5. Strategi

58 5 0
                                    

Enliven with votes and comments gyus because that is my encouragement in writing.

Happy Reading!

***

Pukul 06.53 seorang lelaki baru saja memakirkan motornya di parkiran sekolah, ia segera turun dan merogoh tasnya. Mengambil tindik hitam magnet yang akan ia kenakan di kedua telinganya. Merapikan rambutnya sebentar--ah bukan-bukan lebih tepatnya mengacak rambutnya hingga berantakan di bagian atas. Memperlihatkan warna merah yang tak beraturan pada rambutnya, baru saja kemarin ia warna. Bad boy sekali.

Ia melangkah dengan santai, padahal ruang kelasnya dengan parkiran berpaut lumayan jauh, bisa menghabiskan 10 menis sendiri. Tapi, laki-laki ini malas untuk sekedar berjalan lebih cepat agar mempersingkat waktu.

Dengan santainya ia malah mengeluarkan permen karet dari saku baju Osisnya, sampai suara notifikasi ponsel mengalihkan kegitannya, ck! dari tadi cowok itu tak melakukan apa-apa, ooh ada! tebar pesona dengan kakak kelas yang di jumpainya di sepanjang koridor.

Bara membuka room chat group sekolahnya.

SMAMERA
Ra Sepele (147)

Barga Deva
Kumpul woy!

Resvan
Rooftop

MahenPutra
Sekarang!

Dengan cepat Bara memasukkan ponselnya, ia berlari menuju roftoop sekolah, jangan sampai terlambat. Pernah--kata seniornya--terlambat bakalan disindir. Kayak cewek aja, batin Bara waktu itu.

***

Bara membuka pintu rooftop pelan, ia celingak-celinguk, memastikan sudah ada orang atau belum. Ternyata sudah banyak, semua atensi menatap bingung dirinya. Kikuk, Bara mengaruk belakang lehernya, sambil menyengir memperlihatkan deretan rapi gigi putihnya.

"Ngapain cengar-cengir?! cepet sini!" Bentak Barga-Leader Tawuran Smamera.

"Res! kurang berapa orang?" tanya Barga pada Resvan-Deputy Leader.

"Tiga orang Ga!" teriak Resvan-senior Bara.

"Gue hitung sampai tiga, gak dateng kita tinggal!" lantang Barga.

"Satu!"

Bara menoleh ke arah pintu masuk rooftop, belum ada tanda-tanda orang masuk. Bara terkekeh, entah nasib apa yang akan di terima tiga orang itu dari Barga, setelah hitungan ke tiga selesai.

"Dua!"

Brak!

Semua anggota yang sudah berkumpul, menoleh ke arah pintu, di sana berdiri tiga orang senior Bara kelas Xl yang masih mengatur nafasnya.

"Sorry gyus, telat!" teriak salah satu di antara mereka, Bara tidak tau namanya.

"Cepet sini!" teriak Barga menggema.

Setelah tiga orang senior Bara duduk, Barga segera memulai rapat dadakan pagi ini.

"Gini, kata temen gue yang sekolah di Smada, musuh kita akan menyerang Smamera besok malam! jadi kita harus atur strategi penggagalan mereka. Dan kata dia, Smada gabung dan bersatu dengan musuh kita dari sekolah lain!

Kemungkinan kita membutuhkan anggota dari geng gue untuk melawan mereka. Masalahnya, kalau cowok satu sekolah kita kumpulkan bakalan kurang dan tentu kita akan kalah!

JUTEK GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang