"Kak, ayo tersenyum!"
Kamu melirik sebentar, lalu menunjukkan senyum lurus khasmu. Singkat saja, dan tanpa membalas kamu segera menekuni kembali tumpukan buku. Aku memotretnya buru-buru, sebetulnya tak ingin mengganggu kegiatanmu, tapi aku gemas setiap kali memikirkan bagaimana pipi tembammu terangkat ke atas setiap kali kamu tersenyum seperti itu. Ada kembang api yang meledak di dalam diriku yang mungkin kamu tak pernah tahu. Aku menemukan kebahagiaanku di dalam dirimu.
"Kak, kamu manis seperti gula-gula, dan aku suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yooniverse
Short StoryTeruntuk kamu, impian kecilku yang selalu ingin mewujud dalam kenyataan, terima kasih karena telah menjadi sumber kekuatan yang paling besar.