KUMPULAN SPOILER
"Ais!" Nadia memanggil, kala Aisha akan menutup pintu. Hanya karena ingin menghargai sahabatnya, Aisha tetap menahan pintu tetap terbuka. Namun, ekspresinya masih datar.
Nadia mendekat setelah memperbaiki letak sling bag-nya.
"Lo cemburu?"
Aisha diam sejenak. "Cemburu apaan?"
"Lo suka sama Diftan."
"Gak." Aisha menjawab cepat. "Kenapa juga harus cemburu sama bos nyebelin kayak dia. Lagian, dia pacar kamu."
"Terus kenapa lo diemin gue kalau bukan karena kesal setelah tau gue pacarnya Diftan?"
Aisha menutup pintu dengan kasar.
***
"Ais, dengarkan saya!" Diftan memelas. Dia tidak peduli jika kakinya sudah pegal berdiri di ambang pintu hanya untuk menjaga Aisha tetap bersamanya.
"Pekerjaan saya sudah selesai, Pak. Saya harus pulang."
"Aisha ...."
"Pak Diftan yang terhormat ...." Aisha menatap dongkol pada bosnya itu.
Aisha melangkah berani. Dia menarik jas Diftan. Dengan tenaga lemahnya, dia berhasil menyingkirkan Diftan dari pintu keluar kantor. Sebisanya, dia menahan kepala agar tidak berbalik pada Diftan yang terus memanggil.
"Ais!"
"Aisha!"
"Aisha berhenti!"
"Aisha, saya cinta kamu!"
Kaki Aisha membatu. Napasnya berembus kasar, bersama sebuah detakan keras terasa dalam dadanya. Dia berputar, berbalik pada Diftan dengan langkah cepat. Hanya dalam hitungan detik, suara keras terdengar. Perpaduan antara telapak tangan Aisha dan pipi Diftan.
PLAK!
***
Aisha menopang dagunya dengan malas, seraya menanggapi seadanya setiap ucapan Sean. Sesekali, dia memaksa bibirnya untuk tersenyum pada lawan bicara.
"Sha, kamu tau nggak, kenapa matahari nggak ada kalau malam?" tanya Sean.
Aisha memutar bola matanya malas. "Gak tau."
"Karena akan ada yang lamar kamu nanti malam."
* * *
Sekian spoilernya. Bagi yang mau lanjut baca, silakan cek di 'mangatoon'
Akan saya upload secara teratur setiap hari di sana sampai tamat.
Oh ya, ada perubahan judul ya. Yang awalnya 'My Big Boss' sekarang jadi 'Jungkir-Balik Dunia Aisha'
Untuk lebih mudah, cek link yang ada di bio akun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkir-Balik Dunia Aisha
روحانياتAisha tidak pernah menyangka jika memasuki sebuah perusahaan ternama bahkan termasuk perusahaan go international bisa semudah mendudukkan diri ke kursi. Tapi ternyata, dibalik kemudahan itu akan ada banyak hal yang menguras emosi dan kesabaran. Ia h...
