membuat keduanya terpaksa untuk dipisahkan. Entah apa yang akan terjadi pada kedua nya. Menjalani semuanya dengan kesendirian. Pembalasan dendam yang harus merelakan sebuah ikatan cinta yang tercipta. Dendam akan nafsu y...