Benar saja, hari ini Hyunjin telah masuk sekolah. Dia nampak kembali seperti semula, hanya saja dia seperti menghindar dari Heejin. Heejin sebenarnya merasa sedih dengan perubahan sikap Hyunjin, namun karena kesibukannya di Osis dia menjadi sedikit lupa akan masalahnya tersebut. Memang mulai hari ini anggota Osis sedang sibuk-sibuknya mengurusi acara ulang tahun sekolah mereka yang akan di gelar 2 minggu lagi. Akan diadakan lomba-lomba, pentas seni, dan bazar di sana. Tak jarang anggota inti pulang malam hanya untuk mencari beberapa sponsor dan mengurus proposal serta undangan.
Jam menunjukan akan tiba waktu istirahat, dan benar saja bel pertanda waktu istirahat kedua berbunyi beberapa saat kemudian. Heejin segera membereskan bukunya, dan bergegas menuju 11 IPA 1 untuk menemui Jisung. Saat akan masuk ke kelas tersebut tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang lelaki tinggi yang membuatnya terhuyung beberapa langkah kebelakang.
"Eh sorry." Ucap lelaki itu.
"Gapapa kok Hyun." Ya, lelaki itu adalah Hyunjin. Hyunjin mengangguk sebagai jawaban lalu segera berlalu meninggalkan Heejin. Heejin menghela nafas kasar sambil menatap nanar punggung Hyunjin yang lama-lama menghilang dari pandangan matanya.
"Woi! Nglamunin apa sih Bu Waketos?" Ujar Jisung lalu merangkul Heejin dan menuntunnya masuk ke dalam kelas lebih tepatnya ke bangkunya dan Hyunjin.
"Gapapa kok Ji. Oh iya, hari ini jadi kan cari sponsornya?" Ucap Heejin lalu duduk di kursi Hyunjin karena Jisung sudah duduk di kursinya.
"Jadi kok, pulang sekolah ya. Gue ama lo. Lo ga bawa motor kan?"
"Enggak, tadi gue bareng Jeje."
"Oke sip kalo gitu, ntar lo suruh Jeje pulang duluan aja. Lo bareng gue sekalian, ntar gue anterin pulang kok."
"Siap Pak Ketos. Rancangan Pensinya mana nih?"
"Eh iya, ini nih." Jawab Jisung lalu segera membuka data yang ada di laptopnya. Mereka berdua sibuk mendiskusikan tugas Osis mereka hingga tak sadar jika jam istirahat telah usai dan siswa siswi kelas 11 IPA 1 sudah duduk di bangkunya masing-masing termasuk Hyunjin yang berdiri di samping kursinya yang diduduki Heejin.
"Ekhemm." Hyunjin berdehem membuat atensi Heejin dan Jisung dari laptop pun teralihkan, mereka sama-sama menoleh ke arah Hyunjin.
"Udah bel, gue mau duduk." Sambung Hyunjin.
"Eh iya, maaf ya Hyun. Ji gue ke kelas dulu. Bye." Ucap Heejin lalu pergi meninggalkan kelas Hyunjin.
Jisung terheran-heran dengan perubahan sifat Hyunjin. Apa-apaan ini? Hwang Hyunjin yang setaunya bisa mendapatkan gelar bucinnya Heejin garis keras tiba-tiba tak mempedulikan kehadiran Heejin dari kemarin, bersikap seolah tak mengenal Heejin. Bagaimana bisa?
"Mble, lo ga kesurupan kan?" Tanya Jisung setelah Hyunjin mendudukkan dirinya dikursi.
"Ngawur lo! Ya kali gue kesurupan!"
"Ya abis aneh aja. Lo kan biasanya nempel mulu ke Heejin, cari perhatian ke dia, bucinin dia, heboh kalo ada dia. Terus sekarang? Eh, dari kemaren deh. Pas dia dateng jengukin lo. Lo abis kecela-."
"Bacot banget sih Sung!" Sentak Hyunjin. Jisung yang mulai faham bahwa ada sesuatu dengan Hyunjin pun mulai serius.
"Ada apa?"
"Gapapa." Jawab Hyunjin tanpa mengalihkan pandangannya dari papan tulis.
"Jin, gue temen lo dari kecil. Gue faham apapun kebiasaan lo. Kalo ada masalah tuh cerita, ga usah sok mendem sendiri."
"Iya iya." Hyunjin akhirnya menoleh menghadap sahabatnya.
"Sebenernya gu-"
"Selamat siang." Ucapan Hyunjin terpotong oleh guru yang masuk untuk mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile || H.Hyunjin,J.Heejin
FanfictionKarena kamu, aku semakin mencintai hujan dan kisahnya. Kisah tentang dua orang yang mencintai hujan. Hujan seakan menjadi saksi kisah mereka. Mereka dipertemukan oleh hujan. Dan apakah mereka akan dipisah kan juga oleh hujan? Start : 7 januari 2020 ...