Bab 16

4 0 0
                                    

“ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Alloh).” 

(QS Luqman: 17)



Pesan yang ketiga dari Luqman kepada anaknya yaitu supaya anaknya mendirikan shalat, amar makruf nahi mungkar dan sabar. 

Sebelum menuntut hak, terlebih dahulu ingatkan anak untuk menunaikan kewajibannya kepada Rabb-nya, salah satunya mengingatkan dan mengajak anak shalat. Karena sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah hadits Nabi, jika anak telah memasuki usia tujuh tahun hendaklah orang tua menyuruh mereka untuk mengerjakan shalat, dan jika mereka telah memasuki usia sepuluh tahun namun susah disuruh  

shalat maka hendaknya orang tua memukulnya.

Tapi orang tua jangan hanya sekadar menyuruh namun hendaknya mereka menjadi teladan bagi anaknya, ketika orang tua menyuruh anak shalat, maka mereka pun sudah siap dengan perlengkapan shalat mereka. 

Dan ajarkan mereka untuk mengerjakan kebaikan dan melarang kemungkaran sesuai kemampuan dan jerih payahnya. Karena untuk merealisasikan amar makruf nahi mungkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Ketika kita melihat sebuah kemungkaran di depan kita, hati kita mengingkari dan berkata bahwa hal demikian itu salah, namun kadang kala sulit rasanya untuk merealisasikannya dalam tindakan. 

Maka dari itu, nasihatilah mereka untuk bersabar. Baik sabar dalam musibah, sabar dalam ibadah, maupun sabar dalam maksiat. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ayyub alaihissalam, beliau bersabar dalam menghadapi ujian yang menimpanya, sehingga beliau harus dikucilkan dari kampungnya, ditinggalkan oleh istri-istrinya namun hal tersebut tidak menghalangi beliau untuk terus beribadah pada Alloh. Dan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Yusuf alaihissalam ketika beliau digoda oleh Siti Julaikho untuk melayani dirinya, beliau tetap bersabar dan menjauhkan dirinya dari Julaikho.

Seperti yang dilakukan Luqman kepada anaknya, dia menasihati putranya untuk bersabar menghadapi berbagai macam kesulitan hidup di dunia, seperti berbagai macam penyakit dan sebagainya, dan agar jangan sampai ketidaksabarannya menghadapi hal tersebut menjerumuskannya ke dalam perbuatan durhaka terhadap Alloh.

Demikian menurut pendapat Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, menurut makna lahiriahnya, wallohu a’lam, bahwa firman-Nya, “sesungguhnya itu” menunjukkan pada mengerjakan shalat, menunaikan amar makruf nahi mungkar, serta bersabar menghadapi gangguan dan musibah, dan semuanya termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Alloh.

🍀 Happy reading ☘️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Al-Athfal ( A Thought About Parenting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang