Selepas dari kantin Mahreen tidak langsung menuju ke kelasnya padahal tak lama lagi bel masuk akan segera di mulai. ROFTOOP di sinilah Mahreen sekarang berada, tempat yang sangat dia sukai, tempat yang dapat membuat hatinya tenang dan hancur, tempat yang banyak menyimpan kisah asmara Mahreen dan Arham dulu.
"Sejujurnya gua masih sayang sama lo Han! Tapi gua juga kecewa sama lo, kenapa lo tega nyelingkuhin gua! Gua gak jadi masalah kalo lo selingkuh, tapi yang jadi masalah lo selingkuh sama Dara, Sahabat gua!" Monolog Mahreen.
Sementara di kelas XI mipa6 Aksa khawatir karena Mahreen tak kunjung datang padahal sebentar lagi bel masuk berbunyi, Aksa yang tak tenang pun akhirnya memilih bolos pelajaran untuk mencari Mahreen, hingga tak sadar karena terlalu lelah mengelilingngi SMA NUSA BANGSA yang bisa di bilang luas akhirnya langkah kaki Aksa pun menuju roftoop, samar-samar Aksa mendengar suara wanita menangis terisak, Aksa yang penasaran pun lalu mendekat dan alangkah leganya hati Aksa karena wanita tersebut adalah Mahreen. Aksa pun berjalan mendekati Mahreen, Aksa yang melihat kondisi Mahreen pun tak tega, akhirnya Aksa memberanikan diri untuk mendekati Mahreen dan menenangkan gadis tersebut.
"Kalo lo butuh bahu untuk bersandar gua siap kapan pun untuk jadi tempat sandaran lo." Ucap Aksa.
Mahreen yang kaget mendengar seseorang berbicara pun lalu mengangkat wajah nya, Menatap orang tersebut.
Deg
Pandangan mereka bertemu. Mahreen yang tak sanggup menatap mata tajam milik Aksa pun akhirnya memutuskan kontak mata dengan Mahreen. Hening itulah yang terjadi hingga akhirnya Aksa memutuskan untuk berbicara.
"Lo ngapain disini? Mau bunuh diri lo ya?" Ucap Aksa.
"Gua suka di sini, tenang dan damai." Ucap Mahreen tanpa sadar meneteskan air mata. Aksa yang melihat gadis tersebut meneteskan air mata pun akhirnya merengkuh tubuh rapuh tersebut. Tak lama terdengar isak tangis Mahreen.
"Gua salah apa Sa! Kenapa mereka tega ngehianatin gua."
"Padahal gua selalu ada buat Arham, di saat dia kehilangan arah gua selalu ada buat nemenanin dia."
"Gua nggak nyangka aja gitu kok dia tega sih selingkuhin gua, sama Dara lagi! Dara kan sahabat gua!"
Setelah Mahreen mengeluarkan semua uneg-uneg nya Aksa pun berbicara untuk menenangkan Mahreen.
"Lo nggak salah apa-apa kok! Yang salah mereka, udah gak usah di pikirin mulai sekarang lo mau kan jadi temen gua?" Ucap Aksa mengangkat jari kelingkingnya ke udara. Mahreen yang melihat tersebut akhirnya tersenyum dan menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingkingnya Aksa.
"Gua mau kok jadi temen lo! Makasih ya Sa, maaf kemarin gua judes sama lo hehe." Maaf Mahreen kepada Aksa.
Tak lama bel pulang pun berbunyi, Aksa dan Mahreen pun beranjak meninggalkan roftoop tersebut lalu menuju kelas untuk mengambil tas nya. Setelah mengambil tas nya Mahreen pun menuju parkiran untuk mengambil motornya dan bergegas pulang.
"Mahreen, mau gua antar gak?" Tanya Aksa kepada Mahreen.
"Gua bawa motor kok Sa, makasih yah udah mau repot-repot." jawab aksa tak enak.
"Gua tau kok lo bawa motor maksudnya gua tuh mau nganter lo sampai rumah, gua mau mastiin lu baik-baik aja sampai rumah." Ucap Aksa bertele-tele kepada Mahreen. Mahreen yang gak tega akhirnya pun mengangguk. Mahreen pun memasang helmnya namun Mahreen kesusahan karena helm tersebut entah kenapa susah buat di pasang, Aksa yang tau pun lalu mendekati Mahreen dan memasang kan helm tersebut di kepala Mahreen.
Deg
Pandangan mereka bertemu lagi.Mahreen pun berusaha untuk terlihat tenang, lalu memalingkan wajah nya dari tatapan mata Aksa.
"Duh kok gua deg-deg an yah ditatap sama si Aksa." bathin mahreen.
"Tatapan ini, persis mirip dengan tatapan Rere, apa bener dia rere yang selama ini aku cari, kalo memang bener jangan jauhkan dia dari gua." bathin Aksa menduga-duga.
Mahreen yang masih menetralkan detak jantung nya pun tak sanggup melirik mata milik Aksa. Dia akhirnya pun menaiki motornya dan segera menyalakan mesin motornya. Aksa yang kembali sadar pun akhirnya menaiki motornya dan menyusul Mahreen di depannya. Tak berselang lama kemudian Mahreen dan Aksa pun tiba di rumah Mahreen. Lalu Aksa pun pamit menuju rumahnya. Mahreen yang telah memastikan Aksa betul-betul pergi pun akhirnya masuk kedalam rumahnya.
Dilain tempat Aksa pun telah sampai dirumahnya. Aksa pun memasuki rumahnya, tak lama bundanya datang dari arah dapur dan menghampiri Aksa putra bungsunya.
"Assalamualaikum bun." Ucap Aksa lalu menyalimi tangan wanita yang telah membawanya lahir ke dunia.
"Walaikumsalam anaknya bunda." Jawab Sinta dengan senyum menenangkan.
Tak lama kemudian Aurel pun datang dengan hebohnya. Yah Aurel Cecilia Richardo adalah kakak perempuan Aksa yang sangat heboh dan super menyebalkan.
"Aurel pulang, yuhuuuu Aurel cantik, baik hati, pandai menabung, dan tidak sombong pulang." Ucap Aurel heboh.
"Gosah teriak-teriak lu, ini rumah bukan hutan!" Tandas Aksa dengan memutar bola matanya malas melihat tingkah kakaknya yang tidak waras.
"Cih, sewot bener lu jomblo." Ejek Aurel kepada Aksa. Bunda yang melihat ke dua anaknya berdebat pun akhirnya mengelengkan kepalanya pusing akan tingkah adik kakak tersebut.
Mengenai soal Aurel Cecilia Richardo, dia adalah model ternama di Belanda, Selama ini Aurel tinggal di belanda bersama oma dan opa nya. Tapi tahun ini seperti nya aurel akan menetap lebih lama di indonesia, dan alasan mengapa Aurel memilih menetap di Indonesia itu di sebabkan Aksa. Aurel tidak tega melihat adiknya si Aksa terus terpuruk tentang masa lalunya.
-hayo masa lalu kayak gimana lagi tuh hehee😋maaf part kali ini cuman dikit, soalnya lagi gak mood nulis, tapi jeje juga takut kalo kalian nunggu haha, salam manis dari jeje lopyuuu 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahreen ( Selow Update)
Teen FictionMahreen syhafana almaehyra, dia adalah gadis remaja cantik yang selalu berteman dengan luka, dan bersahabat dengan rasa sakit yg tiada habisnya. Dia, di pijak paling berbahaya milk dunia, tak mampu melangkah Kemana mana, karna yang ada hanya semakin...