[✔]Fakboi | Jaehyun

J

Namanya Jefri Brawijaya. Salah satu siswa sekolah SMA swasta yang nggak maju maju banget, soalnya depan udah jalan raya.

Siapa yang nggak kenal si Jefri? Cowok tampan tinggi ideal kayak iklan susu boneto ini nyatanya digemari para ibu guru, ibu kantin, ibu warung kopi depan, yah pokoknya yang ada ibu ibunya semua demen sama dia.

Nggak cuma ibu ibu, ciwi ciwi kaum hawa(KATANYA) juga banyak yang mengklaim dirinya menjadi bagian dari penggemar seorang Jefri Brawijaya.

Sampai beneran ada akun fanbase di instagram sendiri, nggak tahu ini adminnya siapa tapi yang jelas ini pro banget, hasilnya udah kayak fansite fansite korea. Mulai dari foto preview masuk gerbang, pas jadwal olahraga kelas, sampai pas Jefri jadi maskot karnaval.

Oh iya, mau cerita sedikit waktu Jefri jadi maskot karnaval agustusan. Waktu itu Jefri tiba-tiba dipanggil lewat speaker sekolah disuruh ke ruang kepsek. Semuanya auto heboh, ini ada apa si pangeran sekolah bisa masuk ruang kepsek apa mau di keluarin atau gimana, semua udah panik sampai ciwi ciwi melakukan doa bersama. Bisa nggak semangat sekolah mereka kalau nggak ada si Jefri, wong alasan mereka sekolah disini karena foto brosurnya pakai foto Jefri.

Makanya presentase cowok cewek disini tuh 30 : 70.

Si Jefri awalnya nggak mau dijadiin maskot, malu katanya. Disuruh pakai pakaian carnival Jember terus dapat posisi paling depan, belakang spanduk nama sekolah. Tapi akhirnya setuju juga setelah dapat sogokan berupa bebas remidial. Ha ha ha.

Setelah jadi maskot karnaval, nama sekolah ini jadi naik dan terkenal. Kuota penerimaan siswa baru hampir full dimana sebelumnya sepi karena lebih banyak yang memilih SMA Negeri.

Dan karena Jefri juga, akhirnya sekolah dapat meraih juara 1 karnaval tingkat kecamatan. Eh tahu tahu jurinya ibu ibu. Ya mana bisa nolak.

Pokoknya sekolah ini nggak ada apa apanya kalau nggak ada Jefri, maka dari itu dirinya selalu di banggakan karena pihak sekolah merasa berhutang budi padanya. Padahal tidak ada yang tahu bagaimana perilaku dan pergaulan Jefri di luar sekolah.

Biar author ceritakan sedikit tentang seluk beluk Jefri Brawijaya. Panggilannya Jefri kalau di sekolah, Jayus kalau dengan orang rumah, Jepri kalau sudah kumpul sama teman sepergaulannya. Orangnya tampan, penampilannya bisa dibilang rapi, tapi kalau lagi acak acakan ya kadang tapi nggak sering soalnya damagenya nggak main main. Pernah dia buka dua kancing seragam atas dan anak PMR langsung kuwalahan karena banyak ciwi ciwi yang tiba-tiba mimisan di uks.

Tapi nggak ada yang tahu kalau jati diri Jefri Brawijaya masuk dalam kategori fakboi berpenampilan softboi.

Iya fakboi, siapa sangka Jefri ini sering gonta ganti cewek. Seminggu yang lalu penghuni jok belakang ada Tina, kemarin Elsa, sekarang Lala, sapa tahu besok yang duduk Po. Jok belakang motor Jefri udah bekas bokong ciwi ciwi.

Setiap ada cewek cantik lewat di beranda langsung di chat 'Pacar idaman kamu seperti apa? Mau memaksakan diri'. Ya kalo yang memaksakan bentuknya kayak Jefri siapa yang mau nolak? Nggak bakal ada. Abis itu dah lanjut saling tukar nomor WA.

Tapi memang nggak ada kata 'langgeng' di kamus Jefri, mentok sebulan dua bulan. Eh pernah sih lebih 5 hari waktu sama si Kinan. Soalnya waktu itu Jefri nggak tega mau mutusin gegara anaknya lagi ulang tahun. TSAH.

Setiap hari WAnya nggak pernah sekali pun sepi. Beda banget sama punya Yuda, sepik sana sepik sini tapi nggak ada yang nyantol.

Pernah sekali Jefri buat story pas motornya mogok, eh 999+ balasan dari ciwi ciwi menawarkan tumpangan.

The power of Jefri.

Yuda sama Joni sampai iri lihat Jefri yang nggak pernah sekali pun absen dari malam minggu. Sementara dirinya cuma ngopi ngopi sambil main uno di teras rumah Tio. Sempat bertanya rahasianya apa tapi Jefri kurang ajarnya bilang 'Kalo lo mau dapetin banyak cewek, caranya lo harus jadi gue dulu'. Joni langsung misuh misuh sambil nabok lengan Yuda sampai oleng.

Tiap kumpul sama gengnya, Jefri selalu datang paling akhir, nggak usah ditanyain lagi kenapa karena jelas abis nganter ceweknya. Mereka sampai heran ini Jefri pakai susuk apa atau jimat apa karena jujur mereka juga pengen. Toni saja dari dulu ngejar satu cewe nggak dapat dapat. Tapi ini malah si cewek duluan yang datengin Jefri.

"Jep, jep, bagi lah satu yang pakek kuncir oren," Tio menunjuk salah satu foto cewek di hape Jefri.

"Janganlah, lagi gue deketin tuh," Balasnya.

Padahal baru aja sejam putus ama Lala. Habis putus si cewek langsung hapus foto profil semua sosial media, lalu upload quotes galau di WA, tapi yang dilihatin cuma kontaknya Jefri. Eh tahunya Jefri udah ngeblok duluan.

"Buset dah."

"Tobat Jep tobat," Celetuk Toni yang kebetulan melewati mereka berdua.

"Nggak usah tobat Jep, entar kasihan setan nganggur kalo lo tobat," Sahut Ecan enteng sambil ngocok kartu uno karena kalah main.

Jefri cuma senyum ganteng, lagian masih muda masih pengen main main, soal cinta nggak perlu jadi beban. Kalau nggak cocok ya selesai. Begitu pikirnya.

"Jadi sekarang Lala cuman mantan nih?"

Jefri mengangguk, tak ambil pusing kayak cewek yang kalau ditanya siapa aja mantannya tapi nggak mau ngaku.

"Gue pepet boleh dong ya berarti," Kata Dodit yang emang dari kelas sepuluh udah naksir sama Lala, tapi Lalanya aja yang nggak nengok. Eh tau tau jadian sama temennya sendiri.

"Ambil aja, tapi hati hati, anaknya posesif."

"Ish jadi nggak sabar di posesifin pacar."

"Mikir lu kejauhan Dit, nomer aja nggak punya," Sahut Juna.

"Otw minta Jepri-Jeeppp minta nomernya doonggg."

"Lagian nih ya, pacaran tuh nggak usah dianggap serius, beda ceritanya kalo lo uda–UNOOO MALIK MAMPUS!!" Yuda yang awalnya buka tausiah langsung teriak begitu melihat kartu yang dipegang Malik tinggal satu.

Semuanya ikut kaget, tak terkecuali Jefri yang tiduran di paha Juna sambil vidcall pacar. IYA PACAR, BARU AJA JADIAN DUA MENIT LALU. MASIH ANGET, MASIH FRESH.

"Ini kalo mantan lo kumpul semua udah kayak reuni angkatan kali ya," Kata Juna sambil geleng geleng ngeliat Jefri senyam senyum natap hape.

Dalam hati Juna ngebatin 'Kapan gue bisa kayak jepri ya'.

_____

Next gak? Next gak?