Bab 15

1 0 0
                                    

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” (QS Luqman: 12)


🍒🍒🍒

Rasulullah shollallohu alaihi wasallam memberi dua wasiat kepada umatnya, yang mana bila umatnya berpegang teguh pada dua perkara tersebut, maka akan selamat dunia dan akhiratnya. Yang pertama adalah kitabullah yaitu Al-Qur’an, dan yang kedua adalah as-sunah yaitu hadits Nabi.

Di dalam Al-Qur’an ada sebuah surat yang menceritakan seorang yang sholih bernama Luqman. Al-Qurthubi mengatakan, “Menurut suatu pendapat, Luqman adalah anak laki-laki saudara perempuan Nabi Ayyub yang menikah dengan anak laki-laki adik perempuan ibunya. Pernah ada seorang lelaki yang memandanginya, maka Luqman berkata, 'Jika engkau lihat aku mempunyai sepasang bibir yang tebal lagi kasar, maka sungguh dari keduanya keluar kata-kata yang lembut, dan jika engkau melihat melihat rupaku hitam, maka sungguh hatiku putih.”

Lima pesan Luqman kepada anaknya yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:

Pesan 1 : Jangan berbuat syirik

Alloh SWT berfirman : “ Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, 'Hai ankku, janganlah kamu mempersekutukan Alloh, sesungguhnya mempersekutukan (Alloh) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman : 13)

Kepada orang yang paling disayangi dan orang yang paling berhak diberi pengetahuan paling utama yaitu putranya, pertama Luqman berpesan untuk beribadah kepada Alloh semata dan tidak merpersekutukan-Nya dengan sesuatu pun seraya berkata 

“Sesungguhnya mempersekutukan (Alloh) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman : 13)

Yakni syirik adalah dosa yang paling besar. Dari kisah Luqman sekaligus pesan kepada kita sebagai calon orang tua maupun yang sudah menjadi orang tua yang sesungguhnya, hal pertama yang harus diajarkan kepada anak adalah mengenalkan mereka kepada Rabb-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun. 

Hendaknya orang tua jangan sampai tidak peduli akan hal ini, dan jika anak telah bertemu seorang guru baik guru agama maupun guru sekolah, sehingga merasa bebas dari tanggung jawab karena mereka berpikir sudah ada seorang guru yang mengajarkan kepada anaknya. Tentu pemikiran tersebut adalah salah, karena meskipun sudah ada guru yang mengajarkan, tetap anak akan menjadi tanggung jawab orang tuanya di rumah, bukan hanya dari segi materi akan tetapi dari ilmu pengetahuan dan terutama ilmu agama adalah tanggung jawab orang tua. Dan memang seharusnya orang tua menjadi guru pertama dan utama bagi anak-anaknya.

____________________________________________________


“(Luqman berkata), 'Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Alloh akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Alloh Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” 

(QS Luqman : 16)


🍒🍒🍒

Pesan kedua Luqman kepada anaknya, bahwasanya Alloh mengetahui keadaan hamba-Nya. Al-Qurthubi mengatakan, “Telah diceritakan bahwa putra Luqman bertanya kepada ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah Alloh mengetahuinya? Maka Luqman menjawab dengan mengulangi jawaban semula yang disebutkan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Alloh Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman : 16)

Ajarkan kepada anak tentang kebaikan dan untuk berbuat kebaikan dimana pun dan dalam situasi apapun, entah itu dalam keadaan mereka sedang bersama orang lain ataupun ketika mereka sedang sendiri. Tanamkanlah pengetahuan kepada mereka bahwa meskipun tidak ada manusia yang melihat kita, akan tetapi ada Alloh yang Maha Mengetahui yang selalu bersama dan melihat semua yang kita lakukan. Sehingga anak tidak akan berani untuk berbuat sesuatu yang salah ketika mereka sedang sendiri, karena di dalam hati mereka telah tertanam rasa takut karena Alloh pasti Mengetahuinya.

Ajarkanlah kepada mereka pengertian dari ihsan, “Beribadah kepada Alloh, seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Alloh melihat engkau”. Ibnu Katsir mengatakan bahwa seandainya amal sekecil biji sawi itu dibentengi dan ditutupi, berada di dalam batu besar yang membisu atau hilang dan lenyap di kawasan langit dan di dalam bumi, sungguh Alloh pasti akan menemukannya. Demikian karena tiada sesuatu pun tersembunyi dari-Nya dan tiada sebutir biji sawi pun, baik yang ada di langit maupun di bumi, yang terhalang oleh penglihatan-Nya. Oleh sebab itulah disebutkan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Alloh Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS Luqman : 16)

~ reading is a window to the world ~

Cianjur, 26 Juli 2020

Al-Athfal ( A Thought About Parenting )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang