Tak pernah Yaxuan duga, statusnya akan berubah dengan sangat cepat. Besok, ia menikah dengan Liu Yaowen si lelaki arogan yang selalu berbuat seenaknya sendiri.
Kini Yaxuan sedang berbaring di ranjang yang empuk sambil menerawang apa yang akan terjadi di hari esok. Apakah pernikahannya akan berjalan dengan lancar? Atau justru sebaliknya.
“Huuft! Apa yang harus ku katakan pada Junlin?” gumam Yaxuan.
Drrt
Yaxuan melirik ponselnya yang bergetar dengan layar menampilkan nama Junlin di sana. Baru saja sahabatnya itu dibicarakan sekarang sudah menelpon.
[“Xuan! Kau benar-benar akan menikah?!”] teriak Junlin di balik telpon.
Dengan refleks Yaxuan menjauhkan ponsel dari telinga karena suara keras milik Junlin.
“Bagaimana kau bisa tahu?”
[“Jadi benar? Wah ... apa kau masih waras? Kau masih muda, masih sekolah untuk apa terburu-buru menikah?”]
“Aku sangat waras.”
[“Siapa yang akan kau nikahi? Aku harus tahu dengan siapa sahabatku ini menikah. Apakah orang baik atau tidak?”]
“Liu Yaowen.”
[“Kenapa rasanya tidak asing, tak mungkin dia pacarmu, 'kan? Atau kau dijodohkan dengannya?”]
“Lebih tepatnya aku menikah dengannya karena simbiosis mutualisme.”
[“Memang apa keuntungan menikahinya?”]
“Kau ini sahabatku atau reporter?”
[“Hehe ... aku sangat penasaran.”]
“Besok datanglah lebih pagi.”
[“Siap, Kapten!”]
***
Rangkaian bunga tersusun dengan rapi, para tamu undangan sudah memadati gedung pernikahan menantikan prosesi pernikahan Yaowen dan Yaxuan. Kebanyakan di antara mereka adalah pebisnis dan para klien dari perusahaan LY Crop.
Seiring berjalannya waktu Yaxuan sudah bersiap di ruangan khusus untuknya, ia menggunakan tokedo hitam yang di padukan kemeja putih tak lupa memakai kacamata agar terlihat lebih dewasa dan mapan, dan Yaxuan teramat bersyukur rencana Yaowen yang memaksanya menggunakan gaun tak terjadi jika saja sampai itu terjadi mau dibawa ke mana wajahnya? Junlin yang sedari tadi berada di samping Yaxuan hanya tersenyum senang melihat sahabatnya kini akan menikah.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya Yaxuan akan menikah dengan orang lain selain Chengxin, dan yang paling membuat Junlin terkejut adalah orang yang akan dinikahi Yaxuan, tak lain adalah Liu Yaowen yang merupakan pewaris utama perusahaan yang saat ini sedang bersinar. Selain itu Yaowen juga terkenal sebagai model tampan yang banyak menjadi perbincangan publik.
“Aku sangat tampan, 'kan?” tanya Yaxuan sembari membenarkan kacamatanya.
Junlin menganggukkan kepala. “Jas ini juga cocok untukku,” ucap Junlin yang juga memamerkan penampilannya saat ini
“Aku tak menyangka sahabatku akan menikah. Sialan! Tapi semoga kau bahagia ke depannya,” kata Junlin.
Yaxuan tersenyum miris mengingat pernikahannya bukan atas dasar cinta tetapi karena keterpaksaan dan ketika keinginan keduanya terpenuhi maka ia dan Yaowen akan resmi bercerai. Ia juga merasa sedih mengingat bukan Chengxin yang dinikahinya.
Tetapi mau bagaimana lagi, Yaxuan juga tak bisa menghindar dari pernikahan ini.
“Xuan, apa kau siap?” Song Junqi datang dengan senyum bangga, Yaxuan menyambut lengan ayahnya untuk ia gandeng.
Sementara Junlin sendiri sudah siap untuk kembali pada kerumunan tamu.
Pintu terbuka lebar, dapat Yaxuan lihat di depan sana Yaowen sudah menunggu bersama pendeta.
Dengan langkah yang pasti Yaxuan melangkah menelusuri altar bersama ayahnya tak lupa dengan kedua gadis pembawa bunga yang ada di depan, di meja paling depan Yaxuan dapat melihat ibunya yang menangis haru sembari tersenyum.
Perlahan ayahnya menuntun Yaxuan untuk mendekat pada Yaowen dan dengan manis Yaowen menyambut Yaxuan untuk berada di sampingnya, lelaki itu menggenggam tangan Yaxuan teramat erat.
“Sudah siap?” tanya pendeta memastikan yang kemudian Yaowen dan Yaxuan mengangguk mantap.
Suasana seketika hening.
“Atas rahmat Tuhan yang telah mempersatukan kedua insan, dengan itu saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan.”
“Mempelai Liu Yaowen apakah anda bersedia menjadi teman hidup Song Yaxuan selama sehidup semati baik suka maupun duka baik dalam keadaan sehat maupun sakit baik keadaan kaya atau miskin hingga maut memisahkan?”
Yaowen dengan mantap mengangguk lalu menjawab, “Saya bersedia.”
“Mempelai Song Yaxuan apakah anda bersedia menjadi teman hidup Liu Yaowen selama sehidup semati baik suka maupun duka baik dalam keadaan sehat maupun sakit baik dalam keadaan kaya atau miskin hingga maut memisahkan?”
Terdiam sesaat.
Yaxuan menghela napas lalu mengangguk dan menjawab, “Saya bersedia.”
“Baiklah... Kalian sah menjadi pasangan pengantin dengan itu sebagai tanda cinta kalian diperbolehkan saling menukar cincin dan menyalurkan rasa cinta dalam sebuah ciuman suci.”
Seseorang memberikan kotak kecil yang berisi dua buah cincin, Yaowen mengambil salah satu untuk disematkan pada jari manis Yaxuan begitu pun Yaxuan mengambil cincin dan menyematkannya pada jari manis milik Yaowen.
Tangan Yaowen perlahan menarik Yaxuan untuk lebih mendekat sampai wajah mereka berdua kini berjarak cukup dekat, Yaxuan bahkan dapat merasakan helaan napas milik Yaowen.
Mata Yaowen terpejam lalu perlahan mulai mendekat sampai kedua bibir itu bersentuhan menimbulkan debaran jantung yang sangat cepat bagi Yaxuan karena jujur saja ciuman ini adalah ciuman pertama bagi Yaxuan.
Sampai ketika Yaowen mulai melumat bibir kenyal Yaxuan. Namun, tiba-tiba saja Yaxuan ambruk tak sadarkan diri untung saja dengan cepat Yaowen dapat menahan tubuh Yaxuan sehingga tidak jatuh.
Suasana di gedung menjadi ricuh karena mempelai pengantin pingsan, tentu saja banyak orang yang terkejut dengan kejadian yang terjadi.
Kejadian yang sangat langka pada sebuah acara pernikahan.
Yaowen pun mengangkat tubuh Yaxuan. “Aku akan membawanya pulang,” ucap Yaowen pada Song Junqi lalu dengan cepat membawa Yaxuan pergi.
Lokasi gedung dengan rumah Yaowen cukup memakan waktu. Selama di perjalanan sesekali Yaowen melirik Yaxuan yang masih belum sadarkan diri, Yaowen tersenyum tipis ketika menyetir mobil merasa lucu saja ketika melihat Yaxuan yang pingsan di acara pernikahan.
Butuh waktu hingga sampai di rumah milik Yaowen yang berada di kawasan elit Beijing.
Rumah mewah peninggalan kedua orang tuanya yang awalnya ingin Yaowen jual untuk diinvestasikan, namun akhirnya diurungkan karena Yaxuan yang memaksa ingin tinggal di rumah tersebut setelah menikah.
Yaxuan masih belum sadar meski Yaowen telah meletakan tubuh Yaxuan di ranjang kamar yang sudah disediakan Yeonjun untuk Yaxuan.
“Dia ini pingsan atau tidur kenapa betah sekali tak membuka mata?” keluh Yaowen sambil matanya meneliti Yaxuan yang masih menutup mata.
“Atau jangan-jangan dia sudah mati?” Dengan cepat Yaowen memeriksa denyut nadi dan memeriksa apakah hidung Yaxuan masih bernapas dengan teratur atau tidak.
Yaowen menghela napas lega ketika masih dapat merasakan denyut nadi dan pernapasan Yaxuan. “Syukurlah aku tidak menjadi duda dengan cepat.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mariage | WenXuan ✓
FanficYaxuan masihlah seorang remaja namun ia terpaksa harus menikah dengan Liu Yaowen seorang penerus keluarga konglomerat. 𝐂𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐨𝐧𝐠 : © Teens In Times | TF © Young Mariage | Beomheart © Cover | Pinterest { 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐨𝐟 𝐘𝐨𝐮𝐧𝐠 �...