bab 3

72 17 0
                                    

Maapkeun ini part yang lumayan sedikit:v









































Tapi boong:v

Happy reading guys:")

Smoga senang dengan ceritanya
Jangan lupa vote and coment yaa:")

🌻🌻🌻

Pagi ini Rania berniatan untuk memberi pelajaran kepada para geng Rixon. Ia berangkat lebih awal dari biasanya.

"Tumben anak mama udah siap, masih jam segini" ujar Lia melihat putrinya sudah bersiap-siap dan akan berangkat padahal waktu masih menunjukkan jam 06.15

"Rania mau ngerjain seseorang" ujarnya

"Siapa sayang?" tanya Lia

"Mmm temen ma" ujar Rania gugup

"Nak, kamu ga boleh begitu sayang" ujar Lia memegang bahu putrinya itu

"Abisnya Rania kesel ma. Dari kemarin dia selalu aja cari masalah sama Rania" ujarnya cemberut

Lia terkekeh pelan "dengar mama, jika api di balas dengan api itu tidak akan reda sayang. Permasalahannya akan semakin membesar. Tetapi kalau kamu balas api tersebut dengan air, maka api yang tadi menyala akan padam. Sampai sini paham?" jelas Lia

"Paham ma" ujarnya tersenyum. Apa yang dikatakan ibunya itu benar. Jika kita balas dengan api maka setiap masalah itu tidak akan selesai

"Kalau boleh mama tau, siapa yang udah buat anak mama ini jadi begini?" tanyanya sambil mencubit pipi Rania

"Ada ma, cowo nyebelin" ujar Rania

Lia tersenyum. Ia lupa bahwa putrinya ini sudah remaja. Pasti ada lelaki yang mencoba menggodanya

"Awas nanti malah jatuh cinta" goda Lia

"Ih mama,, jangan gitu dong. Rania ga suka dia" ujarnya cemberut

Lia terkekeh pelan "yaudah, belajar yang rajin ya sayang. Jangan nakal. Jangan lupa bekalnya dimakan" ujar Lia

"Iya ma. Mama juga jangan lupa makan, minum obatnya dan jangan kemana-mana. Di rumah aja. Liat tuh wajah mama udah pucat gitu" ujarnya menunjuk wajah Lia yang terlihat sakit

Lia tersenyum dan mengangguk. Ia mengantarkan Rania kedepan pintu

"Yaudah Rania pergi dulu ya ma" ujarnya

"Iya hati-hati sayang" ujar Lia

**

Jam pelajaran sudah berlangsung selama 2 jam. Rania terus memperhatikan Buk Ani yang sedang mengajarkan kimia

Mata Samudra tidak lepas dari Rania. Ia sedang mencari akal untuk mengganggu Rania

"Ekhem, Samudra!" ujar Buk Ani

"Ah brisik lo!!" ujar Samudra

"SAMUDRAA!!" teriak Buk Ani

Samudra tersadar "eeh, ibuk cantik. Gimana kabarnya buk? Sehat?" ujar Samudra. Semua murid mati-matian menahan tawa

"Keluar kamu!!" ujar Buk Ani

"Yahh, si ibu" jawab Samudra

"Tapi makasih ya bu" lanjutnya saat sudah berada di ambang pintu

Semua murid tertawa. "Diam semua!!" ujar Buk Ani

**

Jam pulang sekolah telah tiba. Samudra dan teman-temannya menuju keparkiran

Mereka terpaku. Mobil yang Samudra gunakan penuh dengan cat air dan ada tulisan yang bertuliskan

'Emang enak? Makan tuh mobil'

Samudra menggeram. Ia tidak tahu siapa yang berani berbuat ini dengannya

Dengan cepat ia berlari ke ruang TU dan melihat Cctv yang ada di sana. Semua teman-temannya mengikutinya dari belakang

Dengan cepat Samudra masuk dan memeriksanya

Terlihat dengan jelas tubuh seorang gadis yang sedang mencoret-coret mobilnya. Nampaknya ia kenal dengan gadis itu

"Rania?" ujarnya

"Wah bahaya nih bos. Kita harus cari cara buat balas dendam" ujar Jack

"Liat aja lo Rania. Gua bakal cari tau seluk beluk lo. Biar lo di permalukan sekalian" ujar Samudra dengan senyum licik

Tbc..


Jangan lupa vote and coment ya smoga senang!

Maaf banyak tersebar typo dimana² thanks buat yang baca

Salam manis author:")😉🙃

SAMUDRA RANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang