Young Mariage | WenXuan ✓

2 : : 协议 (agreement)

Yaxuan bingung ketika Sang Ayah berkata bahwa bosnya ingin bertemu dengannya, Yaxuan 'kan malas sekali bertemu dengan orang yang bahkan tidak ia kenal. Lagi pula Yaxuan yakin bos ayahnya pasti lelaki dengan kepala botak serta perut buncit seperti dalam pikirannya selama ini.

Namun, karena ayahnya memaksa sehingga dengan terpaksa Yaxuan menurut.

Di hari minggu kali ini Yaxuan tidak jadi olahraga pagi bersama Junlin. Ia kini justru terdampar di sebuah restoran mewah kelas satu yang Yaxuan yakini harga satu porsi makanan saja cukup menguras banyak uang di dalam dompetnya.

Lama menunggu, Yaxuan sudah tak tahan ingin segera pulang saja. Hingga kemudian seseorang duduk di depan kursi lalu memandanginya cukup intens.

“Lumayan,” ucap lelaki itu membuat Yaxuan mengerutkan keningnya kebingungan.

“Kau siapa?” tanya Yaxuan.

“Saya Liu Yaowen pewaris tunggal LY Crop, kau benar Song Yaxuan putra dari sekretaris Song Junqi?” Yaxuan mengangguk membenarkan.

Yaowen kemudian meronggoh sebuah surat yang ada dalam tas lalu memberikannya pada Yaxuan. “Jika anda setuju, anda bisa tanda tangan di bawahnya.” Yaxuan menerimanya lalu membaca deret kalimat di dalam sana.

Mata Yaxuan melotot dengan sempurna ketika di dalam surat itu ternyata berisi sebuah kontrak pernikahan.

“Apa maksudmu? Aku tidak setuju. Aku tidak mau menikah denganmu, aku ini masih anak SMA yang bahkan baru kelas sepuluh, usiaku juga baru 16 tahun asal kau tahu saja!” kesalnya.

Yaowen tersenyum remeh lalu berkata, “Saya tahu, karena sudah mencari tahu tentangmu sebelumnya. Saya juga tidak ingin memaksamu, tapi jika kau menolak siap-siap saja ayahmu tidak bisa lagi bekerja di perusahaan yang saya pimpin.”

Yaxuan mengepal tangannya. “Kau tidak bisa seperti itu. Namanya kau mengancamku!” Yaxuan menyesal, ia menyesal telah mau bertemu dengan lelaki seperti orang yang ada di depannya.

“Saya yang berkuasa saat ini, anda tidak berhak mengatur. Lagi pula kita hanya menikah selama sampai urusan saya dengan pengacara ayah saya selesai, setelah itu anda bebas melakukan apapun. Atau mungkin anda perlu uang? Saya akan membayarmu berapa pun yang anda mau.”

“Maaf, aku tidak bisa dibeli dengan uang. Baiklah, aku mau menikah denganmu asal ada 3 syarat yang harus kau penuhi.” Yaxuan menunjukkan 3 jarinya pada Yaowen.

“Baiklah, sebutkan apa syaratnya.”

“Yang pertama, jangan pecat ayahku. Yang kedua, jangan mencampuri urusanku dan yang ketiga, jangan sampai jatuh cinta padaku.” Yaowen seketika tertawa setelah mendengar syarat yang ketiga.

“Baiklah saya setuju. Tapi untuk syarat yang ketiga saya berani jamin tidak akan pernah jatuh cinta padamu sebaliknya andalah yang harus berhati-hati jangan sampai jatuh cinta pada saya.” Yaxuan menghela napas lalu mengangguk karena ia berpikir tidak mungkin juga ia menyukai seseorang di depannya. Satu kali lihat saja Yaxuan yakin orang itu bukan orang baik-baik sangat berbeda dengan tipenya.

“Nama saya Liu Yaowen,” kata Yaowen memperkenalkan diri.

Sementara Yaxuan sendiri tidak perlu memperkenalkan namanya karena ia yakin Yaowen pasti sudah mencari tahu banyak hal tentangnya.

Mereka kemudian memakan makanan yang dipesan oleh Yaowen. Meskipun makanan ini sangat enak dan mewah, tetapi menurut Yaxuan lebih baik ia makan di warung pinggir jalan yang nyaman daripada makan dengan suasana canggung dan dingin seperti sekarang. Yaxuan sangat terganggu dengan banyaknya pelayan yang diam di dekat mereka menunggu intruksi bila Yaowen ataupun dirinya ingin memesan kembali.