Mengejutkan

249 51 24
                                    

Setelah perdebatan panjang akhirnya Seungyoun mengizinkan Hangyul tinggal di apartemennya. Dengan alasan kalau Hangyul kembali ke rumahnya ia takut mengubah masa depannya sendiri tanpa sengaja.

Kini Hangyul mengekori kemanapun Seungyoun pergi.

Takut tiba-tiba ditinggal. Nanti ia tinggal dimana kalau ditinggal Seungyoun?

"Bisa tidak jalan pelan-pelan? Kau ini seperti dikejar penagih hutang saja," gerutu Hangyul.

"Kalau kita tertanggap kamera dispatch kau tanggung jawab ya!"

"Cih sok penting."

Emosi Seungyoun sudah sampai puncak.

"Okay," pria yang lebih tinggi berhenti. "At this point I understand you dont know me. Aku Cho Seungyoun, orang Korea lebih mengenalku sebagai Woodz. Aku debut tahun lalu dan jadi rookie of the year dan juga meraih penghargaan song of the year omong-omong."

Hangyul menatap sanksi.

"Terserah kalau tak percaya.".

" Iya aku percaya. Kau saja percaya aku dari 2010."

Seungyoun sebenarnya mau tidak percaya tapi Hangyul terlalu aneh dan tidak cocok dengan situasi 2020. Jadilah ia percaya saja.













Kini keduanya telah sampai di apartemen Seungyoun. Apartemen itu tidak terlalu mewah tapi terasa nyaman. Lebih nyaman dari asrama Taereung dan kamarnya. Setidaknya itu menurut penilaian Hangyul.

"Orang modern menonton tv sebesar ini?"

Hangyul menatap kagum pada televisi besar di ruang utama apartemen Seungyoun.

"Aku ingin menonton acara orang-orang modern," Hangyul nampak bersemangat melihat hal yang tidak pernah ia lihat eum bisa dibilang kemarin.

"Mana remote nya?"

"Remote apa?"

"Remote televisimu mana?"

Seungyoun memutar bola matanya malas, "SG turn the television on."

Televisi dengan layar 60 inchi itu menyala dengan sendirinya, membuat Hangyul yang tadinya ingin menjitak Seungyoun karena tidak memberinya remote tv jadi terlonjak kaget.

"Woah kalian menyuruh televisi dengan suara."

"SG play Woodz - Different."

Lagi-lagi Hangyul dibuat terkagum karena televisi tadi memutar video klip pria di hadapannya.

"Nanti aku ajari cara menggunakan gawai yang lain biar kau tidak terlihat norak."

"Asal kau tau kehidupanku bisa saja lebih baik dari kehidupanmu saat ini," sungut Hangyul.

"Ya ya ya," Seungyoun melepas semua alat penyamarannya.

"Kau ingin menonton apa?"

"Cari info tentang kakak ku bisa?"

"Info apa yang kau mau? Sepertinya aku bisa menceritakan tanpa membuka internet."

"Ceritakan apapun yang menarik."

Jujur, kalau Hangyul bisa melihat masa depan maka masa depan yang paling ingin ia lihat adalah masa depan kakaknya.

"Kakakmu sudah menikah dan punya anak perempuan."

"Asik," Hangyul tersenyum girang.

"Tapi dia sudah bercerai."

"Siapa nama pasangannya? Bukan Kim Yohan kan?"

Dari sekian banyak nama tolong jangan Kim Yohan, tolong.

"Kim Yohan temanmu yang pensiun itu?"

"Ha?"

"Kalau yang kau maksud Kim Yohan mantan atlet taekwondo sih dia sudah pensiun sejak selesai olimpiade Rio."

"Alasannya?"

"Dia menikah."

"DENGAN KAKAK KU?"

Tuhan tolong kali ini saja dengar doa Hangyul.

Jangan Yohan.

"Bukan. Dia menikah dengan Han Seungwoo."

"Syu-"

Gerakan Hangyul mengelus dada terhenti. "APA? HAN SEUNGWOO?"

"Bisa tidak kau tidak berteriak?"

Hangyul hanya nyengir. Seharusnya sih tidak mengagetkan kalau saja Hangyul tidak sempat melihat bagaimana Seungwoo sangat khawatir pada Byungchan.

"Tidak mungkin Yohan rela pensiun. Dia mencintai taekwondo sangat."

"Siapapun akan melepas pekerjaannya kalau yang menikahi sekarang jadi mentri industri Korea Selatan."

Oh, damn! Seorang Han Seungwoo jadi mentri?

"Seungwoo jadi mentri?"

"Ada yang salah? Dia pintar, masih dua puluh lima tahun sudah dapat gelar profesor dari Harvard, keluarganya terpandang. Well, the president make the right choice."

Harusnya Hangyul tidak kaget kalau masa depan Seungwoo akan secerah itu. Saat SMA saja Seungwoo jadi kakak kelasnya padahal Seungwoo lebih muda setahun darinya.

"Baru sehari aku mengelana waktu tapi sudah ditampar kenyataan kalau cinta pertamaku jadi milik sahabatku sendiri," Hangyul tersenyum getir.

"Kau masih bisa kembali dan membuat semuanya berubah seperti apa yang kamu mau. Mungkin ini setitik gambaran masa depanmu saja."

Seungyoun tidak tahu kenapa tapi rasanya ia harus membuat bocah di hadapannya ini tenang.

"Oh iya, kau bilang mau mengajariku menggunakan gawai lain kan?"

Seungyoun tersenyum.
















Tbc

SG = LG

Ada Kita [Seungyul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang