bab 8

45 8 0
                                    

Happy reading guys:")

"Kalo kangen bilang aja" ujar seorang lelaki tepat di belakang Rania

Rania dan teman-temannya mendongak mendapatkan asal suara tersebut.

Anggara. Lelaki yang di impi-impikan Rania. Selain tampan, Anggara juga baik dan bijak. Siapa yang tidak terpanah dengannya.

"Eh lo?" sambil tersenyum kikuk

"Knapa? Lu kangen sama Samu? " tanya Anggara

"Enggak" jawab Rania singkat

"Oh iya, urusan Osis lu dah kelar?" tanya Rania mencoba mengalihkan pembicaraan

Terlihat Dira dan Kia yang mulai saling tatap dan tersenyum heran. Nampak sekali Rania mulai mencari topik lain mencoba menjauh dari pertanyaan Gara.

"Udah, baru aja kelar. Kalo gitu gua pergi dulu, temen gua dah pada nunggu" ujar Gara

Rania mengangguk pelan dan tersenyum ramah. "Lu kok bisa sih deket gitu sama Gara?" tanya Kia sesaat setelah Gara telah menjauh dari tempat mereka duduk

"Kepo lu pada" ujar Rania sambil meledek kedua sahabatnya itu

Kia dan Dira mengetuk kepala Rania secara bersamaan. Bukannya kesakitan ia malah tertawa begitu riang. Hampir saja Kia mencakar wajah sahabatnya itu. Rania memang selalu membuat kedua sahabatnya itu naik darah. Tetapi, hal tersebutlah yang sangat mereka inginkan. Sudah lama semenjak Samudra mencari masalah itu ia tampak begitu tertutup dan tidak banyak bicara.

"Eh, lo!" ujar seorang gadis menghampiri Rania sambil menyenggol pundak Rania

Rania mendongak. Ia merasa risih dengan gadis yang baru saja menyenggol nya

"Dasar ya, lo tuh dah sampah jangan nambahin sampah dong" ujar Angeline.

Ya, siapa lagi kalau bukan Angeline. Gadis satu ini memang slalu mengganggu Rania dalam hal apapun

"Eh, kalo punya mulut itu tolong di jaga!" ujar Dira sambil berdiri dan menunjuk wajah Angeline

Dira tidak akan pernah mau melihat sahabatnya di maki di tempat umum seperti ini

"Eh, lo siapa? Apa urusan lo?" ujar Angeline sambil tersenyum sinis

"Urusan sahabat gue juga urusan gue. Lo yang siapa dan apa maksud lo ngomong gitu ke Rani?" tanya balik Dira.

Kia terus-menerus mengelus punggung Dira "udah Dira sabar" ujar Kia

"Ngadepin manusia kayak gini ga bakal ada gunanya juga dikatain sabar" ujar Dira

"Eh, mending lo diam. Lo blom tau berhadapan dengan siapa kan?" tanya Angeline mengangkat kan kedua alisnya naik turun

"Gue tau gue berhadapan dengan siapa. Berhadapan dengan monyet" ujar Dira

"Eh mulut lo!" ujar Angeline menggenggam gelas yang sejak tadi berada di meja lalu melemparnya kearah Dira

Gelas itu hampir saja melayang mengenai wajah Dira. Tetapi dengan sigap Rania menangkap gelas itu sehingga gelas tersebut tepat berada di tangan Rania.

"Lo kebiasaan main tangan ya?" sindir Rania. Ia bosan terus melihat sikap manusia bodoh ini

"Kenapa? Lo sibuk?" sinis Angeline "Heh, gue heran ya. Kenapa lo masih aja bertahan di skolah ini padahal udah di bully, dan lo itu gak pantes sekolah di sini. Sekolah ini cuman buat orang yang ternama, skolah ini buat kita-kita yang hits. Bukan cewek kayak lo. Dah miskin gak tau diri, bau, trus brani brani nya deketin Samu" sinis Angeline sambil meletakkan kedua tangannya di bawah dada

Rania memang sekolah di sekolah ternama. Sekolah yang dimana setiap murid dan siswa nya termasuk orang berduit. Sementara Rania tidak mempunyai apapun kecuali ibu nya. Sedikit menyakitkan mendengar perkataan Angeline. Tetapi hal ini sudah menjadi hal wajar. Tidak hanya Angeline yang mengatakan itu. Banyak murid lain juga yang mengatakan hal bodoh itu ke Rania.

"Lo bisa gak sih sehari aja gak usah usik kehidupan orang?" tanya Kia yang sudah muak dengan perkataannya "Oh iyaya, gue lupa. Lo itu kan susah banget buat gak ngusik kehidupan orang. Sementara lo iri banget sama Rania" sindir Kia

Angeline menatap sinis ke arah Kia. Ia benci kepada orang ini. Kenapa slalu saja ada di samping Rania setiap harinya. "Lo berdua bisa gak sih gak usah nyeloteh?" tanya Angeline

"Lo sendiri bisa gak sih gak usah sewot sama gua dan temen gua?" ujar Rania mengangkat bicara

Angeline menatap sinis kearah Rania. Kebencian gadis satu ini terhadap Rania sungguh besar. Di tambah lagi Rania yang slalu mendapatkan belaan dari guru dan beberapa siswa teladan.

Rania memang salah satu murid yang paling pintar dan murid yang sering mengharumkan nama sekolah. Itulah sebabnya ia mendapatkan beasiswa yang lumayan besar di sekolah ini sehingga untuk biaya sekolah setiap bulan nya,  sudah ditanggung oleh pihak sekolah sendiri.

*

"Sam, gue denger Angeline lagi cari masalah sama Rania noh di kantin bareng rombongannya" ujar Radit yang datang secara tiba-tiba dari arah kantin depan sekolah

"Hah? Cari masalah?" tanya Ucup

"Wah bos, lo harus lerai. Gua takut mulut mantan lo itu makin menjadi. Secara, lo sering gangguin Rania. Gua jadi takut ntar Rania jadi sasaran empuk dia lagi" ujar Zidan memberi tanggapan

"Lagi? Brarti sebelumnya dia dah pernah cari masalah sama Rania?" tanya Samudra heran.

Zidan lumayan dekat dengan Rania. Walaupun Zidan itu salah satu dari geng mereka, itu tidak menjadi masalah bagi geng rixon

"Gue rasa gitu bos" ujar Ucup

Samudra beranjak dari tempat ia duduk saat ini

"Duduk lo!!" ujar Angeline

Rania kembali duduk "Lo itu bisa gak sih gak usah deket-deket sama Samudra?! " ujar Angeline menuangkan air keatas kepala Rania

"Bangsat!!" geram Samudra yang tiba-tiba datang dan mengambil gelas yang tadi airnya Angeline tuangkan keatas kepala Rania

Rania terdiam. Matanya kosong. Ia kaku dan tidak memperdulikan siapapun. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia memilih diam di tempat tanpa bergerak sedikitpun

"Lo bisa gak sih sopan dikit?!" bentak Samudra

"Sam, kamu bisa gak sih gak usah bela dia?" ujar Angeline

"Lo seharusnya sadar!! Lo punya hak apa ngelarang gue?" ujar Samudra

"Sam, aku ini pacar kamu" ujar Angeline

"Bangsat! Gua gak ada hubungan apapun lagi dengan lo! Lo gak berhak ngatur gua mau berteman dan bersahabat dengan siapapun!" ujar Samudra

"Tapi Sam," lemah Angeline

"Mending lo pergi dari sini sebelum kesabaran gue habis!" ujar Samudra

"Sam," lemah Angeline

"Lo pergi deh" usir sebagian geng rixon

'Lo bakal dapet balasannya!!!" gumam Angeline menunjuk kearah Rania

Tbc...

Sekian dulu ya..
Maaf jarang up. Tapi do'ain kedepannya bakal sering up
Salam manis author🍀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRA RANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang