Damian kehilangan jejak pria misterius itu, ia hanya mengikuti intuisinya untuk kembali ke rumah nyonya Barbara. Namun tentu saja ia hanya bisa berdiri mengetuk dan berteriak dengan percuma. Hingga pagi menjelang.
Pintu gerbang itu terbuka. Seorang wanita keluar dengan sebuah keranjang untuk berbelanja. Ia mendapati Damian yang sedang duduk termenung disamping seekor kuda.
"Hei pecundang! Apa yang kau lakukan disini? Apa kau tidak punya uang untuk masuk?" Wanita itu menggoda Damian, walau ia terlihat lusuh tapi setelah di lihat-lihat parasnya lumayan tampan.
Damian yang menyadarinya langsung berdiri. Ia bingung harus berbuat atau bertanya apa pada wanita itu. "Rosaline." Hanya itu yang bisa terlontar dari mulutnya.
"Rosaline??"
"Emh. Rosaline si tambang emas nyonya Barbara. Apa dia ada di dalam?" Ya, hanya itu yang bisa ia cirikan untuk mendeskripsikan Rosaline nya.
"Setahuku, tidak ada." Ucapnya. "Tapi aku mengenalnya. Memang kau siapa?"
Lalu seorang penjaga pria keluar dari balik pintu gerbang. "Kau lagi kau lagi. Cuih." Penjaga itu membuang ludahnya sembarangan, lalu berkacak pinggang. "Pergilah! Dia tidak ada disini. Nyonya Barbara sedang menjual emasnya!" dia tertawa.
"Oh? Apa nyonya Barbara ke pesta itu bersama seorang gadis? Kenapa aku tidak diajak."
'Pesta?'
Damian menahan wanita itu saat akan melangkah pergi. "Bisakah kita bicara sebentar."
"Maafkan aku, tapi aku harus berbelanja." Setelah memastikan wanita itu pergi dan tidak bercengkrama lagi dengan Damian, sang penjaga masuk dan kembali menutup pintunya.
Wanita itu menghentikan langkahnya, dan memanggil Damian untuk mengikutinya. Damianpun menyusul langkah wanita tersebut.
"Hai, namaku Emily."
"Akan ku beritahu sesuatu." Bisiknya pada Damian, "Rosaline sebelumnya kabur bersama salahsatu pelanggan kami."
"Pelanggan?" Damian juga ikut mengecilkan suaranya diantara kerumunan orang. Emily mengangguk. Damian menerka benarkah Evan yang wanita ini maksudkan.
"Kau tahu pelanggan kan? Dia sudah berlangganan datang, lebih dari satu kali."
"Evan? Apakah pelanggan itu bernama Evan?" Tanya Damian.
Emily terkejut, "Bagaimana kau tahu?"
"Jadi dia bukan pekerja juga dirumah nyonya Barbara?"
"Tentu saja bukan, dia pria yang selalu ingin dilayani oleh Rosaline."
"Dan Ro..Rosaline selalu mau melayaninya?" Wanita itu mengangguk.
Damian menghentikan langkahnya. Bukankah itu artinya Rosaline...
"Kenapa? Ada apa?"
Satu kebohongan Rosaline yang ia temukan, tapi Damian tidak boleh percaya begitu saja ucapan wanita ini.
"Apa saat melayani seseorang kalian benar-benar melayaninya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/215765323-288-k109605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSALINE
RomanceCerita klasik. Tentang pertemuan dua orang insan. Pria brengsek dan wanita dingin. Baca saja dulu, mungkin kamu bakal suka 😊😊 Vrene shipper only, if you're not agree or unlike this kind of story. Just don't read it. Genre : M 🔞 (Mohon pengertiann...