6

113 43 4
                                    

Seorang gadis nampak tidur dengan sangat nyenyak nya di ranjang minimalis miliknya, hingga suara alarm yang membangunkan tidur pulas gadis tersebut tak terhitung waktu menunjukkan pukul 06:20, Mahreen mematikan alarm hp nya lalu mengumpulkan nyawa nya lalu membersihkan ranjang nya tidak lupa menyiapkan seragam sekolah nya, setelah dirasa semua sudah siap barulah Mahreen menuju ke kamar mandi guna melaksanakan ritual sehari-hari nya yaitu mandi. 20 menit waktu telah dihabiskan Mahreen hanya untuk sekedar mandi dan 10 menit hanya sekedar untuk berkemas-kemas ke sekolah merasa tidak ada lagi yang di butuhkan Mahreen pun tersenyum puas melihat pantulan diri nya di dalam cermin besar miliknya seraya berkata.

" Wah, Gua cantik banget sih! Cute lagi hehe." ucapnya sembari memuji dirinya sendiri, setelah itu Mahreen pun beranjak untuk pergi ke sekolah namun langkahnya terhenti saat matanya tiba-tiba menangkap foto keluarga nya yang ada di ruang keluarga. entah kenapa langkah kaki Mahreen menuju ke arah foto tersebut, foto yang dimana dia masih bisa merasakan apa arti keluarga yang sesungguhnya namun apalah daya takdir berkata lain.Mahreen hanya bisa mengkhilaskan kepergian mereka. Seraya berkata " Mahreen bakalan buktiin ke kalian bahwa Mahreen akan baik-baik saja di sini." Ucap Mahreen. "Kalo begitu Mahreen berangkat sekolah dulu yah! Tetap suport Mahreen ok! Jagaiin Mahreen meskipun kita sudah berbeda alam." ucap Mahreen dengan isak tangis nya. Selepas itu Mahreen pun bangkit lalu menaruh bingkai foto tersebut ke tempat asalnya dan memakai tas nya yang tergeletak di atas sofa, kemudian Mahreen pun berjalan keluar, namun lagi-lagi langkah nya harus terhenti di sebabkan ada sebuah parsel bunga mawar tak lupa sebuah kertas yang tercantum di dalam parsel bunga tersebut, namun yang membuat Mahreen heran tidak ada nama pengirim bunga tersebut, Mahreen pun membawa bunga tersebut ke sekolah nya dengan perasaan terheran-heran.

Sementara itu seorang laki-laki yang baru saja keluar dari tempat persembunyian nya berharap bahwa Mahreen akan selalu tersenyum setelah membaca tulisan tersebut.Tak lama kemudian laki-laki tersebut menyusul Mahreen ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Mahreen pun memarkirkan vespa nya di tempat biasa,lalu berjalan meninggalkan area parkiran menuju sekolahnya yang masih terlihat sepi hanya ada beberapa siswa dan siswi yang berlalu lalang, itupun di parkiran tadi hanya ada beberapa motor yang terparkir, tak mau memusingkan hal tersebut Mahreen pun mempercepat langkah nya menuju kelas nya. Sesampainya di kelasnya Mahreen pun menaruh tas nya lalu membuka buku kimia dan membaca materi pelajaran minggu lalu, fokus Mahreen hanya tertuju oleh buku yang berada di depan matanya sampai-sampai Mahreen tidak menyadari bahwa sedikit demi sedikit teman kelas nya mulai berdatangan, saking fokus nya! Mahreen tidak menyadari kalo si Aksa sudah duduk di samping Mahreen dengan gaya cool nya lalu mendekatkan diri nya ke arah Mahreen sembari memperhatikan materi apa yang Mahreen baca. Merasa Mahreen membaca buku kimia terlalu lama iya lalu menoleh dan seketika 'cup' bunyi kecupan di pipi Mahreen. Mahreen yang merasa shock akibat ciuman yang dia dapatkan secara tiba-tiba pun menatap nyalang kepada orang yang telah merenggut kesucian pipi nya yang ia jaga selama 17 tahun yang tak lain adalah Aksa. Aksa yang ditatap seperti itu oleh gadis di depan nya pun merasa tertantang.

" Loh! Apa-apaansih datang-datang cium pipi gua? Ha? Maksud lo apaan?." Tunjuk Mahreen dengan volume suara yang besar sehingga teman-teman di kelas nya pun mendengar ucapan Mahreen, Aksa yang ditunjuk seperti itu oleh Mahreen hanya memasang watados nya seakan-akan tidak terjadi masalah di pagi hari ini.

"Eh maksud lo apa? Kurang ajar lu yah jadi cowok! tanggung jawab gak lo, lo tau gk? Lo itu udah ngambil kesucian pipi gua, yang gua jaga selama 17 tahun, dasar lo yah BRENGSEK!." Seru Mahreen dengan suara kecil yang menekan kalimat brengsek nya.

" Cantik, lo cantik kalo lagi marah dan banyak ngomong." Puji Aksa jujur tak memperdulikan wajah Mahreen yang seakan-akan ingin melenyapkan Aksa di muka bumi ini. " Oh iya gua harus tanggung jawab bagaimana? NGEHALALIN LU? Kalo begitu ayo ke KUA." ucap Aksa santai. Mahreen yang emosi nya sudah di atas ubun-ubun berusaha menetralkan emosi nya, Mahreen tidak mau pagi nya di awali dengan mood yang buruk. Hingga tak lama kemudian Bu Rahmi datang dan pelajaran kimia pun segera dilaksanakan.

Setelah menguras otak selama 3 jam barulah siswa siswi kelas XI mipa6 bisa beristirahat. Mahreen yang kelaparan pun akhirnya menuju kantin lalu tidak lupa iyya mengabari Tita untuk langsung ke kantin saja, sesampainya di kantin Mahreen langsung memesan dua porsi bakso serta dua es teh itu pun Mahreen harus mengantri terlebih dahulu karena suasa kantin sangat padat, setelah Mahreen memesan makanan tersebut barulah Mahreen berjalan ke meja yang sudah ada Tita sedari tadi disana, tidak lama kemudian pesanan mereka telah datang di antar oleh pak maman, sesudah mengucapkan terimakasih barulah Mahreen menyantap makanan nya dengan lahap. Suasa kantin yang riuh kini semakin riuh ntah karna apa penyebab nya Mahreen tidak tau, bisik-bisik penghuni kantin kini mulai terdengar jelas di telinga Mahreen dan Tita.

"Itu Aksa kan? Yang anak baru itu? Gila cakep bener ihk!."

"Ya ampun Arham makin hari kok makin badboy aja sih!."

"Aduh Bayu aku padamu lo."

"Arif dingin banget sih:("

"Angga cute banget sih, gemess ihk!."

"Mereka semua adalah suamiku."

"Mau dong, gak papa deh satu aja asal modelan si Aksa."

Sementara ke lima most wanted yang di puji dengan tatapan memuja itu hanya berjalan santai dengan gaya coolnya seakan-akan tidak terjadi sesuatu di kantin, lalu si Arham mengedarkan mata nya sekedar mencari meja kosong, namun nihil karena meja di kantin sudah terisi penuh oleh kaum adam dan kaum hawa yang kelaparan. Lalu pada akhirnya pilihan Arham jatuh ke meja Mahreen dan Tita. Mahreen yang merasa euforia tidak enak akhirnya bangkit akan meninggalkan meja tersebut tapi seketika langkah nya tertahan karena pergelangan tangan Mahreen di tahan oleh Arham, sementara ke empat most wanted tersebut sudah duduk dengan santai sambil memperhatikan kelakuan Arham. Mahreen yanh merasa tangan nya di tahan pun membalikkan badan nya menghadap Arham dkk.

"Gak usah buru-buru Ren, gua cuman mau lu nemenin gua makan! Gua gak minta apa-apa kok." Ucap Arham menahan Mahreen, sementara Aksa yang mendengar ucapan Arham hanya bisa mengkerutkan kening nya tanda tak mengerti.

"Loh apa-apaan sih! Gua kan udah bilang gak usah ganggu-ganggu gua lagi! Kita udah gak punya hubungan apa-apa, semenjak lo SELINGKUH sama dara! mulai dari situ hubungan kita sudah PUTUS! Jadi gak usah ganggu-ganggu gua lagi Han!." Ucap Mahreen sambil menekankan kata selingkuh dan putus. Aksa yang semula tak paham akhir nya bisa mengerti.

"Maaf Ren, yang kemarin itu gua khilaf, gua mau kita kembali kayak dulu! Lo maukan?." Ucap Arham memohon kepada Mahreen. Mahreen yang sudah muak dengan kata-kata manis cowok brengsek satu ini lalu berkata.

"Han, gua udah maafin lo! Tapi kalo lo nyuruh gua kembali? Sory gua gak bisa, kalo begitu lepasin gua."

Arham pun melepas tangan Mahreen, Mahreen yang merasa tangan nya sudah di lepas oleh Arham pun, akhirnya berjalan menuju arah pintu kantin, namun baru dua langkah Arham kembali berucap. "Sampai kapan pun gua gak bakalan ngelepasin lo Ren!." Mahreen yang mendengar itu hanya acuh saja toh dia sudah tidak memiliki rasa sama sekali kepada Arham setelah apa yang Arham lakukan kepada nya.

Hayo saingan Aksa temen nya sendiri nih gaess hehe! Jadi gimana dong ini? Akankah Aksa terus berjuang atau mengalah saja demi Arham? Vote dan coment dong supaya jeje makin semangat buat cerita nya! Lopyuu 💜

Mahreen ( Selow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang