Bagian VII

7.6K 759 17
                                    

•••

Hujan deras di malam hari tidak menghentikan tepakan kaki kedua insan yang sedang menyelamatkan diri dari bahaya.

"Sakura. Dengarkan ibu nak. Larilah ke arah sana secepat mungkin" ucap seorang ibu sambil menunjuk ke arah cahaya di area luar hutan

Gadis bermata emerald itu menangis meraung menggelengkan kepalanya "Tidak... ibu harus ikut denganku hikss"

Wanita paruh baya yang sudah berlumuran darah di kepalanya itu tersenyum dan mencium kening putrinya dengan lembut

"Ibu sangat menyayangimu nak. Jadilah gadis manis yang baik. Ibu harap kau melupakan kejadian ini nak hikss oh tuhan ibu sangat ingin melihatmu tumbuh besar hikss"

Wanita itu memeluk gadis cilik itu erat dengan isakan tangis pilu. Dia sangat berat melepaskan putrinya.

"Ibu----"

Mereka terdiam ketika mendengar langkah seseorang mendekat

"Pergilah sekarang" bisik ibunya

Gadis kecil itu menarik boneka beruang putih di pelukannya dan berlari ke arah yang di tunjuk ibunya. Namun dia menghentikan langkahnya ketika mendengar pekikan ibunya

Crasshh

Brukk

Emeraldnya membulat sempurna melihat ibunya di tusuk dengan pisau di perutnya.

"Akhh"

Darah mengucur deras seiring air hujan yang menetes membasahi tubuh ibunya yang sudah tergeletak di tanah.

"I-ibu" kaki mungilnya tertatih mendekati tubuh ibunya

Mata bulatnya menatap tajam pria yang berdiri di samping tubuh ibunya sambil tersenyum

"Kau pembunuh!!!" Teriak gadis kecil itu sambil melempar bonekanya ke arah pria dewasa itu

"Kaulah yang membunuh ibumu" ucap pria itu

Pria itu tersenyum miring dan mengambil ponselnya di saku celana lalu menelepon seseorang

"Semuanya beres Kizashi-sama"

"TIDAAAAK IBUUUU BANGUNNN"

Gadis itu memeluk tubuh ibunya yang sudah dingin dan memucat. Dia menangis keras saat mengetahui siapa yang membunuh ibunya.

Setelah dua hari kepergian ibunya. Gadis kecil itu di tuduh sebagai pembunuh

"Dia adalah pembunuh! Dia membunuh Saara-sama!!"

"Semuanya sudah jelas. Anak itu gila! Dia membunuh ibunya sendiri!"

"Dia sengaja membawa ibunya ke hutan dan membunuhnya! Anak itu memang sudah gila!"

Tuduhan dari orang-orang semakin membuat gadis kecil itu tertekan. Hatinya hancur melihat tatapan benci orang-orang desa padanya.

Dia berlari menuju ke rumah pamannya namun sayang pamannya malah menampar gadis kecil itu

Plakk

"Pergi kau dari rumah ini! Kau adalah pembunuh!"

Gadis itu membulatkan matanya. Air matanya menetes tanpa isakan.

Dia berlari pergi menuju ke hutan dan menangis keras

"Huaaaa ibuuuu hiksss apa salahkuuu kenapa ibu meninggalkan sakuuu"

Who Are You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang