📑eps 1

185 27 49
                                    

Anyeong ^^

Adakah yang nunggu ff ini?

Btw makasih buat vomentnya ^^
Dukungan kalian adalah hal terpenting untuk Nez selalu berkarya di dunia oren ini ^^"

Cekidot joh














Happy reading
Abaikan typo





























6 tahun kemudian

6 tahun sudah terlewati. Hari-hari telah keluarga Kwon ini jalani bersama. Termasuk untuk namja bermarga Kwon dengan nama Donghyuk ini.

Donghyuk telah tumbuh menjadi namja manis dan lucu. Kesehariannya adalah menghabiskan waktu mainnya dengan membersihkan rumah, mencuci, bahkan sesekali ia akan berbelanja. Sudah menjadi rutinitas penting bagi namja ini jika melakukan pekerjaan rumah. Bukan kemauannya yang ingin menghabiskan waktu kecilnya hanya dengan menjadi seorang asistent rumah tangga, tapi ibu tirinya lah yang selalu berkoar untuk memaksa Donghyuk kecil ini supaya bekerja keras. Didikan ibu tirinya memang terlihat telah melewati batas. Tapi Donghyuk selalu menerimanya dengan ikhlas.

Dia bahkan belum mengetahui bahwa sebenarnya dia bukanlah anak kandung dari Kwon Seungri dan Kwon Chaerin. Karna bagaimanapun, Seungri telah menutup rahasia itu rapat-rapat termasuk pada putranya sendiri, Kwon Jinan.

Dua bocah itu belum sadar bahwa ternyata mereka bukanlah saudara kandung. Bukan karna ingin menutupinya, hanya saja Seungri takut akan terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan. Teruntuk pada Donghyuk.

Kehidupan Donghyuk disini terlihat buruk ketika Seungri telah berangkat dari kerjanya. Apalagi jika hari libur sekolah. Itu adalah hal yang paling Donghyuk takutkan. Karna bukan hanya ibunya yang akan bertindak sewenang-wenang, tapi Jinan yang ia ketahui sebagai Kakaknya pun akan berperilaku buruk. Meski itu terkadang.

Donghyuk tak pernah membenci Jinan. Karna pada dasarnya dia tau, Jinan tetaplah Kakak yang baik untuknya. Karna pernah beberapa waktu Jinan melindunginya dari amarah sang Ibu.

Suatu pagi, Donghyuk tengah mencuci baju di halaman belakang rumahnya. Cuaca pagi itu cukup menyengat. Terlebih waktu yang hampir menunjukan pukul siang.

Wajahnya yang pucat kini mulai nampak semakin tak berisi darah. Bibirnya mengering seakan ia membutuhkan air. Rasa lapar diperutnya selalu membuatnya meringis kesakitan. Pagi itu, Donghyuk memang belum sarapan. Hey, bocah mana yang kuat jika sedari pagi ia hanya bekerja tanpa makan dan minum?.

Nampak sosok namja berumur keluar dari pintu halaman belakang. Ia berjalan dengan tatapan sendunya mengarah pada Donghyuk yang mungkin saja akan kehilangan kesadarannya.

Ia jongkokkan tubuh tingginya dihadapan sang putra kecilnya.

Donghyuk yang menyadari bayang-bayang ayah tercintanya berada dekat dengannya, ia dongakkan kepalanya menghadap sang Ayah. Menampilkan wajah pucatnya didepan wajah sang Ayah.

Seungri semakin merasa bersalah ketika melihat putra manisnya ini begitu kelelahan. Tapi dia bisa apa? Dia juga harus bisa berhati-hati jika ingin rahasianya tersimpan rapi dari mulut istri sialannya itu.

"Appa?" Panggil Donghyuk senang meski terlihat begitu lemah.

"Kwon Donghyuk...Kau pasti lapar?" Ujar Seungri lembut meski hatinya kini terasa diiris.

Donghyuk mengangguk lucu dengan bibir yang ia kerucutkan kedepan. Membuat Seungri merasa gemas dengan aegyo yang Donghyuk buat ini.

"Lihatlah..Appa membawakanmu roti" ucapnya sembari menampilkan sebungkus roti dari saku celananya.

Don't Cry //hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang