Cekidot joh
Hapoy reading
Abaikan typo"Mianhae hhiks..tapi kenapa kau meninggalkan kami begitu cepat? Hhiks..Aku selalu menyangkal kematianmu hhiks..tapi peringatan tentang kematian Appa membuatku sadar di antara percaya dan tidak hiks..hhiks..kumohon kembalilah hhiks..Appa...hhiks.."
Yunhyeong memecahkan tangisannya di depan foto ayahnya. Dia benar-benar belum bisa merelakan kepergian ayahnya yang terbilang sangat cepat itu. Yunhyeong ingin merasakan pelukan hangat dari sang Ayah. Apa tidak bisa?.
~•Don't Cry•~
Siang itu cukup terik. Membuat semua orang beraktivitas pada hari itu lebih mudah mengeluh. Tak terkecuali dengan para polisi yang sedari tadi meributkan suatu hal.
Seorang nenek duduk di kursi tunggu distrik Seoul. Membuat para polisi di situ mondar-mandir mencari tau tentang informasi keluarga nenek itu.
Dan hey!
Nenek itu adalah Nyonya besar Choi. Ibu dari Choi Seunghyun, lebih tepatnya nenek Choi Jiwon a.k.a Bobby.
Salah seorang pria paruh baya berseragam polisi mendatanginya dengan lembut.
"Nek...apa kau tidak ingat, di mana rumahmu?" Tanyanya berhati-hati.
Nyonya besar Choi mengernyit kebingungan. Terdapat raut kekesalan di wajahnya membuat para polisi di sana terhenyak ketakutan.
"Apa katamu tadi? Nek? Nenek?..kau pikir aku sudah tua?...oh astaga...ada apa dengan orang-orang di sini?!...aku ini masih berusia 25 tahunan!!..dan di mana adikku! Choi Yeong-gook!...apa kalian bekerja sama dengan wanita iblis itu untuk menculikku?!...oh! Apa kalian menculik Yeong-gook!...aku akan membunuh kalian jika terjadi sesuatu pada adikku!!" Teriaknya mengancam.
Tentu para polisi di dalam merasa bingung dan merinding ketakutan. Apa tadi? Menculik? Di bunuh? Astaga, mereka semua merasa terancam.
"Ck..apa tidak ada yang mengenali nenek ini?!"
"Yak!!!"
"Ou..mm"
Semuanya menutup mulut mereka rapat-rapat. Takut jika nenek itu akan menyakiti mereka. Tidak lucu kan, jika ada berita di koran 'seorang nenek yang menghajar para polisi Seoul' (?).
"Sepertinya dia adalah Ibu dari Choi Seunghyun. Pemilik perusahaan Choisang. Perusahaan makanan yang biasa di kenal Bomb and Food secara internasional. Apa kau tau itu, sajangnim?" Ujar salah satu kawanan polisi menimpali.
Ketua polisi nampak memikirkannya dan mencari-cari laman berita tentang perusahaan yang dimaksud lewat monitornya yang canggih. Hingga ia dapat menemukan foto profil ketua perusahaan itu. Di laman berita juga terdapat foto satu keluarga penuh, termasuk nenek yang ada di dalam kantornya sekarang ini.
"Ah..kau benar...hubungi Ketua Choi sekarang...langsung hubungi nomor perusahaannya saja" suruh Ketua polisi itu yang langsung dipatuhi anggotanya.
"Tuan Kim, apa kau tidak merasa..nenek itu gila?" Bisik salah satu anggota lainnya di dekat ketua polisi.
Ketua polisi bermarga Kim itu menelisik setiap penampilan Nyonya besar Choi. Sepertinya ia juga akan menduganya. Lihatlah dia, dia memanggutkan kepalanya tanda ia menyetujui dugaan anggotanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry //hiatus
Fanfiction[TOBAT DULU YE] Dia menangis sepanjang waktu. Mungkin tidak pernah terlihat secara nyata, namun siapa sangka batinnya sungguh tersiksa atas apa yang selalu ia alami dalam hidupnya. O.s.t : No one else - ulala session Start : 14, April 2020 Finish :...