Budayakan menekan "⭐" sebelum membaca, karena itu gratis :)
Selamat membaca 💙
~
Park Chan Yeol kembali ke istana dengan membawa perempuan yang dia yakini sudah mati. "Siapkan ruangan untuk perempuan ini." Setelahnya, dia bergegas menemui abeoji-nya untuk acara penobatan.
Sang raja telah menunggu di singgahsana. Wajah kakunya terlihat semakin jelas manakala Park Chan Yeol datang tanpa membawa adiknya. Pria berumur hampir satu milenium itu menghela nafas. Dia sudah menduga bahwa menemukan Park Su Ji bukanlah perkara yang mudah.
"Abeoji..."
"Nanti saja kita bahas." Sang raja bangkit dari kursi kebesarannya dan berenang menuju pelataran istana diikuti oleh calon penerus kerajaan.
Ratusan prajurit berbaris rapi di sepanjang jalan menuju pelataran. Sorakan meriah bersamaan dengan ditiupnya terompet kerajaan mereka dapatkan sebagai sambutan. Warga kerajaan sangat mencintai raja mereka karena ketegasan dan kebijaksaannya dalam memerintah dan membuat setiap keputusan – seolah menutup fakta bahwa raja mereka memiliki seorang puteri yang sifatnya berbanding sangat terbalik dengan sifat abeoji dan oppa-nya.
Keriuhan itu seketika mereda saat sang raja mengangkat satu tangannya sambil tersemyum kilat. "Rakyatku." Sang raja mengawali sambutan. "Malam ini adalah malam yang sangat kita nantikan. Malam yang teramat sakral bagi kita, kaum duyung." Rakyatnya mendengarkan dengan seksama tanpa ada satu suarapun keluar dari mulut mereka. "Malam ini, di puncak purnama, akan aku serahkan tahta dan kekuasaan kepada puteraku, Park Chan Yeol, sebagai penguasa dan pelindung kerajaan kita! Raja kita!"
Warga kerajaan kembali bersorak saat Park Chan Yeol melambaikan tangan. Tidak lupa sebuah senyuman ramah dia sematkan diwajah tampannya.
"Aigoo... calon raja kita!!!"
"Pesonanya!"
"Aku harap dia akan sering keluar dari istana."
"Kenapa?"
"Karena aku ingin selalu melihat wajah tampan itu."
Begitulah kiranya komentar warga kerajaan.
"Bisakah seorang raja menikah dengan rakyat biasa seperti aku?"
"Omo! Berhenti berhayal!"
"Jangan banyak berharap!"
"Jika kamu sedang bermimpi maka bangunlah!"
Park Chan Yeol yang mendengar komentar-komentar itu tidak bisa menahan senyumnya lebih lama. Bukan karena dia berada di dekat mereka, bukan juga karena dia menguping. Tapi karena tingkat kepekaan telinga Chan Yeol itu memang di atas rata-rata. Dia memiliki pendengaran yang super peka yang sewaktu-waktu bisa dia kendalikan sesuai kehendaknya. Seperti saat ini.
"Apa ada kalimatku yang lucu?" tanya Park San-Ho.
"Ani. Joesonghamnida." Park Chan Yeol menunduk meminta maaf.
Detik-detik penobatan tiba. Park Chan Yeol berlutut dengan satu kaki di depan abeoji-nya. Sang raja menurunkan mahkotanya dan dengan hati-hati menyamatkannya di kepala pewaris tahta pada saat bulan purnama tepat berada di atas kepala dengan beberapa awan kecil yang mengelilinginya. Semua warga kerajaan bersorak kembali saat Park Chan Yeol resmi menjadi raja baru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse || EXO ✖ Kim So Hyun [END] #wattys2020
FanfictionKamu tidak bisa memilih kepada siapa hatimu berlabuh. Itulah kutukan cinta.