tujuh

3.2K 349 154
                                    

⚠Cerita ini mengandung kata-kata kasar. Mohon untuk tidak meniru, dedeq gemes dan jenis manusiya lainnya yang ngerasa punya ilmu sucih silahkan keluar~

.
.
Check it out now!
.
.

caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

caley_23 oshpusky kayaorangbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Bangsat.

Satu kata yang terucap dalam hati Hinata. Kepalanya tertunduk, sebab rasa malu sedang menguasainya saat ini. Posisinya sekarang bisa dikatakan hampir mirip ikan duyung bergigi sembilan yang terdampar di daratan. Meski kondisinya tidak megap-megap juga uget-uget seperti kecoak saat disiksa pakai sabun.

Dia bahkan tidak mengindahkan motor Beat ungu jandanya yang masih tergeletak menyamping. Seseorang yang menyebabkan ini semua pun menepikan mobilnya, kemudian langsung turun dari mobil tergopoh-gopoh. Meski jalannya kayak kungkang dan ada efek slow motion gitu.

Ya, wajar sih. Orang dia nepiin mobilnya 40 meteran, kan monyet. Mending nggak usah kesini sekalian. Eh, tapi kok kayaknya agak nggak asing dengan penampilan orang itu ya?

Seseorang yang lain tanpa angin puting bekicot juga babibubebo memberikan bala bantuan, meski bukan tim SAR khusus binatang peliharaan, mengangkat tubuhnya perlahan dan akhirnya di GENDONG POSISI BRIDAL STYLE, WUAAAAAANJENG!

Mana lagi diliatin sama khalayak lagi. Meski lampu udah hijau, beberapa orang-orang masih nontonin kayak nggak pernah liat kecelakaan ringan aja. Pokoknya norak. Dan Hinata bersumpah akan menendang *bip* kalau ternyata penolongnya ini merupakan penguntit yang suka menguntitnya saat dia menguntit seseorang. Eh, gimana sik?

Setelah berhasil mengangkat manusia seukuran kurang lebih tiga karung beras, dia mendudukan Hinata di trotoar. Kemudian sibuk kembali mengurusi motor warna janda kesayangan gadis maniak ungu itu yang masih tergeletak. Hinata masih tertunduk dan mukanya pucat, dalam hati udah was-was aja kalau sampai ginjelnya dijual.

Dan dia banyak bergumam kata 'amit-amit' sembari mengetuk tanah 3 kali. Kayaknya rada sawan. Setelah beres menepikan motor Hinata samping motornya, orang tersebut membuka helm full face hitamnya ketika kembali menghampiri gadis yang masih sedikit tremor ini. Oke, ini mulai memasuki lebay.

"Bu, gak papa?"

Anjeng, berasa dikatain muka boros secara implisit. Batin Hinata misuh-misuh.

Merasa tidak terima, Hinata mulai berani menatap lawan bicaranya. Setelah mengingat-ingat jurus karate yang dipelajarinya secara alami waktu sembilan bulan di kandungan. Dan pelototan marahnya berubah menjadi kaget, pas tau wujud asli penolongnya ini sangat tidak asing.

Girl's Talk; SasuSaku[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang