Disebuah aula Sekolah SMA Negeri terdapat beberapa anak Musik yang tengah berlatih untuk pentas tahunan sekolah.
Dan saat itu Mega datang terlambat sebab ada urusan dengan tim mading. Namun terdengar suara ajakan yang menggetarkan hati Mega, siapa lagi kalau bukan kak Reyhan."Meg, sini duduk" ajakan kak reyhan sambil menepuk tempat disampingnya.
"i..ya kak, tapi aku duduk sini aja" ucap Mega yang terpaksa menolak, sebab tidak mungkin jika Mega duduk di samping Kak Reyhan, sebab menatapnya saja sudah membuat jantungnya berdetak kencang apalagi duduk berdampingan.
*
"emang auranya Kak Reyhan itu beda, coolnya itu lo" batin Mega yang dari tadi tidak memalingkan tatapannya dari kak Reyhan"Heh fokus" kata Liya yang membuat Mega tersentak kaget dan terlihat menatap kak Reyhan.
*
Liya adalah teman Musik Mega, mereka berdua sama-sama Vokalis. Mereka juga teman dekat. Tentu saja Liya sudah paham jika Mega menaruh hati pada kak Reyhan, namun Liya tetap diam dan membiarkannya, seolah olah tidak ada apa-apa.
*
Setelah latihan selesai, Liya dan Mega langsung menuju Kantin."Meg lain kali kalo latihan fokus napa" ucapan Liya dengan nada menasehati
"Emang lo pikir gue nggak berusaha apa"
"Ya.... Menurut gue seharusnya jangan begitu diliatin kalo lo suka sama kak Reyhan" omel liya pada Mega
"Iya iya berisik amat" ketus Mega pada Liya yang sedari tadi hanya ngomel-ngomel
*
*
*
Saat Mega dan Liya menuju kelas masing-masing, tanpa sengaja Mega dan Liya berpapasan dengan Kak Faris dan Kak Reyhan. Namun saat itu Liya tidak menyadari keberadaan Kak Faris dan Kak Reyhan, hanya saja raut wajah Mega berubah. Liya yang melihatnya pun bingung, entah apa yang merasukinya? tiba tiba Mega tersenyum sendiri di sepanjang lorong kelas.
*
"li tadi tu ada kak Reyhan sama kak Faris" kata Mega penuh kegirangan"hmm... Pantesan lo senyum senyum sendiri kayak orang Edan" Liya hanya memasang wajah datar karna sudah tak heran dengan sifat Sahabatnya itu.
"yaudah si yang edan gue" sinis Mega namun tetap memaparkan senyum cerianya.
"gue balik ke kelas dulu" pungkas Liya
*
Memang Mega dan Liya berbeda kelas. Liya kelas XI IPA 4 sedangkan Mega kelas XI IPA 7.
*
*
*
Didalam kamar Mega yang masih menggunakan seragam, langsung mengehempaskan tubuhnya dikasur bersama dengan kipas yang menyala.
Sungguh hari yang melelahkan baginya. Bukan Mega jika mandi tidak mepet waktu maghrib. Padahal sudah sering kali ibu dan ayah nya menyuruh untuk menyeregerakan mandi. Tapi namanya kebiasaan mau bagaimana lagi."Meg....Megaaaa" panggil Ibu Mega dari arah tangga
"Iya..... Bu" jawab Mega dari dalam kamar yang tetap pada posisinya di kasur
"Mandi, sebelum maghrib. Kamu itu perempuan biasain mandi sore gitu lo" omel ibu Mega yang tiba-tiba sudah di kamarnya. Memang Mega jarang mengunci pintu karna memang sudah aturan ayahnya, untuk tidak mengunci pintu kecuali sedang berganti baju atau ada teman Mega yang main kerumahnya.
*
*
Setelah sholat maghrib biasanya Mega hanya diam didalam kamar dan sibuk mengerjakan apa yang memang perlu dikerjakan sambil menunggu Waktu sholat Isya dengan ditemani lagu suaminya, siapa lagi kalau bukan BTS. Hahahahah halunya tingkat tinggi
*
Terdapat WA masuk, dan tertera nama Kak AmirKak Amir : "Dek"
Mega : "iya kak ada apa?"
Kak Amir : "Temenku ada yang minat nomor kamu, boleh nggak"
Mega :"Siapa kak? Cowok?"
"kasih nggak ya tapi udah terlanjur di promote in" batin Mega
Kak Amir : "Iya la, tapi dia baik kok, dia temen kecilnya kak Amir"
Mega : "yaudah gak papa kak, yang penting bukan anak nakal"
Kak Amir : "nggak la, tenang aja masih tetap dalam pengawasanku😋"
*
*
*Aku tetaplah aku
Dan tetap aku
KAMU SEDANG MEMBACA
INTENSITAS HATI
Teen Fiction"Bunga mekar itu butuh proses" "Semisal di ibaratkan lubang,kira-kira kamu sudah sedalam apa?" Sebuah perkenalan online dan perumpamaan yang membingungkan dalam mengutarakan perasaan. Akankah sebuah perkenalan online dapat melibatkan sebuah perasaa...