Cerita ini ditulis pada tanggal 4 Juni 2020. Semoga kalian suka.
Terimakasih sudah membaca sejauh ini. Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya.
*
Hal rutin yang selalu dilakukan Jisoo setelah pekerjaannya selesai dan orang-orang kantor pulang semua adalah, dia akan diam-diam menyelinap ke bangku kerja depannya dan duduk disana untuk menulis surat cinta kepada salah satu teman kerjanya. Katakanlah ia kekanakan karena itu bukan umurnya untuk menulis surat secara diam-diam, tapi Jisoo suka hal semacam itu.
Hal ini sudah ia lakukan selama dua bulan terakhir. Tapi, bukan berarti dia 'baru menyukai' rekan satu divisinya itu. Sebenarnya Jisoo sudah menyukai temannya sejak ia pertama jadi karyawan di kantornya. Tapi, dia berusaha mengubur perasaannya karena saat itu rekan kerjanya memiliki seorang kekasih. Jadi, ketika gossip jika rekan kerjanya sudah putus dengan kekasihnya, baru Jisoo berani memberi surat cinta itu. Tentu saja, secara diam-diam.
Lantas, apa rekan kerjanya tidak mengetahui jika Jisoo yang menulis surat-surat itu? Jawabannya, tidak.
Mengapa?
Karena Jisoo adalah seorang Ambideksteritas. Iya, dia termasuk orang yang spesial karena bisa menulis dengan baik dengan kedua tangannya. Istimewa bukan?
Apa rekan-rekan kerjanya mengetahui keistimewaan Jisoo yang satu itu? Tentu saja tidak! Jika ada rekan kerjanya mengetahui itu, matilah Jisoo! Jisoo tidak pernah bercerita tentang dia yang menyukai pria yang lebih tua darinya 2 tahun itu. Lagi pula, rekan kerjanya juga cuek-cuek saja.
Apa Jisoo tidak punya teman bercerita? Tentu saja dia memiliki seseorang –atau mungkin beberapa orang?– untuknya bercerita masalah asmaranya.
Jisoo merapikan meja kerja rekan kerjanya dan kembali ke mejanya, dia merapikannya sebelum dia pulang.
***
"Pagi Jisoo, telat lagi?" tanya Krystal.
"Hehe, iya nih kak."
"Perasaan akhir-akhir ini kamu telat mulu deh."
"Iya kak, seminggu ini aku sibuk sama murid-muridku. Lagi ujian soalnya." Iya, kerja sampingan Jisoo jadi guru les anak SMP.
"Oh gitu... Jangan terlalu capek Jis, kasian kamunya nanti. Kalo terus-terusan gitu nanti dapet pelanggaran dari kantor." Jisoo menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Krystal. "Makasih kak."
"Aku mau ke pantry nih, mau sekalian aku bikinin minum nggak?"
"Boleh kak kalau nggak ngerepotin."
"Kopi kan?" Jisoo terkekeh, "Iya kak, makasih banyak."
"Yaudah, aku duluan ya."
"Siap kak."
***
"Ikut makan siang bareng nggak Jis?" Bukan karena apa Krystal menanyai Jisoo seperti itu. Jisoo kadang melewatkan makan siangnya entah untuk melakukan apa. Padahal Jisoo sendiri tidak pernah membawa bekal.
"Boleh deh, mau makan siang dimana kak?" Jisoo juga rasanya sudah lama tidak ikut makan siang dengan rekan satu divisinya. Waktu makan siangnya terbuang habis untuk fangirling.
"Di cafe depan. Baru buka,kan. Belum sempet kesana." Ucap Krystal seraya menggandeng lengan Jisoo.
"Ih, itu katanya pemiliknya ganteng loh kak. Masih muda juga. Seumuran Kak Chanyeol katanya." Sahut Seunghee disebelah kanan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random [Jisoo ft. Boys] ✔️
Fanfic[REQUEST CLOSED.] random sis. so many harsh word in this book oneshot collection beberapa part mengandung unsur rated ⓒntsworld, 2018.