Rosaline mengerjapkan matanya setelah sinar mentari menembus kelopak matanya. Burung-burung kecil berkicauan. Hawa sejuk menyeruak disekelilingnya. Ia membuka matanya takjub. Mereka berada disini sangat malam hingga tidak tahu jika ternyata ada danau di balik pepohonan ini.Rosaline membangunkan Damian dengan antusias, "Damian, bangunlah!" Damianpun menyipitkan matanya karena pagi ini terlalu silau baginya.
"Ada apa Rosaline?"
"Lihatlah disana! Ayo!" Ia menarik tangan Damian, hingga ke tepi danau. Damian memperhatikan Rosaline yang memang gemar bermain air. Seperti layaknya anak kecil ia berlari gembira, karena pemandangan terlalu indah.
"Waahh.." Rosaline membasuh wajahnya, lalu tangan dan kakinya.
Damian tersenyum bahagia melihat reaksi alami gadis itu. "Kemarilah Damian, kau juga harus membasuh wajahmu!"
"Kau benar." Damian menggulung celana dan lengan bajunya. Ia menghampiri Rosaline, menyelupkan kakinya ke tepian danau, hingga airnya mencapai betisnya. "Ahh.." ia merasakan segarnya air danau dipagi hari. Damian mulai membasuh wajahnya berkali-kali.
"Kemari! Mendekatlah padaku Rosaline. Kau harus merasakannya juga."
"Tapi bajuku akan sulit.." Damian menarik tangan Rosaline hingga ikut terendam air. "Damian.. kau?!"
Rosaline terlanjur basah, ia menyipratkan air ke arah Damian. Begitu juga dengan Damian, mereka saling balas.
Rosaline berusaha menghindar, dan berlari naik. Tentu saja Damian mengejarnya. Mereka sedang bahagia saat ini, setelah lama tak bertemu.
"Kau tertangkap!" Damian mengunci Rosaline disebuah pohon. Mereka lelah berlari sambil tertawa.
Sambil terengah, Rosaline bergumam, "Ini mengingatkanku saat kita kecil dulu.""Kau benar Ros, ada banyak kenangan indah kita semasa kecil dulu."
Rosaline mengangguk, "we don't know about pain, problems.."
"And we only know about love." Sambung Damian menatap dalam-dalam mata Rosaline. Ia mengambil sebagian poni Rosaline dan menyelipkan ke belakang telinga gadis itu. Mengelus lembut pipi Rosaline. Lalu kemudian mendekatkan wajah mereka satu sama lain, dan mereka...
"Uhukk! Uhukk! Uhukk!"
"Cutttt!!! Cuttt!!"
"Jeoseonghamnida. Maafkan aku.." Joohyun seperti sengaja terbatuk ketika adegan Taehyung yang harus menciumnya.
Oh ekspresi pria itu saat ini sangatlah jengkel, karena ia merasa sudah totalitas dan semua akan berjalan baik jika Joohyun tidak membuat batuk palsu.
"Apa yang kau lakukan Joohyun-ahh?? Ayo mulai lagi!"
"Aku ingin ke kamar kecil dulu." Joohyun meminta izin ke toilet. Ia diberì waktu sepuluh menit untuk pergi ke toilet.
"Joohyun-ahh, ada apa denganmu? Apa kau gugup?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSALINE
RomanceCerita klasik. Tentang pertemuan dua orang insan. Pria brengsek dan wanita dingin. Baca saja dulu, mungkin kamu bakal suka 😊😊 Vrene shipper only, if you're not agree or unlike this kind of story. Just don't read it. Genre : M 🔞 (Mohon pengertiann...