~ : "p"
Mega : "siapa?"
~ : "aku temennya Amir"
Mega : "oh"
~ : "kamu Mega kan?"
Mega : "iy"
~ : "Aku Faisal"Memang saat itu, aku malas untuk membalas pesannya si Faisal itu, karna kita baru kenal. Dan setelah dia memberi tau namanya, kurasa tidak ada yang menarik untukku. Cukup kubaca saja pesannya dan diapun tidak membalasnya.
*
*
*Hari ini aku sengaja berangkat pagi entah apa yang membuatku rajin. Dan ternyata Shasa sudah berangkat lebih dulu.
"tumben sha" ucapku dengan niatan meledeknya
"dari dulu emang gue selalu berangkat lebih dulu ga" Shasa yang mulai terpancing karna ledekanku
"eh sha masih pagi jangan ngegas" ledekku lagi
"Paan sih ga... Oh ya ga, kamu kenal Rizky kelas XI IPS7 nggak"
"Rizky?" tanyaku yang merasa tak asing dengan nama itu
"Iya ga... Tau nggak"
"Rizky,Rizky,Rizky.... O.... Rizky" jawabku sambil mikir
"kamu tau"
"Tau lah , btw ngapain panggil kamu, kayak orang pacaran aja, jijik" ucapku yang kembali meledek Shasa
"yaudah si, tapi ga jelasin dong tentang Si Rizky itu" pinta Shasa
"Dia satu organisasi sama gue, dia baik, dia salah satu pengurus inti sama kayak gue, tapi ya dia itu super nyebelin"
"oh okeh" singkat Shasa
"emang kenapa, tanya-tanya? Suka lo ya?"
"nggak" pungkas Shasa
*
*
*
Jam Istirahat pertama, tepatnya di Aula Sekolah, Mega tengah rapat dengan Organisasinya. Namun hanya pengurus inti yang rapat. Liya , dewa dan si Rizky itu.
*
*
Jujur saja Mega masih kepo tentang shasa yang tiada angin tiada hujan tiba tiba menanyakan soal Rizky, karna Shasa bukan tipe orang yang suka bertanya jika memang tidak penting.
*
"Ky" panggil Mega yang membuat Rizky menghentikan langkahnya"lo kenal Shasa?"tambah Mega
"kenapa tiba-tiba tanya soal Shasa?"
"ya... Kan Shasa temen deket gue, temen sebangku gue, bisa dibilang sahabat gue"
"Trus, hubungannya sama gue apa?"
"Gue tau semuanya kok" pungkas Mega dengan senyum dan meninggalkan Rizky
*
Tepat pukul 15.30 WIB pelajaran sudah diakhiri dan pastinya sudah waktunya pulang, Mega pun mengambil motornya, entah kenapa perasaannya tidak enak dan ingin segera pulang.
Ketika Mega sampai di depan gerbang, Mega melihat Adi yang sudah berada di Minimarket depan Sekolah Mega.
Saat itu aku sangat ingin segera pulang sebab jika Adi melihatnya bisa ribet masalahnya.
*
*
Merebahkan tubuh di kasur adalah hal yang membahagiakan, mungkin terlihat begitu malasnya Mega, dan memang iya.
HP Mega bergetar menandakan terdapat notifikasi. Ternyata notifikasi IG, membacanya sudah membuat Mega badmood.
*
Adii02 : kamu blokir nomer aku meg?
Adii02 : alasannya kenapa?
mega.novita2001 : mau apa si lo?
Adii02 : salah kalo berteman?
Adii02 : pengen kita kayak dulu
mega.novita2001 : capek gue
Adii02 : hey
Adii02 : maaf
Adii02 : MegTak ada balasan dari Mega namun selang beberapa menit HP Mega bergetar
"siapa lagi si" batin Mega
"Faisal? Temennya kak Amir" batin Mega sambil membaca pesan di hpnyaFaisal : hay
Mega : jg
Faisal : Sekolah mana kamu?
Mega : SMAN
Faisal :oh....
Faisal : Amir itu saudara kamu ya?
Mega : iy
Faisal : kelas berapa kamu?
Mega : 11
Faisal : oh...Entahlah...
Saat itu aku beranggapan bahwa si Faisal itu Sok kenal sok akrab, seperti ada sebuah niatan dan dia itu selalu mencari topik agar bisa chat denganku. Tapi mungkin saja hanya sebagai pelengkap nomor di HP nya, aku tidak ingin kePD an.Jangan kembali jika hanya membawa luka
KAMU SEDANG MEMBACA
INTENSITAS HATI
Teen Fiction"Bunga mekar itu butuh proses" "Semisal di ibaratkan lubang,kira-kira kamu sudah sedalam apa?" Sebuah perkenalan online dan perumpamaan yang membingungkan dalam mengutarakan perasaan. Akankah sebuah perkenalan online dapat melibatkan sebuah perasaa...