Now playing : Strawberries & Cigarettes - Troye Sivan.
Aku nulisnya sambil dengar lagu ini sih, btw gak ada hubungannya sama cerita ini.
Masih drama, cringe banget astaga, ah iya masih ada part 3nya ya.
***
Soobin mencoba berulang kali menelpon anaknya itu tapi tetap saja tidak angkat, sebelumnya panggilannya menyambung tapi lama kelamaan tidak menyambung lagi.Anaknya seperti memblokir nomor teleponnya.
Sial, harus cari dimana lagi dia tentang anaknya itu? Dia tidak tau nomor telepon teman anaknya, apalagi rumah teman anaknya.
Soobin menelpon suaminya, harus, suaminya harus tau kalau anaknya pergi dari rumah, tapi kalau dia menanyakan alasannya bilang saja Yeonjunnya lagi kesal atau apa.
Dia gak mau menberi tau hal aslinya ke suaminya itu, sialan pasti bukan anaknya saja yang diusir tapi dianya juga.
"Kak," ucap Soobin sambil duduk di ranjang anaknya itu, biasanya anaknya iti sedang tiduran sambil bermain gamenya di jam seperti ini.
"Ya? Kenapa sayang? Kamu habis menangis?"
Suaranya emang rada sumbang karena habis menangisi anaknya itu, apalagi saat membaca surat anaknya yang mengatai dirinya menjijikan itu.
"Yeonjun pergi dari rumah, aku gak tau dia dimana sekarang," jawab Soobin sambil menahan tangisannya lagi, dia cengeng sekali kalau sudah membahas anaknya itu.
"Biasa itu sayang, jangan nangis namanya juga anak cowok, palingan nanti dia pulang sendiri, biarin aja gapapa."
Jawaban suaminya membuat Soobin kesal sekali, kenapa terlihat santai sekali.
Dia juga cowok gak pernah tuh kabur dari rumah.
"Tapi anak kita kabur kenapa kakak terlihat santai begitu, kakak gak peduli dia kemana, hah?" bentak Soobin dengan suara yang sangat keras sekali membuat suaminya itu kaget karena dibentak oleh istri kesayangannya itu.
Soobin kembali menangis karena dia tidak tau harus mencari Yeonjun kemana.
Dia langsung mematikan panggilan tersebut sebelum suaminya menjawab.
Sekarang dia akan mencari anaknya, tanpa bantuan suaminya juga dia bisa mencari anaknya.
Soobin segera keluar dari kamar anaknya itu lalu berjalan ke kamarnya untuk mengambil kunci mobilnya, dia akan mencari anaknya, dia gak akan pulang kalau anaknya belum pulang.
Anaknya itu kabur lewat jendela kamarnya, lagian sepertinya anaknya gak akan sebodoh itu untuk kabur lewat pintu depan rumahnya karena disana selalu ada Soobin yang menonton tv disana, kalau mau ke depan harus melewati ruang tamu dulu.
Soobin mencoba mengingat anaknya itu sering kemana aja selama ini, anaknya bahkan meninggalkan dompetnya di kamar.
Ah jangan lupakan hal yang membuat Soobin sedih adalah ada beberapa foto dia bersama anaknya itu yang dirobek dengan paksa.
Bukankah anaknya sangat senang menyimpan foto dia dan anaknya itu? Tapi entah kenapa ini dirobek.
Soobin menatap kearah jendela mobilnya itu, dia melihat ada sebuah kertas yang dilipat, apa lagi ini.
Selagi masih lampu merah dia segera mengambil kertas itu lalu membacanya.
"I hate you, mommy. Berbahagialah dengan daddy, dari anakmu yang menjijikan."
Sial! Soobin melempar kertas tersebut, dia akan menarik ucapannya, anaknya gak menjijikan, harusnya dia yang di cap seperti itu.
Karena dia, anaknya jadi cinta sama dia, dari awal emang dia yang ngerusak perasaan anaknya, harusnya dia merawat anaknya bukan dengan cara seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat -yeonbin✔
FanfictionBook yang diisikan dengan kumpulan one shoot atau two shoot atau juga lebih tentang Yeonbin. Silahkan dibaca ya:) #1 in yeonbin || 180420 ➡️14.08.19 14.08.20⬅️ ©2019