01. Priaku

96 37 18
                                    

Kami sudah menjalani komitmen selama empat bulan kebelakang...
Tepatnya aku, dengan teman yang sebelumnya kuklaim sebagai pria pilihanku.

Empat bulan waktu yang cukup lama untuk aku menahan kesabaran.
Dan entah mengapa, komitmen yang kami buat rasanya sedang berada diujung tanduk.

Selama dua setengah bulan terakhir kami selalu memperdebatkan hal kecil.
Entah aku ini naif, bodoh, atau memang benar-benar mencintainya.
Aku selalu menepis kenyataan perihal kasarnya priaku saat bicara padaku, sempitnya waktu yang ia berikan untuk hanya sekadar mengabariku, dan terkikisnya perhatian yang biasa ia berikan padaku.

Dia berubah sejak dua setengah bulan terakhir...
Namun aku masih menemaninya hingga kini.

Kemudian malam itu...
Priaku mengeluhkan perihal cacar air yang ada disekujur tubuhnya.
Semakin bertambah dan semakin membuat emosinya memuncak karena tidak tahan akan sakitnya.
Kemudian priaku meluapkan emosinya padaku.

Aku pun menjadi sangat kalut...

Another MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang