Orang yang hidupnya paling merugi adalah ia yang tak memahami seni menikmati waktu, seolah merasa diburu untuk menuntaskan segala hal yang sebenarnya tak mengenal kata tuntas, karena akan selalu digantikan oleh hal yang baru. Pikirannya terbelenggu oleh ketergesaan akan hal-hal yang belum waktunya, tak pernah merasa bebas barang sedetikpun. Setiap tarikan nafasnya menanggung beban yang tak semestinya ada, tanpa hembusan lega sesudahnya.