33rd

1.3K 138 17
                                    

Sebelumnya Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin temen-temen. Mohon maaf kalo aku bikin cerita yang kalian harapkan tapi belum terealisasikan/tidak sesuai sama ekspektasi dari kalian. Maaf juga updatenya selalu lama. Aku mau berterima kasih kepada kalian yang sudah mau bertahan sejauh ini sama ceritaku. <3<3<3 terima kasih banyak karena sudah menyempatkan waktu kalian buat baca ceritaku. Semoga kalian dan keluarga kalian selalu dalam lindungan Tuhan YME.

Ps: mohon maaf kalau gak sesuai ekspektasi kalian. (((maaffffffffffbangetkalogaknyambung)))



Selamat membaca


"Kak Jisoo mana?" Soobin yang baru datang langsung bertanya kepada Jiar yang duduk lemas dikursi tunggu.

"Kak Jiar!" Bentakan Soobin membuat Jiar yang tengah menangis itu mendongak menatap Soobin dengan pandangan terluka.

"Jisoo...."

"KAK JISOO MANA KAK JIAR! AKU UDAH BILANG BUAT JAGAIN KAK JISOO KENAPA KAKAK GAK BILANG APA-APA KALAU KAK JISOO SAKIT!!!" Soobin berteriak dan terduduk lemas dihadapan Jiar. Soobin menangis.

"Maafin kak Jiar Soobin, maafin" Jiar sendiri juga terluka.

Tidak lama mama Jisoo datang dengan tatapan marahnya.

Plak

"Kamu apakan Soobin anak pelacur! Kenapa Soobin sampai nangis gini!" Jiar maupun Soobin tidak menjawab perkataan mama Jisoo.

"Keluarga Jisoo?"

"Saya dok!" jawab Soobin dan Jiar bersamaan.

"Saya adiknya dok." Jawab Soobin lagi.

Dokternya hanya melihat keduanya lalu menghela nafas. "Silahkan ikut saya."

Soobin dan Jiar saling menatap. "Kakak aja. Kamu disini sama tante."

"Nggak. Aku juga mau tahu gimana keadaan Kak Jisoo!"

"Ngapain kamu meduliin kakak gak tahu diri itu. Ayo cepet ke ruangan dokter Son. Kita udah ditunggu!" ucap Mama Jisoo sambil menarik Soobin sebelum Soobin menghempaskan tangan sang Mama.

"MAMA TUH KENAPA SIH, NGGAK PERNAH LIHAT KAK JISOO! AKU SELAMA INI DIEM AJA YA KARENA AKU MENGHORMATI MAMA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL KARENA KAK JISOO! –" Soobin menatap Mamanya dengan tatapan marah.

"Asal tahu aja mama, Kak Jisoo tuh sayang banget ke Mama. Kakak nggak pengen Mama kerja ekstra buat biayain pengobatan aku sama Kakak. Untung ada Kak Jiar yang mau bantu pengobatan Kak Jisoo sedikit-sedikit. Mama pikir aja kenapa Kak Jisoo selalu pulang telat. Kak Jisoo kerja, ma. Kak Jisoo kerja buat biayain pengobatan aku sama kakak dan bantu ngeringanin beban Mama. Tapi apa yang Mama lakuin ke Kak Jisoo? NGGAK ADA!" Setelah Soobin mengatakan semuanya kepada sang Mama dirinya pergi meninggalkan Mamanya sendirian yang saat ini tengah memikirkan apa yang telah ia lakukan ke Jisoo selama ini.


"Kak Jiar! Gimana keadaan kak Jisoo?!" Soobin memasuki ruang rawat Jisoo yang sudah dikerubungi Dokter dan Perawat yang sedang sibuk mengurusi Jisoo. Entah Jisoo sedang diapakan, dia hanya mengerti jika Dokter sedang memberikan alat yang biasa ia lihat dalam drama yang biasa ditonton oleh Kakaknya.


Soobin hanya terdiam memandangi bagaimana si Dokter tampak sibuk dengan alatnya, bergantian dengan Dokternya menekan-nekan dada sang kakak. Soobin tau jika sudah begitu tidak banyak harapan untuk kakaknya kembali seperti semula.

Jiar memeluk Soobin saat sang Dokter mengumumkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh mereka, waktu kematian. Jiar dan Soobin sama-sama menangis dalam pelukan mereka.

Random [Jisoo ft. Boys] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang