Luka

12 0 0
                                    

“Jangan sakiti anakku,”

Aku terus meracau, seiring dengan semakin kuatnya pijatan wanita paruh baya di perutku.

Setengah putus asa, harapanku pun perlahan musnah. Sekuat apapun Aku meronta, tenagaku tetap kalah dari mereka.

Hingga detik kemudian tatapan mataku tertuju pada pintu di ujung ruangan yang tiba-tiba terbuka.

Badanku gemetar ketakutan. Aku takut jika yang datang orang suruhan Ndoro Kakung dan Ndoro Putri lagi. Entah rencana jahat apalagi yang akan mereka lakukan padaku.

Yayuk!

Degh dadaku berdebar kencang. Melihat Yayuk berdiri di ambang pintu dengan tubuh gemetar dengan memegang sebuah balok kayu di tangannya.

Lidahku kelu, menatap Yayuk yang berdiri kaku di sana.

Apa kali ini Yayuk ditugaskan untuk membunuhku?

Ku mohon jangan lakukan itu Yuk, bukankah selama ini kita berteman baik. Pintaku dalam hati.

Ku pejamkan mataku ketika kulihat Yayuk mulai melangkahkan kakinya, berjalan mendekat.

Hal apa yang lebih menyedihkan dibandingkan dengan pengkhianatan seorang teman?

Buuugh...

Aku terkesiap, terkejut melihat wanita muda yang tengah memegangi kakiku di pukul dengan balok kayu hingga pingsan oleh Yayuk.

Dan bukan hanya Aku, dua wanita lain yang sedang bersamaku pun tak kalah terkejutnya. Ya, sedari tadi mereka bertiga memang hanya terfokus padaku, hingga tak menyadari kedatangan Yayuk.

Buuuugh...

Wanita paruh baya di sisiku tersungkur jatuh, terkena pukulan balok kayu tepat di kepalanya.

Yayuk. Dia datang untuk menolongku!

“Siapa kamu?”

“Beraninya Kamu mengacau kami,”

“Tak takutkah Kamu pada juragan besar kami hah!”

Hardik wanita muda yang sedari tadi memegang kedua tanganku. Perlahan Ia mulai beringsut mundur, bisa ku lihat tubuhnya yang bergetar ketakutan.

Hingga detik kemudian ku rasakan kedua tangannya mulai mencekik leherku.

“Jangan maju!”

“Atau akan ku bunuh gadis ini...” ancamnya.

Eeeeerrgghhhh

Aku mulai kesulitan bernafas, ketika ku rasakan cekikan di leherku semakin kencang.

“Akan ku patahkan lehernya jika kamu berani maju selangkah lagi,”

Bisa ku lihat Yayuk mulai panik, Ia bingung harus berbuat apa. Sementara di luar sana mulai terdengar suara keributan. Dan kami tahu jelas suara milik siapa...

Ndoro Putri dan Ndoro Kakung!

Aku dan Yayuk semakin ketakutan, sementara wanita yang tengah mencekik leherku mulai tersenyum sinis.

“Ndoro ... Di sini Ndoro...!”

Aku dan Yayuk semakin kalang kabut ketika wanita itu mulai berteriak.

“Cepat Ndoro....”

Yayuk mulai bimbang, sekilas bisa ku lihat tatapan rasa bersalah di matanya. Sebelum akhirnya Ia melemparkan balok kayu di tangannya lalu berlari tunggang langgang, meninggalkanku seorang diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis JelataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang