Budayakan menekan "⭐" sebelum membaca, karena itu gratis :)
Selamat membaca 💙
~
Sudah berjam-jam So-Hyun menunggu di tempat persembunyian, namun merman tampan itu tidak kunjung datang. Dia berjanji akan membawa buah-buahan yang tumbuh subur di kebun kerajaan untuk mereka nikmati saat matahari terbenam. Bahkan kini bulan sudah menaiki tahtanya. Masih tidak ada tanda-tanda kemunculannya sama sekali.
Dia menendang-nendang kecil pasir yang dia tapaki.
"Kenapa lama sekali?"
Kruuukk...
"Aish..." So-Hyun memegang perut datarnya.
Cacing-cacing diperutnya sedang memulai orkestra. Jika sudah begini dia tidak bisa berdiam diri dan hanya menunggu seseorang untuk memberinya makan. Dia harus pergi mencari makanannya sendiri.
Pulau ini cukup luas dan tidak berpenghuni, jadi So-Hyun akan merasa aman jika berjalan-jalan sendiri di sana.
Seratus tahun hidup di kedalaman hutan, So-Hyun sudah hafal beberapa tanaman dan buah apa saja yang bisa dia makan - meskipun secara harfiah tubuhnya kebal terhadap racun – dan itu akan sangat membantu mengingat kemampuan berburunya hanya nol koma.
Dia mulai menyusuri pulau dari utara dan belum menemukan apapun untuk dimakan. So-Hyun tidak menyerah – karena ini memang tuntutan perutnya. Ditambah lagi, tenggorokannya yang kini mulai kering sangatlah menyiksa. Sudah hampir satu minggu dia hanya menyesap darah dari sayatan yang dia buat di kedua pergelangan tangannya. Itupun hanya untuk menghilangkan sedikit rasa dahaganya dan tidak cukup untuk memulihkan tenaganya yang sudah terkuras habis saat bertarung dengan Chan Yeol tempo lalu.
So-Hyun tetap berjalan hingga dia sampai pada tebing yang menjulang tinggi.
"Yang benar saja?! Jadi sudah sejauh ini aku harus berbalik arah?" makinya entah kepada siapa.
Menolak berbalik arah, dia malah mengikuti alur dari tebing itu hingga dia menemukan sebuah goa yang tidak begitu besar. Dia mendekat dan masuk ke dalam goa dengan langkah pasti.
"Semoga saja ada sesuatu di dalam sana yang bisa aku makan."
Alih-alih menemukan ular atau penghuni goa lainnya di sana, melainkan sebuah portal. So-Hyun tau betul bahwa portal ini akan membawanya keluar dari pulau dan entah akan berujung dimana. Dia sedikit ragu, namun tidak ada jalan lain. Jika dia melanjutkan untuk berjalan menyusuri pulau, mungkin saja dia tidak akan menemukan apa-apa untuk mengisi perutnya. Dan portal ini, semoga saja dapat membawanya ke tempat lain yang memiliki banyak makanan.
"Chan Yeol, mianhae. Aku akan segera kembali."
Dalam sekejap mata, tubuh kecil So-Hyun lenyap ke dalam portal yang bisa berujung dimana saja. Tidak perlu waktu lama, So-Hyun sudah berada di penghujung portal yang lain. Dengan hati-hati dia melangkahkan kakinya keluar. Bau yang tidak asing hinggap pada indera penciuman, dan perasaan aneh itu kembali ingin menguasai dirinya. So-Hyun terhuyung mundur menabrak apapun tanpa bisa mengendalikan diri.
So-Hyun menutup matanya rapat-rapat, berusaha mengendalikan dirinya. Nafasnya menggebu, keringat dingin mulai menuruni pelipis dan jatuh ke lantai. Separuh dirinya ingin menolak namun separuhnya lagi sudah tidak berdaya untuk melawan.
"So-Hyun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse || EXO ✖ Kim So Hyun [END] #wattys2020
FanfictionKamu tidak bisa memilih kepada siapa hatimu berlabuh. Itulah kutukan cinta.