Bab 1

61 2 0
                                    


Pernahkah kalian melihat atau mendengar kasus kekerasan pada anak,entah itu anak usia sekolah ataupun anak yang masih balita? Tentu kebanyakan dari kita akan menjawab pernah,mungkin kita melihat bukan hanya dari media sosial ataupun tv nasional saja, melainkan di lingkungan sekitar kita pun banyak terjadi.

Entah itu berupa kekerasan fisik atau mental,yang jelas dua-duanya adalah bentuk kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya.

Sebelum kita benar-benar menjadi orang tua,sudah semestinya kita menyiapkan bekal yang cukup agar nanti jika kita kehabisan bekal di tengah jalan kita tidak perlu bingung untuk mencari asupan nutrisi karena sebelumnya kita sudah menyiapkan bekal kita dengan maksimal.

Terlebih dahulu hal yang harus kita siapkan adalah mental kita dengan menyadari bahwa anak itu adalah amanah,amanah yang harus dijaga.Bukankah setiap amanah wajib kita laksanakan? Bahkan dengan tidak menjaga amanah,kita sudah termasuk ke dalam salah satu ciri dari 3 ciri orang munafik. Sebagaimana yang disabdakn oleh Rosululloh saw ciri orang munafik itu ada 3:
1. Apabila berkata ia selalu bohong
2. Apabila berjanji ia selalu ingkar
3. Apabila diberi amanah,tidak ia tunaikan.

Untuk itu kita harus menjadi orang tua yang cerdas, bagaimana bisa kita menginginkan anak kita cerdas sementara kitanya sendiri tidak cerdas? Cerdas di sini adalah cerdas dalam hal mendidik anak.

Apabila seorang wanita melahirkan anak laki-laki maka dia telah melahirkan calon pemimpin baru,dan jika melahirkan anak perempuan maka ia telah melahirkan satu calon generasi.

Mendidik anak hendaklah dimulai dari semenjak anak di dalam kandungan. Ajaklah anak berkomunikasi, jika kalian berfikir apakah ada gunanya berkomunikasi dengan bayi yang belum lahir? Tentu saja ada,diantaranya akan merangsang pendengaran si kecil, menstimulasi perkembangan otak dan menciptakan suasana yang nyaman untuk janin.

Dan tahukah kalian menurut penelitian si jabang bayi yang masih di dalam kandungan akan bisa mendengar pada usia minggu ke-8 dan akan sempurna pada saat minggu ke-24. Pada moment-moment seperti inilah tugas pertama orang tua dalam mendidik anak jangan sampai terlewatkan, ajarkan anak untuk mengenal Rabb-nya yakni dengan memperdengarkan si jabang bayi audio Al-Qur'an atau yang lebih efektif lagi sang ibu sendirilah yang membacanya.

Lalu dari manakah si jabang bayi bisa mendengar ketika di dalam kandungan yang gelap dan rapat? Ternyata anak bisa mendengar melalui air ketuban ibunya. Iya, ternyata air ketuban menjadi media untuk janin mendengar segala sesuatu yang ada di sekelilingnya, melalui plasentalah jabang bayi dapat mendengar suara.

Si calon baby akan mendengarkan denyut jantung dan juga suara usus si ibu, pada saat minggu ke-25 si calon baby sudah dapat mendengar suara dari luar rahim. Pada moment ini jangan sampai kita lewatkan untuk menjadikan ayat suci Alquran sebagai suara yang selalu didengarnya. Perbanyaklah membaca surat yang dianjurkan untuk ibu hamil, jika berharap yang lahir anak laki-laki maka perbanyaklah membaca surat yusuf agar kelak setelah dewasa dia bisa seperti Nabi Yusuf yang terkenal dengan ketampanannya, akhlaknya yang sangat terpuji, dan juga keteguhan imannya. Dan jika berharap yang lahir anak perempuan, maka perbanyaklah membaca surat maryam agar kelak setelah dewasa dia bisa seperti Siti Maryam yang terkenal dengan kesuciannya, seperti yang telah disebutkan di dalam Alquran "Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita yang ada di dunia". (QS. Ali Imran:42)



Assalamualaikum,,
Para pembaca wattpad semuanya,,
Saya mencoba untuk membuat cerita, tapi mungkin ini bukan cerita novel yaa,, ini lebih ke buku non fiksi
Mohon kritik dan sarannya yaa dari temen-temen semuanya,,,,, saya masih belajar mohon bantuannya ☺️☺️☺️

#jadilahnakhodayangbaik

Cianjur, 12 Maret 2020

Al-Athfal ( A Thought About Parenting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang