ceritaku emang gapernah nyambung tapi semoga suka. semoga menemani malam kalian. terimakasih sudah mau membaca sampai sejauh ini meskipun aku jarang update. maafkan aku yang sok sibuk huhu. semoga kalian sehat selalu.
happy reading everyone!
*
"Ma, aku pusing."
"Sana cari obat pusing di P3K." Jisoo menghela nafasnya. Selalu seperti itu jika dirinya sakit. Mau tidak mau Jisoo berjalan ke arah kotak P3K yang ada di sebelah cermin besar. Berhenti sebentar melihat penampilannya yang semakin lama semakin kurus.
"Ma, aku kurusan nggak sih?" tanya Jisoo memastikan. Mamanya menoleh sebentar lalu fokus dengan laptopnya kembali. "Bagus dong. Biar kamu gak gembrot. Kamu kalau gembrot jelek. Kalau kurus gini kan mendingan, lebih enak dilihatnya. Biar kamu ada yang mau."
Jisoo tersenyum miris. Memang Mamanya mau mempedulikan kesehatannya? Jisoo dianggap dirumah ini saja dia bersyukur. Dikasih makan, dikasih uang juga dia bersyukur. Setidaknya Mamanya tidak lupa akan keberadaannya. Meskipun ia hanya seorang figuran. Hanya figuran.
"Udah ketemu belum Jis, obat pusingnya? Kalau belum keluar sana ke Apotek sekalian beli obat merah. Kasian adikmu, selalu aja dia dapat luka–" Jisoo berjalan meninggalkan Mamanya. Dia pergi keluar. Bukan, bukan untuk membeli obat-obatan yang diminta mamanya. Dia hanya ingin melarikan diri dari Mamanya.
Jisoo lelah. Sungguh lelah.
"Udah lama nunggunya?" tanya lelaki dengan balutan jaket kulit hitam dan motor Scoopy coklat kesayangannya. Jisoo yang masih duduk di bangku halte tersenyum memandang wajah teduh lelaki dihadapannya ini. Jisoo bersyukur bisa memiliki lelaki ini dihidupnya.
"Enggak kok." Jisoo menjawab dengan tersenyum yang membuat lelaki itu ikut menyunggingkan senyumnya. Lelaki itu mengusap halus kepala Jisoo layaknya benda yang mudah rapuh.
"Mau pergi sekarang?" tanya si lelaki dan diangguki Jisoo.
*
"Kamu udah makan?"
"Belum." Jawab Jisoo.
"Kamu mau aku masakin apa?"
"Hmm..." Jisoo membuat gestur berpikir yang membuat lelaki dihadapannya terkekeh. "Aku pengen omelet ditambah suiran ayam sama keju diatasnya!" Jawabnya semangat.
"Siap Ibu Negara!!!" jawabnya sama semangatnya dengan Jisoo. Setelahnya lelaki itu fokus dengan pekerjaannya. Sedang Jisoo hanya melihatnya dari Pantry dan menyanggah wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Jiar," ucap Jisoo memanggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random [Jisoo ft. Boys] ✔️
Fanfiction[REQUEST CLOSED.] random sis. so many harsh word in this book oneshot collection beberapa part mengandung unsur rated ⓒntsworld, 2018.