Diam-diam

6 1 5
                                    

Setelah kita resmi berpacaran, setiap 2 Minggu atau 3 Minggu sekali kita keluar untuk joging ditempat yang sama setiap hari Minggunya. Memang kita tidak melakukan rutinitas malam Minggu seperti pasangan pada umumnya sebab kita berpacaran diam-diam. Aku juga belum boleh berpacaran dan dengan mantanku yang dulu-dulu juga seperti ini. Kalau Faisal juga menyembunyikan hubungan kita karna dulu dengan mantannya ia belum mendapat restu juga, niat orangtuanya sih dia harus fokus dulu disekolah karna kelas 12 kan sibuk. Nggak mudah juga buat kita menyembunyikan ini, sebenernya kalo boleh jujur dihubungan ini itu beda. Nggak tau kenapa kayak tantangannya lebih besar padahal kita jarang ketemu juga.  Kita pun tidak berboncengan, melainkan sistem COD atau janjian ditempat.
*
*
"udah lama nunggunya"
Tanyaku pada Faisal yang sepertinya sudah lama ditempat biasa

"nggak Juga"

Terlihat disamping Faisal ada seorang perempuan yang mungkin sepantaran denganku, dia adalah Andini Saudara Faisal. Memang sudah pernah dijelaskan jika Andini adalah adik sepupunya. Awalnya dia seperti orang yang judes tetapi dugaanku salah, Andini orangnya Asik dan suka bercanda walau terkadang nggak jelas juga.

"Kak, bagus banget tempatnya tapi sayang banyak rumput yang tumbuh"

Ucapan Andini yang membuatku bingung, karna sejak kapan dia perduli dengan rumput.

"Terus?" Faisal hanya menjawab singkat

"Barangkali mau jadi relawan bersihin kolam sama cabutin rumput atau mau makan rumputnya" Penjelasan Andini yang malah membuatku bingung. Mungkin hanya Faisal yang paham

"Kalau udah dilakuin dapet apa?" tanya Faisal

"Ya dapet pahala lah, Ya kan?" ucap Andini yang mengisyaratkan padaku

"i..i.iya" jawabku sambil tersenyum kaku kearah Andini.

Matahari semakin muncul,
menandakan bahwa aku harus segera pulang. Tepat pukul setengah 9 aku pulang.
.
.

Kuhempaskan tubuhku pada kawanan kapuk yang empuk, terasa nyaman sekali sambil mengingat dan memfikirkan dia, ya dia si Faisal.
Jika di fikir-fikir, menjalin hubungan sembunyi-sembunyi memang tidak mengenakkan tapi harus bagaimana lagi dan sejujurnya aku juga merasa bersalah harus berbohong pada keluargaku kalau aku joging itu bareng sama Shasa padahal ya nggak.
.
.
Setiap pukul 22.00 kita selalu telfonan hingga lupa waktu, mau tidak mau kita hanya saling chat dan telfon kalau malam, yaa karna sekolah Faisal berbeda dari lainnya, selalu pulang setelah magrib dan terkadang setelah Isya, mungkin karna kelas 12 banyak prakteknya apalagi jurusan dia itu Teknik Kendaraan Ringan (TKR) ditambah aturan disekolahnya itu dilarang membawa HP. Dari awal aku berpacaran, aku sudah terbiasa jika kita hanya mengandalkan malam untuk saling mengabari satu sama lain kecuali hari Minggu dia free itupun terkadang dia harus masuk juga. Dan sudahlah gabutnya aku karna sekolahku mengizinkan muridnya membawa HP dan pada hari Sabtu dan Minggu libur. Berasa jomblo sih sebenernya karna kadang itu liat temen-temen saling mengabari dan mereka juga satu sekolah. Dan aku hanyalah penonton kisah mereka sambil berharap kapan bisa gitu.
.
.
Faisal : "Hallo Assalamualaikum"
Mega  : " Hallo Waalaikumsalam"
Faisal : " Hay"
Mega  : "Hay, Gimana sekolahnya capek ya?"
Faisal : "nggak kok, soalnya ada kamu jadi semangat aku"
Mega  : "Kamu kalo capek tidur aja, aku tau kamu capek soalnya tiap hari pulang jam segitu"
Faisal : "aku nggak papa sayang, namanya kan kewajiban lagian bentar lagi kan aku ujian terus lulus"
Mega  : "Iya juga sih".
Faisal : "Kenapa kamu kok nggak semangat?"
Mega  : "Sampe kapan kita gini sal?"

Faisal diam cukup lama baru ia menjawab

Faisal :"oh ya Minggu aku mau ngeband kamu mau ikut?"
Mega  : "sal"
Faisal : "(menghela nafas panjang) iyaa.. Sabar, kita kan beda kayak yang lain"
Mega : "hmmm"
Faisal : "Gimana, kamu mau ikut aku ngeband?"
Mega  : "nggak"
Faisal : "Yaudah, kapan-kapan aku coverin lagu buat kamu, tapi ya maklumin suaraku"
Mega  : "Emang kamu megang apa?"
Faisal : "Drum, Gitar sama Bass"
Mega  : "oh gitu, emang bisa 3 alat sekaligus?"
Faisal : "ya nggak gitu juga, gantian sayang, tapi aku paling sering megang drum tapi kalo dirumah mainnya gitar"
Mega : "Oh gitu kirain aja bisa"
Faisal : "Yaudah, sana tidur besok sekolah"
Mega : "Iyaaa"
Faisal : "Tidur ya, jangan main HP lagi"
Mega : "Siap"

Kita hanya sepasang yang diam dengan alur yang mengalir tanpa tau arah dan tujuan, itulah kita





INTENSITAS HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang