1. Si misterius berkupluk?

244 8 0
                                    

Sebelumnya, kenalin dulu nama aku Vin.

Biar kalian enak kalau mau komentar;'´

Udah itu aja.

Happy reading All😉

***

Bara membelokkan jalannya ke kelas X IPA 3, yang mulai pagi ini resmi menjadi kelasnya. Setelah ia malas-malasan mengikuti kegiatan MOS selama tiga hari.


Dengan bersiul santai, ia mulai mencari tempat duduk, yang sialnya sudah banyak yang terisi. Tinggal tiga meja tersisa, dan itu semua berada di depan. Bara mengumpat dalam hati, ia gagal mendapat bangku belakang.

Bara mendaratkan pantatnya di meja sebelah kanan yang tentunya jauh dari meja guru.

Ia mengambil ponsel di saku celananya, membuka salah satu aplikasi dan mulai berselancar di dunia maya.

"Iya, anjir cantik banget."

"Manis juga."

"Kelas apa emang?"

"Nggak tau, di tanya malah sewot."

"Cantik-cantik galak."

Walaupun mata tertuju pada ponsel, tapi telinga Bara masih berfungsi dengan normal, ia mendengar pujian dan jatuhan dari orang-orang di kelasnya. Bara tidak tau nama mereka siapa, yang jelas mereka cowok.

'Cowok sekarang suka ngrumpi?'

Bara geleng-geleng kepala.

'Cepet banget mereka akrab, gue aja belum punya temen.'

Semakin Bara tak mengubris ucapan mereka semakin banyak lontaran yang mereka katakan tentang--yang pasti seorang cewek--.

Dengan kesal Bara menoleh cepat ke belakang di mana cowok-cowok itu berkumpul, "Siapa yang cantik woy?!" teriaknya mengglegar.

Krik!

Krik!

Bara diam seketika, mereka semua berhenti berbicara dan menatap Bara aneh.

'Asli! malu banget coy!!'

Bara tersenyum kikuk, ia menggaruk belakang lehernya, "Hehe, sorry."

Belum sempat Bara berbalik badan, salah satu cowok di sana menghampirinya, cowok itu menyengir gak jelas ke arah Bara. Ia mendudukkan dirinya di samping Bara, yang tentunya masih kosong, belum terisi.

"Cewek itu kakak kelas," ucapnya menjawab pertanyaan Bara tadi.

Bara mengangguk dua kali.

"By The Way, kenalin gue Ryan," ujar cowok itu, memperkenalkan diri.

"Bara." ucap Bara membalas.

"Masa lo nggak tau, cewek itu selalu berpakaian nyentrik, pakai kupluk." ucap Ryan menjelaskan tanpa disuruh.
Sepertinya Ryan Ryan ini orangnya frendly dan humble.

"Ehh, dia juga anggota Osis," tambahnya.

'Kok gue nggak tau?'

"Namanya?" Bara mulai tertarik dengan obrolan ini.

"Nggak tau, orangnya misterius tapi galaknya masyaallah bikin pengen nonjok kalau kata gue. Tapi cantik jadi nggak jadi gue tonjok, kasian wajah mulusnya, haha"
ucap Ryan panjang.

"Nggak ada bedge emang?"

Ryan berdecak, "Kalau ada gue juga nggak bilang 'misterius' pinter!"

'Jadi penasaran, secantik apa sih tuh cewek?' batin Bara, ia menyunggingkan sudut bibirnya.

"Lo suka?" tanya Bara tiba-tiba.

Ryan yang semula memainkan ponselnya kini menoleh, menatap laki-laki yang sama sekali tidak ada rapi-rapinya, mirip dengan dirinya, "Semua cowok juga suka,"

"Termasuk lo?"

"Ya iyalah, bego! gue normal," sewotnya.

'Dih siapa juga yang ngatain lo belok? pakai ngegas lagi.'

"Tapi gue udah punya cewek. Gue tinggal ya," ucap Ryan, menepuk bahu Bara sebagai tanda pamitan. Laki-laki itu melangkah keluar kelas.

***

Semakin lama Bara di sekolahnya semakin banyak para cowok di kelasnya yang membicarakan cewek berkupluk kelas sebelas.

Bara dibuat jengah, sebenarnya secantik apasih kakak kelasnya itu? sampai-sampai membuat satu kelasnya membicarakan cewek itu? ohh perlu dikoreksi lebih tepatnya satu angkatannya gempar dibuat oleh gadis yang katanya 'misterius'.

Bara kini mulai menjalankan motornya meninggalkan sekolah, dengan kecepatan di bawah rata-rata. Sore-sore seperti ini enaknya pelan-pelan sambil menikmati terbenamnya sang surya.

Sampai sosok perempuan duduk di halte depan sekolahnya membuat Bara mengalihkan perhatiannya dan memperhatikan cewek itu seksama, tunggu! cewek itu menggunakan kupluk di kepala!

Bara segera memberhentikan motornya bersebrangan dengan halte yang diduduki gadis itu, ia sangat-sangat penasaran dengan gadis berkupluk biru muda itu.
Bara menoleh kekiri dan kekanan memastikan tidak ada kendaraan yang melintas didepannya.

Setelah tidak ada kendaraan lagi dan tentunya sudah sepi, Bara mulai melangkahkan kakinya. Tapi suara pintu sebuah mobil ditutup mengalihkan perhatiannya, sedari tadi Bara menoleh ke sebelah kiri tanpa menatap cewek itu. Ia melihat dengan tatapan kecewa mobil merah yang mulai berjalan meninggalkan halte dengan gadis berkupluk biru di dalamnya.

'Shit! gagal' umpat Bara dalam hati, ia diam di tengah jalan.

Tin! Tin!

Bara menoleh dengan cepat ke arah kanan dimana terdapat truk dengan muatan penuh melintas hampir sampai didekatnya, segera Bara memundurkan badannya beberapa langkah.

"Jalan pakai mata Woy!" teriak sopir truk marah.

"Lo juga jalan liat-liat dong!" teriak Bara membalas, ia mengambil batu krikil di pinggir jalan. Dengan ancang-ancang, cowok itu melemparkan krikil itu ke arah truk yang belum jauh dari dirinya.

Tuk!

"Kena lo," ucap Bara pelan, ia tersenyum sinis.

Bara menghampiri motor kesayangannya, menaiki dan memakai helm fullfacenya. Memutar gas, membelah jalan kota Yogyakarta yang mulai ramai, dengan kecepatan di atas rata-rata.

Entah kenapa tidak melihat wajah yang katanya 'cantik' gadis berkupluk itu membuat moodnya turun.

***

Vote uyy...

Luv❤

JUTEK GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang