SAMUDRA GLEN ALVANO / 17

430 10 0
                                    

"MAURENN BANGUN!" Teriak mamanya dari luar kamar. Mamanya sudah membangunkan mauren sejak tadi, namun tidak ada jawabban sama sekali. Bahkan ini sudah jam 06.45 yang artinya 15 menit lagi akan masukkan.

Mamanya sudah mencoba membuka kamar mauren di lantai 1 namun terkunci. Akhirnya mamanya menaiki lantai 2, dia tau bahwa anaknya tidak pernah mengunci pintu kamar lantai 2 itu.

Terbuka. Mama mauren segera masuk kamar mauren dan melewati beberapa game center yang ada di lantai 2, dab segera turun melalui tangga dan membuka pintu tempat anak nya tidur. Kamar mauren sangat besar bahkan bisa di jadikan rumah sendiri.

Mamanya mendengus kasar "anak ini, tengil banget si!" ketus mamanya sebal "Heh bangun udah kaya kebo gak!"

"apasih mah, ini masih jam 6 astaga" mauren menjawab dengan mata tertutup dan badan yang bergerak gelisah.

"matamu peyang Udah jam 06.52 bocah" mauren yang mendengar itu sontak terduduk dan berusaha menyadarkan otak dan matanya.

Mamanya sudah keluar. Mauren pergi ke kamar mandinya, lalu menggunakan baju sekolahnya dengan santai. Ya mau seburu buru apapun tetap telat batin mauren.

Mauren menyisir rambutnya, dan memakai beberapa macam makeup di wajahnya. Lalu mengambil tas dan kunci mobilnya dan keluar kamar.

"MAUREN INI BEKALNYA SAMPE SEKOLAH MAKAN!" Teriak mamanya yang sudah seperti singa ngamuk. Mauren pun mengambil kotak makannya dan mencium mamanya dan bundanya itu.

"MAUREN BERANGKAT! LOPYU SEMUANYA" Teriak mauren sambil melambai lambaikan tangannya.

Mauren masuk dan segera menutup pintu mobilnya, lalu menyalakannya.

"buset anjing udah telat, bolos gak ya?" tanya mauren pada dirinya sendiri. Baru ingin menjawab keputusannya hpnya berbunyi

Steffani Yordania

Kesekolah sekarang! Lo harus liat ini! Kekantin.

Mauren mengangkat alisnya, apa yang terjadi di sekolahnya sampai seorang fani yang tidak memperdulikan masalah di sekitarnya mengiriminya pesan seperti itu?

Setahunya fani sangat cuek terhadap masalah apapun. Mau masalah temannya kek masalah nya sendiri kek bodoamat.

Mauren tanpa babibubebo menancapkan gasnya ke sekolah. Beruntung satpam penjaganya sekarang dengan senang hati membukakan pintu gerbang. Mauren langsung berjalan menuju kantin seperti fani bilang.

•••

"heh ini mauren kemana si anjing!" ketus zora sebal sambil melihat cewe kegatelan yang menggandeng cowo tepat di sebelahnya.

"Bitch" ketus reva melihat ke arah tatapan zora dengan tatapan tidak suka

"pengen gue tampol hadeh" qiana melihat cewe yang terus mencubit gemas pipi Glen.

"gak usah di urusin" ucap fani sambil bermain hpnya

"EH MAUREN DATANG LEN!" Teriak bryan sontak membuat wajah Glen pucat. Merasakan arwah dingin yang datang. "Lepasin gue" ketus Glen ke arah cewe yang mengerocokinya sejak tadi.

Semua murid sontak terdiam. Membuka jalan untuk primadona sekolah. Langkah kaki terdengar. Aroma parfum seketika tercium di hidung Glen. Dia tau benar siapa pemilik parfum itu.

Mauren berjalan santai dengan tangan terlipat didadanya hingga salfok melihat orang di depannya namun tidak memperdulikannya.

"Di mama titip bekal buat lo" ucap mauren sambil meletakkan kotak bekal bewarna hitam itu ke arah aldi.

SAMUDRA GLEN ALVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang