Hehe
Cekidot joh
Happy reading
Abaikan typo"Aku tidak tau apa aku bisa keluar dari sini atau tidak. Tapi aku akan terus berterima kasih padamu, Ri saengi"
Seungri menganggukan kepalanya. Ia tidak akan mengecewakan Hyungnya ini. Baginya Jiyong adalah kakak terbaik yang pernah ada.
•~Don't Cry~•
Seperti hari biasanya, Donghyuk sudah berada di tempat kerjanya. Caffe hari ini nampak sepi tidak seperti hari kemarin. Seperti inilah kehidupannya di Caffe jika sepi. Berdiri diam dengan malas. Sedangkan Chanwoo? Dia sibuk dengan ponselnya.
Donghyuk meliriknya sekilas dengan malas. Ia merasa diabaikan oleh sahabatnya itu.
"Ck..aku sangat membutuh uang sekarang" keluh Donghyuk tiba-tiba.
Mendengar keluhan sahabatnya, Chan meliriknya sekilas dan kembali memainkan ponselnya.
"Sudah kukatakan, pergi cari pekerjaan baru. Atau mencari sampingan. Tapi,,untuk apa kau sedang butuh uang banyak? Kupikir kau bukan orang yang mudah mengeluh karna uang?" Heran Chanu tanpa memandang Donghyuk dan sepertinya dia terlihat sangat fokus dengan ponselnya.
"Hah...Jinan Hyung tiba-tiba ingin menjadi seorang Presenter. Appa dan aku tidak bisa membiayai kursusnya itu. Butuh biaya besar untuk menyekolahkannya. Tapi, aku kasihan padanya. Dia Hyungku..aku pasti akan membantunya" ujar Donghyuk dengan nada keluhannya.
"Ch..seperti tidak punya usaha sendiri hyungmu itu..suruh dia bekerja. Sepanjang hari dia hanya bisa menghabiskan uang diluar" decih Chan meremeh.
"Jangan berkata seperti itu..begitu juga, dia lebih tua darimu"
Chan hanya mengangguk malas mendengar ceramahan dari seorang Donghyuk. Dia tidak habis pikir, bagaimana bisa Donghyuk sesabar itu menghadapi kakaknya. Beruntung Donghyuk ini adalah sahabat baiknya yang bahkan rela memberikannya pinjaman meski keadaannya sendiri begitu sulit, jika tidak Chan pasti akan mengumpati bodoh pada sahabat yang lebih tua darinya ini.
Saat ini Jinan tengah menunggu gilirannya untuk maju. Menunjukan presentasinya. Ini adalah hari pertama ujian prakteknya. Jarinya tak henti-hentinya terus meremat lembaran presentasinya. Berkali-kali ia menelan ludahnya sendiri. Matanya terlihat bergerak gelisah. Ia kembali membaca laman presentasinya sekedar menghafalkannya lagi.
"Kwon Jinhwan"
Merasa terpanggil, Jinan bangkit dari duduknya dengan gugup. Ditambah lagi semua peserta yang hadir juga memandangnya tidak yakin.
Jinan berdiri didepan, memposisikan diri layaknya seorang presenter.
Huft..
Ia menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya singkat. Setelah siap, ia mencoba memulai presentasinya.
"Gyeonggi-do, 15 Mei tepatnya pukul 5 dini hari..terjadi kebakaran di hotel blue light. Sekitar 12 orang tewas dan 18 orang masih belum ditemukan. Sedangkan li..l-li...(?) L-lima puluh 6 sedang dalam perawatan. Ahh a-ani. L-lima puluh t-tujuh (?)...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry //hiatus
Fanfiction[TOBAT DULU YE] Dia menangis sepanjang waktu. Mungkin tidak pernah terlihat secara nyata, namun siapa sangka batinnya sungguh tersiksa atas apa yang selalu ia alami dalam hidupnya. O.s.t : No one else - ulala session Start : 14, April 2020 Finish :...