Rencana Perform

26 11 0
                                    

Chapter 4

“Udah gue bilangin, kalo gue nggak mau ikut ngisi acara itu” Tegas Bintang.

Saat ini Bintang sedang duduk dengan kedua sahabatnya yaitu Fajar dan Mars. Tiba-tiba ia dihampiri dua juniornya dan meminta ia untuk menyanyi di acara Ulang Tahun Universitasnya.

“Tapi kak,, ini disuruh Dosen kak. Kalo kakak nggak mau entar kita dimarahin kak” Juniornya memohon ke Bintang.

“Dengerin ya,, Lo berdua bisa cari yang lain kan? Cowok dengan suaranya bagus banyak kok, bukan cuman gue. Lagian gue rasa, suara gue nggak bagus-bagus amat. Masih banyak cowok lain yang suaranya lebih bagus dari gue.” Jelas Bintang sambil menatap kedua Juniornya itu.

Yang membuat kedua Juniornya jadi malu karena ditatap Bintang.
“Tapi kak.. kakak kan.. yang, ekhem paling ganteng di kampus kita” Ucap salahsatu juniornya malu-malu.

“Busyeettt,, dipuji niih” Ucap Fajar yang dari tadi menyimak.

“Kakak ganteng juga nggak de” Tanya Mars ke kedua junior itu sambil menggoda.

“Kalo ade jawab ganteng entar kakak kasih id line kakak” Ucap Mars lagi sambil mengedipkan matanya sebelah.

“Jangan mau de, mending sama kakak. Langsung kakak kasih buku nikah deh” Fajar ikut menggoda.

Bintang yang melihat kedua temannya itu menjadi kesal.
“Apaan sih lo berdua, najisin tau nggak” Kata Bintang dengan wajah seakan ingin muntah.

Lalu ia menghadap kedua juniornya itu lagi.
“Lo berdua dengerin ya, Gue udah kuliah, ngerjain tugas, sama kegiatan gue yang lain udah nyita waktu gue dari pagi sampai sore. Dan kalo gue ikut ngisi acara, otomatis gue mesti latihannya malam. Dan kalo gue latihan malam, artiny gue mesti ngorbanin waktu gue sama Embem gue. Udah gue sibuk sampai sore masa gue harus sibuk juga malamnya. Gue nggak mau ngorbanin waktu gue sama Embem yang udah sedikit ini” Ucap Bintang panjang lebar.

Jujur saja, andai ia bisa, ia juga akan mengurangi kegiatannya agar bisa main sama Bulan. Tapi ia tau, Bulan tahu semua kegiatannya. Dan kalo ia menguranginya buat main sama Bulan. Pasti Bulan akan marah besar dan menyalahkan dirinya sendiri.

“Tapi kak,,,”

“Udah lah dek, Temen gue udah nolak. Jadi jangan dipaksa” Mars ikut bicara.

“Udah,, jawaban gue nggak bakal ber…” Ucapan Bintang terpotong.

“Lagi ngobrolin apa nih” Tiba-tiba Bulan muncul disebelah mereka.

“Loh mbem,, kamu ngapain disini?. Kalo mau kesini kenapa nggak bilang biar abang yang jemput.” Tanya Bintang yang terkejut melihat Bulan disini. Padahal Bulan memang sering datang ke Fakultasnya, hanya saja jarang Bulan tidak bilang lebih dulu.

“Oooh iseng aja, emang lagi ngomongin apa sih bang. Serius amat? Dan kok ada dua junior disini?” Tanya Bulan yang pertanyaannya tadi belum dijawab.

“Ooh gini kak…” Belum sempat junior itu bicara sudah dipotong Bintang.
“Oooh mereka nanya masalah tugas. Tau sendiri kana bang pintar. Jadi mereka minta tabahan illmu.” Ucap Bintang berbohong.

Yah lebih baik ia berbohong, karena kalo sampai Bulan tau pasti akan nyuruh dia ikut kegiatan itu.

“Oooh gitu..” Ucap Bulan setengah percaya. “ Ooo iya bang,, Aku disuruh doesn buat tampil pas acara HUT kampus,, disuruh nyanyi gitu.” Lanjut Bulan sambil menyeruput minuman Bintang.

“HAHHH?? Jadi kamu disuruh buat ngisi acara juga?” Tanya Bintang yang kaget. Dia mati-matian nolak, eh ternyata Si Bulan juga ikut.

“Iyaa,, katanya bakal duet gitu sama entah siapa aku belum tau juga. Emang kenapa Bang?” Bulan bingung karena melihat Bintang yang terkejut.

When Love is In Friendship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang