4

181 86 23
                                    

Setelah Mahreen merasa dirinya agak baikan dan tdk semenyedihkan kemarin-kemarin barulah Mahreen akan berangkat ke sekolah besok pagi, apalagi sudah lama iya tak bersekolah akibat kecelakaan yang menimpa psikisnya.

Tak lama kemudian Mahreen terlelap, ia akhirnya menyelami mimpinya entah itu mimpi indah ataupun buruk kita tidak tau, hanya Mahreen yang mengetahui apa yang dia mimpikan pada saat itu,hingga tak terasa jam menunjukkan angka 4:25 dini hari, dengan segara Mahreen menghentikan ponselnya yang berbunyi di atas nakas di samping tempat tidurnya lalu bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan kewajibannya sebagai ummat islam, yaitu sholat subuh. Setelah Mahreen melaksanakan sholat subuh barulah Mahreen bergegas mandi.

Tidak butuh waktu satu jam akhirnya Mahreen menuruni tangga dengan mengunakan pakaian sekolahnya yaitu putih abu-abu, tak lupa dengan sepatu putih yang selalu dikenakan apabila dia pergi ke sekolah dengan rambutnya ikalnya yang digerai seakan-akan menambah kecantikan alami yang Mahreen miliki, merasa tidak ada yang ketinggalan Mahreen pun akhirnya berangkat kesekolah dengan berjalan kaki menuju sekolahnya yang tidak terlalu jauh.

Sesampainya di sekolah, Mahreen lalu menaruh tasnya di atas meja dan mendudukkan dirinya di kursi yang sudah seminggu lalu tak ia duduki,  setelah berhasil menduduki kursinya. Mahreen pun mengambil benda pipih yang terletak di saku rok abu-abunya lalu tak lupa ia mengambil earphonenya,setelah kedua benda tersebut ada  ditangan Mahreen. Mahreen pun akhirnya menyambungkan earphone tersebut lalu menyumpal telinganya dengan musik yang disukainya, musik yang menggambarkan suasana hatinya.

Tak lama kemudian guru pun datang lalu di ikuti seorang siswa dibelakang, tak lama guru Itupun memperkenalkan siswa tersebut yang diyakini adalah anak baru, lalu cowok tersebut pun memperkenalkan dirinya di depan kelas yang sekarang akan menjadi kelasnya.  Suara bisik-bisik pun mulai terdengar memenuhi ruangan kelas XI Mipa6, k elas yg awalnya hening menjadi riuh diakibatkan anak baru yg akan memperkenalkan dirinya.

"Nama gua Danadhyaksa Ralf Richardo,pindahan dari Thailand."

"Oh aksa to namanya, wajar sih namanya aja keren Apalagi orangnya."

"Wow omegatt Pantesan Kayak bule, org Dia ada darah keturunan amsterdannya:("

"Jodoh gua itu mah!"

"Tampang sih tapi dingin, untung tampan jadi termaafkan Hehe."

"Wih tampang banget:(("

"Minta nomor wa nya dong:("

"Aku tuh gak bisa diginiin, ihk tampan banget sih:( kesemsem aku ngeliatnya:("

"Apasih B aja juga! Gantengan gua juga kemana"-_

Begitulah sekiranya bisik-bisik yang memenuhi ruangan tersebut, ada yang memuji dan dan ada yang sirik, tidak tahu malu memang tapi yakinkan lah bahwa kelas tersebut adalah kelas kocak dengan segala keabsurd-annya.namun Bu Ratna melerai murid-muridnya agar tidak membuat keributan, setelah acara perkenalan tersebut Aksa akhirnya  di suruh duduk di meja belakang bagian kanan lebih tepatnya dimeja Mahreen,krna hanya dimeja Mahreen lah terdapat meja Kosong, akhirnya Aksa meletakkan tas nya dan duduk.

Ragu? itulah yang Aksa rasakan sekarang dia ragu dia ingin menyapa gadis yg akan menjadi teman bangkunya, tapi Aksa tidak tahu harus menyapa dengan cara bagaimana, krna sepertinya wanita tersebut tidak ingin diganggu, jadilah Aksa diam-diam saja memendam rasa penasarannya oleh sesosok perempuan yang membuat nya tadi tidak fokus pada saat perkenalan, bayangkan saja disaat semua memujinya hanya gadis tersebut yang tidak  memperhatikannya, jadilah Aksa tidak fokus melihat mata teduh itu mata yang menyiratkan kesedihan dan luka yang mendalam.

Setelah melewati prosedur pembelajaran akhirnya bel pun berbunyi, para siswa dan siswi pun tersebut berhamburan,ada yang berjalan menuju kekantin ada yg sekedar nongkrong-nongkrong di depan teras kelas, dan ada juga yang tinggal didalam kelas. Sedari tadi Aksa terus memperhatikan gadis disampingnya, gadis yg membuat Aksa penasaran karena selama proses pembelajaran tadi berlanjut gadis ini hanya diam tak bersuara, Aksa pun berpikiran apakah gadis ini BISU? ingatkan gaess BISU? apa-apaan dah! Masa sih Mahreen dbilang BISU! BISU LOH INI BISU!!!! ngeselin deh untung tampan yekan 😂.Tapi Aksa kembali bergelut dengan pemikirannya.

"Ah, masa sih BISU orang tadi dia nyahut kok pas namanya di absen". Gumam Aksa yang di dengar oleh Mahreen. Mahreen yang mendengar tersebut akhirnya membalikkan mukanya menghadap ke anak baru yang mengatainya BISU tadi, dengan tatapan teduh tersebut Mahreen akhirnya berkata. "GUA GK BISU OK!." Kata Mahreen dengan penuh penekanan yang ditujukan untuk Aksa.

"Dih udah dingin, sekali nya ngomong pedes,dasar wanita jadi-jadian, eh untung cantik jadi termaafkan." Bathin Aksa

Tak lama Aksa pun mengajak wanita tersebut berkenalan. "Eh nama lo siapa?." Tanya Aksa kepada Mahreen, walaupun Aksa sudah mengetahui nama gadis tersebut tapi Aksa makin Penasaran dengan gadis yang bernama Mahreen. Padahal Aksa adalah sosok laki-laki yang terkenal dingin, dan cuek sama kehidupan seseorang tpi Setelah mengenal gadis yang bernama Mahreen!. Entah kenapa aksa penasaran dengan gadis misterius ini.

"Gua Mahreen syhafana almaeyhra, Panggil aja Mahreen! kalo lo?." Tanya Mahreen balik kepada cowok disampingnya ini.

"Gw Danadyaksa Ralf Richardo, panggil aja Aksa." Jawab Aksa dengan senyum yang mampu membuat wanita-wanita klepek-klepek.

"Tampang, manis lagi senyumnya ."bathin Mahreen.

"Gak-gak, apasih! seharusnya gua tuh marah sama dia karna ngatain gua BISU!."  Geleng-geleng Mahreen yang membuat Aksa bingung dengan tingkah gadis disampingnya.

"Loh kenapa geleng-geleng gitu? Loh kesambet setang atau gimana sih!?."  panik Aksa setelah melihat tingkah Mahreen.

"Gak gua gak kesambet setang". Jawab Mahreen.

"Trus kalo nggak kesambet lo kenapa?." Balas Aksa tidak yakin dengan penuturan Mahreen.

"Kepala gua sedikit pusing, jadi gausah banyak bacot lu yh! OK?." Jawab Mahreen ketus.

Setelah tidur terlalu lama akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi, Mahreen yang semula tertidur pulas akhirnya bangun lalu membereskan bukunya untuk dimasukkan kedalam tasnya, mengenai soal Aksa entahlah cowok itu kemana, mungkin dia sudah pulang duluan dari tadi berhubung kelas tadi free. Akhirnya Mahreen sampai keparkiran mengeluarkan motor kesayangannya yaitu vespa hadiah ulang tahunnya serta peninggalan kedua orang tuanya, Mahreen pun melajukan motor nya meninggalkan sekolahnya yang tercinta.

Sekian hehe,maaf masih gajelas gtu:(soalnya cerita pertama aku tuh, jangan lupa divote and coment yh Mksihh😋💜

Mahreen ( Selow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang