Happy reading..
"Kamu itu misterius, cantik, sederhana tapi sayang kamu pemarah"
-raditya anggara🐼
"Ma, Rania berangkat dulu" ujar Rania lalu menutup pintu perlahan
Rania tidak sabar melihat aksi Samudra nanti nya. Pasti ia akan sangat marah. Rania tidak takut jika nanti ia di beri pelajaran. Baginya bukan Samudra nama nya jika tidak membalasman dendamnya
Rania memang terlihat seperti orang lugu karena kaca mata bulatnya dan rambut yang di kuncir. Tetapi bagi orang yang mengenalinya pasti beranggapan ia tidak terlalu lugu
**
Rania melangkah masuk ke dalam kelas. Semua orang tersenyum melihatnya. Ia sedikit bingung. Apa yang terjadi dengan mereka sampai melihat Rania dengan sorot mengejek
"Dir, mereka kenapa?" tanya Rania
"Lo belum liat grub ya?" tanya Dira
"Belum, emang apaan?" tanya Rania
Rania meraih handphone miliknya dari sakunya. Rania mencari aplikasi berwarna hijau dan melihat chat yang banyak di dalam grub
Rania membukanya dan terlihat sebuah rekaman Rania yang sedang melayani beberapa pelanggan
'Gak nyangka ya kalo Rania itu pelayan hahaha' +62-823xxxxx
'Kasian Rania hahaha' +62-852xxxxx
'Awkwkwkwk' +62-824xxxxx
Dan berbagai pesan lainnya. Rania menggeram. Ia melihat seseorang yang mengirim vidio itu
+62-895xxxx~Samudra
Rania semakin melotot. Ia mencoba mengatur nafasnya
"Yang sabar Ran. Kita slalu ada buat lo" ujar Kia
"Iya Ran. Lo tenang aja kita juga ga akan tinggal diam" ujar Dira
"Thanks ya, kalian udah ada buat gue" ujarnya
Rania mencoba menahan tangisannya. Semua orang seperti mempermalukannya. Hatinya sesak. Ia tidak tahu harus apa sekarang. Semua orang sudah tahu bahwa ia adalah seorang pelayan.
Sanudra dan teman-temannya masuk kedalam kelas. Terlihat Samudra yang tersenyum sinis kearah Rania
Mata Rania dan Samudra sempat bertemu. Kedua sorot mata itu melambangkan tanda tidak suka
"Ran, lo gak usah sedih. Lo itu udah hebat kok. Buktinya lo bisa berdiri dengan kedua tangan lo tanpa bantuan orangtua. Sementara mereka hanya bisa meminta dari kedua orangtua mereka" ujar Kia sambil memukul pundak Rania pelan
"EH ADA PELAYAN NIH GUYS. HEY PELAYAN! PESAN KOPI SATU SAMA KENTANG GORENG DONG! GA PAKAI LAMA" ujar Eni. Salah satu cabe-cabean
"Diem lo!! Malu dong sama diri sendiri. Masih pake uang orangtua aja bangga!!" sewot Dira
"EH URUSAN LO APA YA!!" ujar Eni
"Kenapa? Takut lo sama gue? Tau diri dong lo! Udah cabe-cabean gak guna, pake duit orangtua lagi! Malu-maluin aja!" tekan Dira sambil menatap remeh ke arah Eni dan mengunci tangannya di bagian dada
"EH LO BILANG APA?!!!" teriak Eni sambil meraih kerah baju Dira kuat
"STOPP!!!!!!" teriak Rania
"Lo bener. Gue itu seorang pelayan di restoran. Tapi gue juga punya alasan kenapa gue kerja. Gue bukan orang kaya. Gue hanya anak dari keluarga sederhana. Keluarga gue juga gak selengkap keluarga lo. Tapi gue tetep bangga sama diri gue sendiri. Karna di umur gue yang terbilang muda ini, gue udah tau rasanya mencari duit dengan jerih payah sendiri" jelas Rania
"Dan lo samudra! Gue memang orang yang udah bikin cat air di mobil lo. Dan dengan itu gue minta maaf sebesar-besarnya karna gue udah ngelakuin itu ke lo" ujar Rania sambil mengangkat tangannya meminta maaf
Samudra terpaku. Ia tidak bermaksud membuat Rania seperti ini. Ia hanya ingin sedikit mempermalukan Rania. Terlihat jelas bahwa ia merasa bersalah
Rania berlari meninggalkan kelas, melewati koridor yang ramai. Moodnya saat ini sedang tidak karuan. Bagaimanapun rasanya, mungkin taman bisa jadi tempat yang cocok untuknya mengembalikan perasaan itu.
Ia terduduk di kursi panjang yang ada di taman tersebut. Matanya memerah menahan agar tidak ada air yang keluar dari mata itu
Sebuah bunga tiba-tiba ada di tepat di wajah Rania. Rania mendongak.
"Lo?" kaget Rania
Tbc..
Jangan lupa vote and coment ya readers:")
Salam manis author:3
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA RANIA
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE AND COMENT YA GUYS:V . . Mengenal kata cinta memanglah sulit. Percaya akan kata cinta bukanlah hal yang mudah bagi sosok Samudra. Lelaki yang misterius tetapi menyebalkan ini memang belum pernah merasakan cinta. Baginya cinta adala...