Seorang perempuan berseragam putih abu. Dengan nama diseragamnya "Mega Novita"
*
*
Terlihat sudah banyak siswa berjongkok dihalaman depan sekolah. Ya.... Apa lagi kalau tidak disebabkan oleh si kesianganDengan langkah pastinya, Mega turut berjongkok menandakan jika ia juga kesiangan.
*
*
Terdengar nasehat guru, yang sudah biasa didengar oleh Mega, siapa lagi kalau bukan Pak Hadi. Si mata 4 yang tegas. Bahkan mendengar namanya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri apalagi harus bertatapmuka dengannya dan memang sangatlah pantas jika Pak Hadi menjabat sebagai Kesiswaan.
*
*Setelah menjalani hukuman berjongkok selama dua jam disertai menyapu lobby sekolah. Akhirnya Mega dapat masuk ke ruang kelasnya dan saat itu juga sedang dimulainya pelajaran Fisika, pelajaran yang menjenuhkan bukan? Dimana seharusnya seorang siswa jurusan IPA menyukai mapel tersebut, lain dengan Mega yang malah mencintai dunia Sastra.
"Ga dari mana aja si"
Tanya teman sebangku Mega. Shasa namanya, Perempuan cantik , berkulit putih, pindahan dari Karawang.
"Rumahlah"
Jawabnya dengan santai tanpa beban"santai amat si, lo tuh telat!"
Memang sudah sewajarnya Shasa kesal dengan tingkah teman sebangkunya yang telat namun tetap santai kayak dipantai"Eh liat catatan lo"
Tiba-tiba mengambil catatan Shasa"Main ambil buku orang"
Omel Shasa yang masih jengkel dengan sikap Mega"yaudah pi....n...je..m" ucap mega sambil menoleh pada jendela kelas, tatapannya pun tertuju pada seorang lelaki yang melewati depan kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Kak Reyhan kelas 12 IPA 5 yang bisa dibilang tidak seberapa tampan tapi entah apa yang membuatnya mempunyai daya tarik tersendiri. Apalagi kalau sudah bermain gitar. Rasanya duniaku sudah teralihkan.
*
*
Saat istirahat Mega memilih berdiam dikelas dengan menyantap bekal yang dibawakan ibunya tadi.
*
HP Mega bergetar, dan apa kalian tau siapa yang mengirim pesan, siapa lagi kalau bukan mantan Mega si Adi itu, dia selalu usaha ngajak balikan, tapi ya gimana lagi rasa yang dulu sudah sirna dan itu karna Adi sendiri.
Adi:"P"
"P"
"P"
"hay meg"
"udah Istirahat, kalo disekolahku
Baru istirahat"
Memang cukup rumit jika kalian memahami kisahku, sebab terlalu banyak tokoh, ditambah si Adi kan berbeda sekolah denganku, tapi aku tidak ingin menceritakan si Adi disini, cukup kuceritakan sedikit saja.
*
Membacanya saja sudah membuatku darah tinggi, karna semakin aku mengingatnya cukup membuatku sakit hati.
"Ni orang urat malu nya dah putus kali" batin Mega sambil membaca pesan Adi. Tanpa pikir panjang Mega mencari tulisan Blokir. Dan sudah terblokirlah nomor si Adi
*
"Pan kapan main gitu ke cafe yang ada disebrang jalan" ajak Shasa"Males, lagian gue gk boleh keluar rumah sama ayah" ucap Mega dengan wajah datarnya.
Yaaa..... Memang sudah biasa jika Mega hanya berdiam diri dirumah dan jarang sekali keluar rumah kecuali ada hal yang penting.
*
*
Rebahan..... Itulah rutinitasku, tak ada hari tanpa rebahan. Memang rebahan adalah titik PW ku (posisi wenak). Sambil tiduran dikasur, aku memainkan HP dan menggeser story. Aktivitasku terhenti pada Story Kak Amir. Dia adalah Sepupuku, karna banyak sekali nomor yang dipromote kan di storynya, entah kenapa aku ingin juga dipromote kan seperti nomor-nomor itu.Mega : "kak"
pesanku pada Kak Amir, dengan cepatnya ia membalas
Kak Amir : "kenapa dek?"
Mega : "kak promote in nomerku😋"
Kak Amir : "boleh, bentar ya"Selang bebarapa menit nomorku sudah di promote kan oleh Kak Amir dan saat itu walpaper WA ku adalah fotoku yang tengah memakai seragam olahraga dengan background lapangan sekolah sebelah.
Dan disinilah awal kisahku dan dia dimulai
KAMU SEDANG MEMBACA
INTENSITAS HATI
Teen Fiction"Bunga mekar itu butuh proses" "Semisal di ibaratkan lubang,kira-kira kamu sudah sedalam apa?" Sebuah perkenalan online dan perumpamaan yang membingungkan dalam mengutarakan perasaan. Akankah sebuah perkenalan online dapat melibatkan sebuah perasaa...