Bagian 2

2.1K 207 19
                                    

Rosaline bekerja di toko roti sahabat lamaku. Di daerah Brookwill, di pasar textile. Kau bisa bertanya pada warga sekitar, dimana toko roti milik tuan Brown.

Damian masih menelusuri dimana toko tersebut berada. Setelah banyak bertanya, ia menemukannya. Sebuah toko roti kecil, yang menyelip diantara toko-toko penjahit.

Namun sayangnya toko roti itu sedang tutup.

"Kapan toko roti disebelah buka?" Ia bertanya pada pekerja di toko sebelah.

"Dia hanya buka pukul sembilan pagi dan tutup tiga jam setelahnya." Damian terlambat, toko ini mungkin barusaja tutup.

Seorang bertopi khas tukang kue datang menghampiri Damian. "Maaf tuan, apa kau ingin membeli roti kami?" Damian mengangguk, lalu menggeleng, ia lupa bahwa tidak ada uang yang tersisa di sakunya.

"Apa kau bekerja disini?" Ia menunjuk toko roti di sampingnya.

"Benar, aku pemiliknya!"

"Ah, senang bertemu denganmu tuan Brown." Damian menjabat tangannya.

"Tapi aku sedang mencari seseorang, apa kau mempekerjakan seorang wanita bernama Rosaline?"

"Rosaline? Ya aku mengenalnya. Toko roti kami hampir bangkrut tuan, kami memecat semua pekerja kami, termasuk gadis itu. Tapi Rosaline tinggal di belakang toko itu." Si pemilik toko memberitahu tempat tinggal Rosaline yang menurut jari telunjuknya, ada di belakang toko textile yang tampak sangat ramai.

"Terimakasih banyak tuan! Semoga roti-rotimu habis terjual." Sungguh senang hati seorang Damian, ia yakin kali ini akan bertemu pujaan hati yang sekian lama ia cari.

"Cut!!"

Beberapa asisten mengerumuni Taehyung untuk memayunginya, memberinya air dingin, mengelap keringatnya, serta mengipasinya.

"Taehyung-ssi, lihat disana.. Dia adalah lawan mainmu, sekaligus pemeran utama yang baru." Seorang staf memperkenalkan Taehyung dengan lawan mainnya yang belum pernah satu set dengannya. Kali ini mereka akan bertemu untuk pertama kalinya.

"Gereu? Not bad."

Sutradara menghampiri Taehyung, membawa gadis lawan mainnya itu. "Cha.. Joohyun-ssi, kau tahu dia bukan? Aktor paling terbaik dan tertampan saat ini." Taehyung seperti biasa, tersenyum bangga.

"Anii.."

"Mwo?? Apa kau tidak mengenalnya?"

"Anii-ya." Jawabnya menusuk. Seperti sebuah kaca yang tiba-tiba pecah, Taehyung benar-benar tidak percaya gadis itu pasti baru datang dari planet mars sehingga tidak mengenalnya.

"Ka..kalau begitu aku akan mengenalkannya.. dia adalah..." belum sempat sutradara memperkenalkannya, Joohyun menyelak.

"Aku tau, kau tidak perlu repot." Joohyun kembali ke tempatnya duduk semula.

"Ma..maafkan Joohyun ya.. dia memang seperti itu. Agak dingin kepada pria."

"Cih. Apa dia aktris baru?" Tanya Taehyung pada sutradara tersebut.

"Tidak.. tidak.. mana mungkin aku mengganti peran utama dengan aktris baru. Dia sudah bermain peran sejak berumur 15 tahun." Ujar Sutradara.

"Benarkah? Tapi aku tidak pernah melihatnya." Taehyung tertawa mengejek.

"Ku harap kalian bisa bekerjasama dengan baik! Fighting!" Sutradara memberi semangat pada Taehyung yang mengabaikannya.

Dibalik kacamata hitamnya, Taehyung sedang menatap lekat Joohyun di seberang sana.

ROSALINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang